Contoh Naskah Drama Tentang Sekolah, Persahabatan 5 Orang dan 6 Orang Terbaru

Pengertian Drama: Arti, Ciri-Ciri, Struktur, Unsur, dan Jenis Drama

Pengertian Drama

Drama merupakan salah satu dari bentuk karya sastra yang menggambarkan atau mengilustrasikan kehidupan dengan menyampaikan konflik dengan melalui dialog. Didalam sebuah drama terdapat unsur intrinsik, yakni unsur yang membangun sebuah karya sastra terdapat di dalamnya.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu drama, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Balthazar Vallhagen
Menurut Balthazar Vallhagen, pengertian drama adalah suatu seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam bentuk gerakan.
2. Anne Civardi
Menurut Anne Civardi, drama adalah suatu kisah yang diceritakan melalui gerakan dan kata-kata.
3. Ferdinand Brunetierre
Menurut Ferdinand Brunetierre, pengertian drama adalah suatu karya sastra yang disampaikan dengan aksi atau gerakan dan melahirkan keinginan bagi yang melihatnya.
4. Budianta dkk
Menurut Budianta dkk, pengertian drama adalah jenis karya sastra dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog antar tokoh.
5. Seni Handayani
Menurut Seni Handayani, drama adalah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.

Jenis Drama

Dengan beerdasarkan penyajian lakon, drama tersebut dapat dibedakan menjadi delapan (8) jenis, diantaranya sebagai berikut:
  1. Tragedi
    merupakan sebuah drama yang penuh dengan kesedihan
  2. Komedi
    merupakan sebuah drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  3. Tragekomedi
    merupakan sebuah perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  4. Opera
    merupakan sebuah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  5. Melodrama
    merupakan sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  6. Farce
    merupakan sebuah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  7. Tablo
    merupakan sebuah jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  8. Sendratari
    merupakan sebuah gabungan antara seni drama dan seni tari.
Dengan berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama tersebut dibagi diantaranya:
  1. Drama Panggung
    merupakan sebuah drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
  2. Drama Radio
    merupakan sebuah drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
  3. Drama Televisi
    merupakan sebuah hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
  4. Drama Film
    merupakan sebuah drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  5. Drama Wayang
    merupakan sebuah drama yang diiringi pegelaran wayang.
  6. Drama Boneka
    merupakan sebuah para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah dengan berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan naskah drama ini, antara lain:
  1. Drama Tradisional
    merupakan sebuah tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
  2. Drama Modern
    merupakan sebuah tontonan drama menggunakan naskah.

 

Struktur Drama

Berikut merupakan 3 struktur drama:
  1. Prolog (adegan pembukaan).
  2. Dialog (percakapan).
  3. Epilog (adegan akhir atau penutup).

 

Ciri-Ciri Drama


Drama memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri drama adalah sebagai berikut:
  • Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antar tokoh maupun dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
  • Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia, wayang, atau boneka.
  • Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.
  • Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga jam.
  • Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan peralatan untuk menghidupkan suasana.
  • Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton dimana drama tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan.


Struktur Dalam Drama


Dalam drama terdapat struktur alur yang tertata dan mengandung nilai seni yang tinggi. Dengan adanya struktur alur tersebut, maka penonton dapat menikmati drama yang dipentaskan.
Berikut ini adalah struktur dalam drama:
  1. Babak atau Episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu tertentu.
  2. Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa yang ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh.
  3. Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.
  4. Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk dalam sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang drama yang dipentaskan.
  5. Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama dimana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan dari drama yang dipentaskan.

