Pengertian Wisata Beserta Klasifikasi Motif , Tipe Wisata, Tujuan dan Manfaat Wisata Secara Lengkap

Table of Contents


Pengertian Wisata

Wisata merujuk pada aktivitas perjalanan atau kunjungan ke tempat-tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, liburan, atau pengalaman budaya. Hal ini melibatkan pengunjung atau turis yang melakukan perjalanan ke destinasi yang menarik untuk menikmati berbagai jenis kegiatan atau pengalaman yang ditawarkan oleh tempat tersebut.

Berikut adalah beberapa aspek utama dari pengertian wisata:

  1. Tujuan Wisata: Ini adalah tempat-tempat yang dikunjungi oleh turis atau pengunjung. Tujuan wisata bisa beragam, termasuk pantai, pegunungan, kota-kota bersejarah, taman nasional, situs arkeologi, dan banyak lagi.

  2. Aktivitas Wisata: Aktivitas yang dilakukan oleh turis selama perjalanan mereka. Ini bisa termasuk berenang, berjemur di pantai, mendaki gunung, menjelajahi kota-kota, menikmati makanan lokal, belanja, dan berbagai kegiatan rekreasi lainnya.

  3. Industri Wisata: Industri yang terdiri dari berbagai bisnis dan layanan yang terkait dengan perjalanan dan pengalaman wisata. Ini termasuk akomodasi seperti hotel dan resort, restoran, operator tur, maskapai penerbangan, agen perjalanan, dan berbagai jenis usaha yang mendukung industri pariwisata.

Wisata memiliki peran penting dalam perekonomian banyak negara di seluruh dunia, karena bisa menjadi sumber pendapatan utama, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan bisnis lokal. Selain itu, wisata juga memainkan peran penting dalam pertukaran budaya antar masyarakat serta dalam pelestarian dan promosi warisan budaya dan alamiah.

 

Menurut Soetomo (1994), yang didasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun diluar negeri. Sehingga pada pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian wisata lebih menekankan pada kegiatan yang dilakukan wisatawan dalam suatu perjalanan pariwisata. Dalam suatu perjalanan wisata, wisatawan mengunjungi suatu tempat wisata sejarah maka wisatawan tersebut dapat dikatakan telah melakukan kegiatan wisata sejarah. Dalam artian kegitan dilakukan adalah untuk menikmati objek-objek bersejarah. Hal terseburt merupakan gambaran dari kegiatan dalam suatau perjalanan pariwisata. Dimana kegiatan dalam pariwisata ini sangat ditentukan oleh minat dari wisatawan itu sendiri. Tidak hanya ditentukan oleh minat wisatawan melainkan berdasarkan sumber daya pariwisata yang tersedia. Oleh karena itu banyak muncul iustilah wisata sejarah,wista budaya, wisata alam, wisata edukasi dan jenis wisata lainnya. 

Wisata memiliki karakterik-karakteristik diantaranya adalah :

  1. Bersifat sementara, dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.
  2. Melibatkan komponen-komponen wisata, seperti sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, tiki cinderamata dan lain-lain.
  3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan juga atraksi wisata.
  4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
  5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan konstribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi (Suyitno, 2001)

 

Baca Juga: Pengertian Pembelajaran Adalah: Menurut Para Ahli, Teori, Tujuan dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran

 

Klasifikasi Motif dan Tipe Wisata

Beragam bentuk pariwisata yang bisa mendorong para wisata untuk melakukan sebuah perjalanan wisata. Akan tetapi tidak banyak kepastian yang bisa menjadi sebua motid wisata. Pada hakikatnya motif seorang untuk melakukan pariwisata itu tidak terbatas dan juga tidak bisa dibatasi. Mc Intosh mengklasifikasikan motif-motif wisata yang dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :

  1. Motif Fisik, yaitu motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah seperti olahraga, istirahat, kesehatan, dan sebagainya.
  2. Motif Budaya, merupakan sebiah motif yang bersifat budaya seperti sekedar untuk menegnal ataupun hanya untuk memahami tata cara dan kebudayaan bangsa atau daerah lain : kebiasaannya, kehidupannya seharihari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik, tarian dan sebagainya.
  3. Motif Interpersonal, merupakan sebuah motif yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan keluarga, teman, tetangga, atau sekedar dapat menilai tokoh-tokoh terkenal seperti penyanyi, penari, bintang film, tokoh politik dan sebagainya.
  4. Motif Status atau motif prestisi, yaitu motif yang banyak beranggapan bahwa orang yang pernah mengunjungi tempat lain itu dengan sendirinya melebihi sesame yang tidak berpergian. Orang yang pernah berpergian ke daerah-daerah lain dianggap atau merasa naik gengsinya atau statusnya.

 

Klasifikasi McIntosh tersebut sudah dapat disbklasifikasikan menjadi kelompok-kelompok motif yang lebih kecil. Motif-motif yang lebih kecil tersebut biasanya digunakan untuk menentukan tipe perjalanan wisata. Misalnya tipe wisata rekreasi, olahraga,ziarah, atau kesehatan. Dibawah ini merupakan sebuah subkelas tipe motif wisata serta tipe wisatanya yang sering disebut, yaitu :

  1. Motif Bersenang-senang atau Bertamasya, Motif bersenang-senang atu tamasya, melahirkan tipe wisata tamsya. Wisatawan tipe ini biasanya ingin mengumpulkan tpengalaman sebanyak-banyaknya, mendengarkan dan menikmati apa saja yang bisa menarik perhartiannya. Dan wisatawan juga tidak terikat pada satu sasaran saja yang sudah ditentukan dari rumah. Wisatawan tamasya biasanya berpindah-pinah dari tempat satu ke tempat  lain dengan menikmati pemandangan alam, adat istiadat, pesta rakyat, ketenagan tempat yang sepi, monumen peninggalan, sejarah dan sebagainya. Wisatawan inipun sukar dibedakan denagan tipe wisatawan berikutnya.
  2. Motif Rekreasi,motif rekreasi merupakan kegiatan yang menyelenggarakan sebuah kegiatan menyenangkan agar bisa memulihkan kesegaran jasmani dan rohani manusia. Kegiatan-kegiatannya dapat berupa olah raga, membaca, dan lain sebagainya. Kegiatan rekreasi juga dapat diisi dengan perjalanan tamasya singakat untuk menimati keadaan disekitar tempat menginap (Sightseeng).Bedanya dengan wisata tipe wisata adalah: wisatawan tipe rekereas biasanaya mengahabiskan waktunya di satu tempt saja, sedangkan tipe wisata tamasya berpindah-pindah tempat.
  3. Motif Kebudayaan, Dalam wisata kebudayaan orang hanya sekedar mengunjungi suatu tempat untuk menyaksiakan pertunjukan atau menikmati sebuah atraksi, akan tetapi lebih dari itu. Wisatawan mungkin untuk mempelajari atau untuk melakukan penelitian tentang keadaan disekitarnya. Para seniman biasanya mengadakan perjalanan wisata budaya untyuk menambah pengalamannya dan juga untuk mempertajam kemampuannya. Pelukis-pelukis sering menjelajahi daerah-daerah tertentu mencari dan mengumpulkan objek lukisan. Mereka itu semua mengadakan perjalanan berdasarkan motif kebudayaan. Jelaslah bahwa atraksi tidak selalu berupa kebudayaan, dapat juga berupa keindahan alam, atau seniman, atau guru yang terkenal, untuk