Unsur-Unsur Drama

Unsur- unsur tersebut, diantaranya sebagai berikut:

Tokoh

Tokoh merupakan orang yang berperan dalam sebuah drama. Tokoh tersebut dapat dibedakan menjadi berikut.
Berdasarkan sifatnya
tokoh diklasifikasikan diantaranya sebagai berikut.
  • Tokoh protagonis, yakni tokoh utama yang mendukung cerita.
  • Tokoh antagonis, yakni tokoh penentang cerita.
  • Tokoh tritagonis, yakni tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
Berdasarkan perannya
tokoh uty diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni sebagai berikut:
  • Tokoh sentral, yakni tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam sebuah drama. Tokoh sentral adalah penyebab dari terjadinya konflik. Tokoh sentral tersebut meliputi tokoh protagonis serta juga tokoh antagonis.
  • Tokoh utama, yakni tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral bisa juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini ialah tokoh tritagonis.
  • Tokoh pembantu, yakni tokoh-tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan dalam rangkaian cerita
Perwatakan/Penokohan
Perwatakan/penokohan merupakan penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan didalam suatu cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama itu digambarkan dengan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah Iaku sang tokoh. Watak dari para tokoh itu digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut.
  1. Keadaan fisik, diilustrasikan dengan melalui umurjenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/ gemuk, atau suka senyum/cemberut.
  2. Keadaan psikis, ini melingkupi watak, kegemaran,standar moral, temperamental, ambisi, psikologis yang dialami, mental, dan keadaan emosi.
  3. Keadaan sosiologis, ini melingkupi jabatan, pekeijaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi.

Setting atau Latar

Setting ataupun tempat kejadian cerita sering disebut juga sebagai latar cerita Setting melingkupi tiga dimensi, antara lain sebagai berikut
  1. Setting tempat merupakan tempat terjadinya cerita didalam sebuah drama, Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat tersebut berhubungan dengan setting ruang serta waktu.
  2. Setting waktu merupakan waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita didalam sebuah drama.
  3. Setting suasana merupakan suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting cerita tersebut dapat didukung dengan tata suara atau juga tata lampu saat pementasan drama,

Tema

Tema adalah gagasan pokok atau juga ide yang mendasari pembuatan dari sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama tersebut, melingkupi: masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan,ketuhanan, dan renungan hidup




Jenis-jenis Drama

Jenis drama memang tergantung pada penggunaannya, biasanya ada tiga yang sering digunakan di negara kita. Adapun pembagian jenis -jenis drama akan dijelaskan sebagai berikut:

Drama dibedakan berdasarkan penyajian lakon

  • Tragedi yaitu sebuah drama yang penuh dengan keedihan
  • Komedi yaitu sebuah drama yang menghibur dan penuh dengan kelucuan
  • Tragekomedi yaitu sebuah drama yang didalamnya terdapat perpaduan antara komedi dan tragedi
  • Opera yaitu sebuah drama yang percakapan atau dialognya dinyanyikan dengan iringan musik
  • Melodrama yaitu sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi musik atau melodi
  • Farce yaitu sebuah drama yang nyaris serupa dengan dagelan, namun tidak sepenuhnya dagelan
  • Tablo yaitu sebuah drama yang lebih mengutamakan gerak dimana para pelakon drama tidak mengucapkan dialignya tetapi cukup dengan melakukan gerakan-gerakan.
  • Sendratari yaitu jenis drama yang menggabungkan antara seni tari dan seni drama

Pembagian jenis drama berdasarkan sarana pementasannya

  • Drama panggung yakni jenis drama yang dimainkan diatas panggung
  • Drama radio yakni sebuah drama yang tidak bisa diraba dan dilihat, namun bisa didengarkan oleh para penikmat drama
  • Drama televisi yakni jenis drama yang nyaris sama dengan drama panggung, namun perbedaannya hanya tidak bisa diraba.
  • Drama film yakni jenis drama yang menggunakan layar lebar yang biasanya dipertunjukkan di bioskop-bioskop
  • Drama wayang yakni jenis drama yang diiringi dengan pagelaran wayang
  • Drama boneka yakni sebuah jenis drama dimana para tokohnya diilustrasikan dengan boneka dan dimainkan oleh beberapa orang.

Pembagian jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama

  • Drama modern yaitu sebuah jenis drama yang menggunakan naskah dimana drama ini bertolak dari hasil sastra yang tersusun untuk pementasan
  • Drama tradisional atau klasik yaitu jenis drama yang tidak menggunakan naskah drama dan drama ini bersumber dari tradisi suatu masyarakat yang sifatnya improvisatoris dan spontan.
Adapun jenis drama berdasarkan ada dan tidaknya naskah drama dapat dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu:

Drama Modern

  • Konvensional atau sandiwara ialah sebuah drama yang bertolak dari para pelaku atau tokoh drama yang disajikan secara konvensional
  • Kontemporer atau teater mutakhir ialah sebuah drama yang mendobrak kovensi lama & penuh dengan pembaharuan, penyajian baru, gagasan baru, ide-ide yang baru, juga penggabungan konsep barat & timur.

Drama Tradisional

  • Drama wayang seperti wayang golek, wayang kulit, wayang orang dll.
  • Drama rakyat seperti ketoprak dan randai
  • Drama tutur yang diucapkan dan belum diperankan seperti dalang jemblung dan kentrung
  • Drama bangsawan yang dipengaruhi oleh konsep teater Barat dan ditunjang juga dengan pengaruh tradisi melayu & timur tengah seperti contoh: komedi stambul dan bangsawan.



Daftar Artikel Lainnya:



Contoh Naskah Drama 6 Orang tentang Sekolah Singkat

Judul Berandal Sekolah yang Insaf
Pemeran: Fajriani, Icha, Fara, Anil, Aldi, Gusnuril

Fajriani adalah seorang anak kampung yang merantau ke kota karena orang tuanya hendak mengadu nasib di kota. Ia didaftarkan disebuah sekolah bernama Pelita Bangsa, dimana ia mendapati dua orang teman yang sangat jahil.

Alkisah, Gusnuril seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas XI IPA 1, datanglah Fajriani sebagai murid baru.

TOK..... TOK.... TOK....

Fajriani: Assalamu'alaikum
Gusnuril: Wa'alaikumsalam, silahkan masuk.
Fajriani: Permisi pak, saya murid baru, nama saya Fajriani.
Gusnuril: Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid-murid yang lain.

Fajriani: Baik pak.. Assalamu'alaikum semua ..... hai teman-teman, nama saya Fajriani Wahyu L, saya baru pindah dari SMA (nama daerah).
Fara dan Anil: Hahahaha..
Anil: Daerah mana tuh? Gue kok gak pernah denger, kayaknya terpencil banget.. (muka sinis).
Fara: Yoi teman... (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan anak baru itu).
Icha: Apa-apaan sih kalian... Udah, jangan ngejekin dia dong.
Gusnuril: Diam anak-anak. Fajriani, kamu silahkan duduk disana, disamping Icha.
Fajriani: Baik pak, terima kasih.

Fajriani pun berjalan menuju meja duduknya, dan mereka berdua saling berkenalan. Pak guru kembali melanjutkan mata pelajarannya.

*Bel istirahat berbunyi*

Gusnuril: Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan waktu istirahat kalian sebaik mungkin.
Murid: iya pak... (sambil membereskan alat tulis mereka).
Aldi: Ista'iduuun, Qiyaamaaan, Salaaman!
Murid: Assalamu'alaikum Wr.Wb

Saat Fajrinai dan Icha sedang mengobrol, datanglah Anil dan Fara.

Fara: Heh anak baru! Uang kamu bagi sini dong...!
Fajriani: Maaf, uangku cuma sedikit, cuma cukup buat makan doang.
Anil: Alaaah alasan aja lo! Cepet keluarin uang lo.
Icha: Ehh! Kalian ngapain sih? Ngompasin Fajriani, emangnya ini sekolah punya nenek moyang kalian apa? Ayo Fajriani mending kita ke kantin saja (sambil menarik tangan Fajriani).

Icha dan Fajriani pun pergi meninggalkan Fara dan Anil.

Fara: Idihhh gaya banget sih Icha itu, sok-sokan jadi pahlawan kesiangan, awas aja dia nanti.

Setelah Fajriani dan Icha selesai makan di kantin, mereka hendak kembali ke kelas. Namun Icha terjatuh akibat ulah Fara dan Anil yang iseng menyangga kaki Icha.

Icha: Aduhhhh, kalian tuh jahat banget sih.
Fara: Salah kamu tuh, jalan gak pake mata sih (tertawa licik).
Aldi pun datang melerai.

Aldi: Ada apa ni ribut-ribut?
Fajriani: Mereka gangguin kami.
Aldi: Lagi? Gimana ceritanya?
Fajriani: Jadi tadi waktu kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas. Mereka sengaja ngalangin jalan kita, sampai-sampai Icha jatuh.
Anil dan Fara: Ah, mereka bohong tuh..
Icha: Ini buktinya, kakiku luka (sambil memperlihatkan kakinya).
Aldi: Kalian berdua yah.. gak pernah gak buat masalah.
Fara: Alaah udah deh, gak usah sok suci!
Aldi: Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan sama orang tua ka..
Anil: (menyanggah perkataan Aldi) gak usah bawa-bawa orang tua deh!
Aldi: Tunggu dengar dulu! Anil harusnya kamu itu gunakan waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu pikirin ortumu, mereka udah capek-capek banting tulang supaya bisa menyolahkanmu, tapi sikapmu malah kayak gini, rasa syukurmu dimana..
Fara: Sok alim banget kamu!!
Aldi: Kamu juga Fara, jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya aja ngeremehin orang lain, inget ya dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu di atas, tapi ada saatnya kamu berada di bawah, semua itu tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu!
Icha dan Fajriani: Yaps, betul banget tuh di!
Fara: Whatever lah... Anil ayo kita pergi dari sini!
Anil: Oke ayooo...

Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal kepada murid-muridnya

*Bel pulang*

Gusnuril: Baik anak-anak, pertemuan kita cukup sampai disini. Untuk tugas yang bapak beri, silahkan dijadikan PR.
Aldi: Ista'iduuu...

Semua murid pulang, kecuali Anil, dia terlihat menyendiri karena merenungi perkataan Aldi tadi.

Keesokan harinya..

Icha dan Fajriani masuk ke kelas sambil berbincang-bincang. Tiba-tiba Anil pun memanggil mereka berdua.

Anil: Icha... Fajriani...!
Icha: Masih pagi nih, kamu mau gangguin kita lagi?
Anil: Bu...bukan gitu.
Fajriani: Terus?
Anil: A..aku mau minta maaf. Aku sadar kalau perbuatanku salah, jadi tolong maafin aku yahh, kalian mau kan?
Icha: Baik, kita maafin kok.
Fajriani: Tapi janji ya jangan ngulangin lagi.
Anil: Iya, aku janji.

Tiba-tiba Fara datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri mereka dengan wajah heran.

Fara: Eh.. kok kalian bisa akur sih..
Anil: Aku udah insaf, aku sadar diri kalau selama ini perbuatanku salah. Dan kalau orangtuaku tau pasti mereka akan kecewa..
Fara: Hmm iya, semalam juga aku merenungi perkataan Aldi itu.. Selama ini aku udah egois, aku sadar diri kok kalau apa yang aku miliki sekarang tidak kekal. Oh iya Icha, Fajriani aku minta maaf yah.. (sambil mengulurkan tangannya kearah Icha dan Fajriani
Icha & Fajriani: Iya-iya.. kami udah maafin kok.
Aldi: Wah..wah wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa?
Fara: Iya dong.. kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Anil udah insaf kok, kami janji gak bakal mengulanginya lagi hehe..
Aldi: Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman, tentram dan nyaman.

Tiba-tiba pak guru terlihat sedang berjalan menuju ke kelas mereka.

Icha: Eh, udah ada pak guru tuh..
Aldi: Ayo buruan duduk, Ista'idu, Qiyamaan, Salaaman!
Murid: Assalamu'alaikum Wr. Wb
Gusnuril: Baik anak-anak, apakah semua hadir?
Murid: Hadir pakk...
Gusnuril: Oke, kita lanjut materi yang kemarin..

Contoh Naskah Drama Persahabatan untuk 5 Orang

Judul: Terpisahkan Oleh Takdir
Pemeran: Joni, Putri, Adul, Bu Yuli, Dokter

Joni, Putri, dan Adul saling bersahabat. Walaupun begitu, Joni dan Putri lebih dekat karena mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil. Sedangkan Adul bersahabat dengan mereka berdua baru dua tahun yang lalu tepatnya saat kelas 1 SMA.

Suatu hari, Putri tidak masuk sekolah.

Joni: Eh, Putri kemana ya? Kok dia nggak masuk sekolah?
Adul: Nggak tau nih, tapi kan nggak biasanya Putri nggak masuk. Jangan-jangan Putri kenapa-napa lagi?

Joni: Bagaimana kalau pulang sekolah, nanti kita jenguk Putri di rumahnya. Kamu mau nggak?
Adul: Tapi tunggu dulu. Hari ini kan ada ekskul Pramuka. Jadi kita pulangnya jam setengah empat.
Joni: Oh iya, kalau begitu nanti saja setelah selesai ekskul, kita baru ke rumah Putri.
Adul: OK! Ashiaap.

Sepulang sekolah, Joni dan Adul mengikuti ekskul Pramuka. Akhirnya jam setengah empat ekskul selesai dan mereka segera pulang. Namun di tengah perjalanan ke tempat parkir, mereka melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir lapangan basket.

Adul: Dia siapa ya?
Joni: Murid pindahan mungkin (memperhatikan gadis yang sedang membelakangi mereka).
Adul: Kalau dia murid pindahan, kok dia ada di sekolah saat jam ekskul basket?
Joni. Tau. Kita samperin yuk!
Adul: Bentar-bentar.

Tiba-tiba HP Adul berdering.

Adul: Duh, jon, sepertinya aku nggak bisa ikut jenguk Putri. Soalnya kakakku SMS, katanya dia mau ke bandara jemput temannya yang datang dari luar kota. Aku disuruh nemenin adikku di rumah. Maaf ya. Sampaikan salamku untuk Putri ya.
Joni: Ya udah deh, ngga papa kok.
Adul: Kalau gitu. aku pergi dulu ya.
Joni: Ya, hati-hati di jalan.

Kemudian, Joni menghampiri gadis yang ada di pinggir lapangan tersebut untuk menjawab rasa penasarannya.

Joni: (Bergumam karena penasaran) kok dia mirip Putri ya? Putri (memanggil gadis tersebut)
Putri: (berbalik) Joni?
Joni: Put, kamu kok nggak masuk sekolah? Terus kenapa kamu jam segini di sekolah?
Putri (Menggenggam secarik kertas) Aku datang ke sekolah karena aku mau kasih tahu sesuatu ke kamu.
Joni: Kasih tahu apa?
Putri: Aku mau ngucapin terima kasih karena selama ini kamu sudah baik banget sama aku. Kamu sudah mau jadi sahabat aku, pengertian samaku, dan aku juga minta maaf kalau aku punya salah samamu.
Joni: Kamu kenapa put? Kenapa kamu bilang begitu? Apa yang kamu sembunyiin dariku?
Putri: (Menangis tersedu-sedu) Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan untuk ngebalas semua kebaikanmu di sisa-sisa waktuku ini.
Joni: Sisa-sisa waktu? Maksudnya apa? Memangnya kamu mau kemana?
Putri: Kamu tahu kan kalau kepalaku sering sakit?
Joni: Iya. Terus kenapa memangnya? Putri: Karena aku udah nggak tahan sakitnya, kemarin aku periksa ke dokter, terus saat itu juga dokter menyuruhku untuk di ronsen, dan tadi pagi aku ambil hasil ronsennya.
Joni: Terus, bagaimana hasilnya?

Putri tak menjawab pertanyaan Joni. Langsung saja Joni merebut secarik kertas yang sedari tadi digenggam oleh Putri.

Joni: Apa? Ini nggak mungkin. Saudari Putri Salsabila positif mengidap kanker otak? Kamu bohong kan Put?
Putri: Kamu bisa lihat sendiri kan jon. Itu semua bukan rekayasa. Hidupku sebentar lagi berakhir. Sebentar lagi aku akan ninggalin kamu untuk selama-lamanya. Harapan hidupku sudah kecil banget.
Joni: Nggak, kamu nggak boleh bilang begitu, kita nggak boleh pisah, nggak boleh.
Putri: Tapi jon, setiap ada pertemuan, disitu pasti ada perpisahan.
Joni: Ngga, aku nggak mau Put. Aku nggak mau pisah samamu.

Tiba-tiba Putri merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya. Lalu pingsan.

Putri: (Memegangi kepalanya) Aw, sakit. Kepalaku sakit jon.
Joni: Put, kamu kenapa? (menopang tubuh Putri yang pingsan) Put bangun Put! Bangun! Ya Tuhan, Putri kenapa? Tolong... tolongg

Putri pun segera dilarikan ke rumah sakit. Kemudian, Putri segera ditangani oleh Dokter. Joni pun menelfon ibu Putri, Bu Yuli agar segera datang melihat keadaan Putri.

Joni: Hallo Bu Yuli
Bu Yuli: Hallo, ada apa Joni?
Joni: Ibu bisa datang ke rumah sakit Sehat Sejahtera?
Bu Yuli: Memangnya kenapa nak?
Joni: Putri pingsan bu. Saat ini ada di rumah sakit.
Bu Yuli: Ibu secepatnya kesana. Terima kasih sudah memberi tahu nak.
Joni: Iya bu, sama-sama.

Tak berapa lama kemudian, Bu Yuli pun datang. Setelah 1 jam menunggu, akhirnya Dokter pun telah selesai memeriksa keadaan Putri. Namun, Dokter terlihat tidak bahagia.

Bu Yuli: Dok, bagaimana keadaan anak saya?
Dokter: Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya, saya sudah bekerja dengan semaksimal mungkin, tapi saya bukanlah Tuhan yang bisa mengubah jalan hidup seseorang. Maaf, anak ibu tidak bisa diselamatkan. Kondisinya sudah sangat kritis, dan sel kanker tersebut telah menyebar keseluruh tubuhnya.
Bu Yuli: Maksud Dokter, Putri meninggal?
Dokter: Saya sudah berusaha bu, ini sudah takdir.
Bu Yuli: Putri, ini tidak mugkin, tidak mungkin.

Dokter pun pergi meninggalkan Joni dan Bu Yuli. Joni pun menghampiri Bu Yuli yang sedang meratapi kepergian Putri.

Joni: Ibu yang sabar ya bu. Saya yakin dibalik semua ini pasti ada hikmah yang bisa dipetik.
Bu Yuli: Terima kasih nak, selama ini kamu sudah jadi sahabat terbaik Putri.
Joni: Sudah bu, saya juga sedih atas kepergian Putri.
Bu Yuli: Semoga Putri tenang disisi-Nya.
Joni: Aamiin...

Keesokan harinya, jenazah Putri sudah sampai di pemakaman.

Adul: Joni! (berlari dengan terengah-engah) Aku sudah dengar kabar dari teman-teman kalau Putri meninggal karena kanker otak.
Joni: Iya. Hari ini akan dimakamkan.
Adul: Kalau begitu, ayo kita pergi ke pemakaman Putri. Aku ingin melihatnya untuk terakhir kalinya.
Joni: Ya, ayo (bergegas menuju pemakaman).

Sesampai di pemakaman, Joni dan Adul melihat Bu Yuli yang berlinang air mata.

Joni: Putri, kenapa kamu cepet banget ninggalin aku? Aku nggak mau pisah samamu.
Adul: Sudahlah jon, kita harus relakan kepergian Putri. Ini semua sudah takdir.
Joni: (menangis sambil memandangi batu nisan Putri) Putri, kenapa kamu pergi sebelum aku bisa bahagiain kamu. Asal kamu tahu put, di hatiku nggak ada sahabat sebaik kamu. Kamu itu sahabat sejatiku yang selalu menemaniku dalam suka ataupun duka. Put, semoga kamu tenang di alam sana. Aku harap, kamu ngga lupakan aku dan Adul, karena kami juga nggak akan pernah melupakanmu. Selamat jalan ya sahabat! (Beranjak pergi meninggalkan rumah abadi milik sahabatnya).

Contoh Naskah Drama 4 Orang Tentang Persahabatan

Judul: Kepedulian Seorang Sahabat
Tema: Sosial & Persahabatan
Alur: Pendek
Pemeran: 4 orang
Penokohan:
Dina: Patuh pada perintah orangtua
Winda: Sosok sahabat yang baik
Astrid: Sosok sahabat yang peduli terhadap teman
Hesti: Adik Astrid


    Sinopsis Drama

    Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya kerumah tantenya. Ditengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel disekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai disebuah bengkel.

    Dialog Drama

    Dina:
    Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?

    Winda:
    Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?

    Dina:
    Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.

    Winda:
    Emangnya barang apa?

    Dina:
    Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?

    Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.

    Winda:
    Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu yang kerumahku?

    Dina:
    Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang kerumah aku.

    Winda:
    Ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante kamu.

    Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas ditengah-tengah jalan moto yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban disekitar situ.

    Dhussss… bunyi ban motor Dina

    Dina:
    Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban!

    Winda:
    Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban  lagi disini.

    Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat kepada Dina.

    Sopir mobil box:
    Kenapa non? bannya bocor ya?

    Dina:
    Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?

    Sopir mobil box:
    bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?

    Dina:
    Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?

    Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.

    Sopir mobil box:
    Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau.

    Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.

    Astrid:
    Stop.. stop, hes…

    Hesti:
    Kenapa kak? ada apa?

    Astrid:
    Itu kayknya Winda deh.. Win… Win…

    Winda:
    Eh itu Astrid..

    Astrid:
    Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih?

    Winda:
    Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari tadi.

    Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena disekitar itu memang cukup sepi.

    Astrid:
    Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.

    Winda:
    Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini..

    Astrid:
    Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..

    Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel tambal ban.

    Pesan sosial dari drama diatas adalah tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus menolongnya.


Contoh Naskah Drama 3 Orang

Judul: Bentrokan dalam Asrama
Di sebuah ruangan besar duduklah Anas dan Hadi. Mereka sedang bermain catur. Tidak jauh dari kawasan mereka, tampak Hasan yang sedang asyik menulis. Anas dan Hadi bergiliran memindahkan anak caturnya. norma dan etika anas sedang berfikir maka Hadi pun membentak.

Hadi: Hai, mengantuk kau! Sekarang giliranmu!

Anas: (Dengan damai Anas memindahkan anak caturnya)

Hadi: (Hadi pun memindahkan anak caturnya dan membentak pula) Lekas Anas, jangan mengantuk saja!

Hasan: (Turut berbicara) Memang si Anas suka mengantuk di.

Anas: (Membuka kacamata dan menggosok-gosok kacanya dengan sapu tangan)
Hadi: Ayo giliranmu jangan main kacamata saja!
Anas: (Dengan damai memindahkan anak caturnya) Sekak!
Hadi: (Terkejut) Sekak? Benar sekak?
Anas: Ya, sekak.

Hadi: (Berpikir sejurus lalu memindahkan anak caturnya)
Anas: (Berterian gembira) Sekak mati, Hadi!
Hadi: (Melongo)
Hasan: (Menoleh kepada kedua anak itu) Kau kalah, Hadi?
Hadi: (Tiba-tiba menyapu anak catur sehingga tiruana anak  catur jatuh berantakan)
Anas: (Mengumpulkan anak catur dan dan dimasukan ke dalam kotak, lalu keluar tanpa 
mengeluarkan sepatah kata pun)
Hasan: (Mendekati Hadi) Sebetulnya bukan lantaran kamu kalah pandai, Hadi. Tetapi kamu kurang waspada. Kau tahu bukan bahwa si Anas itu licik?
Hadi: (Diam hirau tak acuh)

Hasan: Dan bukan hanya bermain catur saja, tetapi dalam segala hal ia licik, tidak sportif. Lagi pula, ia suka menyombongkan diri dan bisa menjelek-jelekan orang lain.
Hadi: (Tetap diam)
Hasan: Hadi, kamu tahu apa yang dikatakannya perihal dirimu knorma dan etika ia tak bersamamu?
Hadi: (Menggelengkan kepala dan menatap wajah Hasan)
Hasan: (Tertawa) Haaa.....haaa... haaaaaa...... dengarkanlah Hadi (menepuk punggung Hadi) Katanya, si Hadi itu persis kerbau, badannya besar, kuat, tegap, tetapi  bodoh.. haaa....haaaaa.....haaaaaaa
Hadi: (Matanya melotot) Kurang ajar! Benarkah ia begitu, Hasan?
Hasan: (Tunduk menahan marah)
Hadi: Lalu, apa kata Anas selanjutnya/
Hasan: Hadi, telah memalukan lagi. Karena Anas knorma dan etika bercerita itu sambil merangkak-rangkak menirukan kerbau yang dungu... dan tiruana sobat menertawakannya. Dia menyampaikan dalam segala hal kamu sanggup dikalahkan olehnya. Dalam segala hal, catur, pingpong, badminton. Apalagi dalam pelajaran sekolah. Apakah itu bukan suatu penghinaan besar bagimu?
Hadi: (Semakin geram dan mengepalkan tinjunya)
Hasan: (Tersenyum) Apalagi membualnya di depan gadis-gadis si Nani dan si Shela... Mungkin kini ia sedang berlagak pula di depan kawan-kawan menyombongkkan dirinya bahwa ia menang lagi bermain catur dengan kau.
Hadi: (Kemarahannya memuncak, mukanya merah padam)

Hasan: (Terus berbicara) Kemarin saya ingin membela kamu dengan jalan menempelengnya. Tetapi saya merasa tidak berhak. (Hasan menuding ke arah Hadi) Kau lah yang ludang kecepeh berhak, Hadi! Kau wajib memdiberikan pelajaran kepadanya (sementara Anas masuk lagi)
Hasan: (pura-pura berbisik kepada Hadi, tetapi suaranya aggak keras) Hadi, lihat betapa sombongnya, menyerupai jendral yang menang perang menengok musuhnya yang sudah menjadi bangkai.
Hadi: (tak sanggup menahan marah) Aku bukan bangkai! Aku bukan bangkai! (kemudian dengan cepat ia memegang batang leher Anas dan dibantingnya sehingga Anas jauh berguling)
Anas: (setelah bangun berkata) Mengapa saya kamu serang, Hadi? Apa salahku? (sementara Hasan menyaksikan dengan tersenyum)
Hadi: Ah, jangan banyak bicara! Atau ingin ku tempeleng lagi kau! Cepat pergi!
Anas: Aku tak mau pergi alasannya saya tak berdosa kepadamu!
Hadi: Kau ingin ku tempeleng lagi?
Anas: Aku mau pergi sehabis saya mengerti kesalahanku.
Hadi: Tidak usah mengerti! ini bukan berhitung, bukan aljabar, dan bukan pelajaran lain. Pergi! (hadi mendorong Anas tetapi Anas melawannya, Mereka hampir bergulat, tetapi tiba-tiba terdengar bunyi orang mendehem di luar)
Hasan: Ada orang, ada orang jangan sabung disini. Nanti teruskan di Alun-alun saja.
Anas: Baiklah saya akan pergi, lantaran kamu tidak sanggup memdiberi alasan. Kau tidak sanggup mempertanggungjawabankan perbuatanmu!

Penelusuran yang terkait dengan drama adalah
  • struktur drama
  • genre drama adalah
  • ciri-ciri drama
  • unsur drama
  • jenis drama
  • tujuan drama
  • drama adalah brainly
  • pengertian drama menurut para ahli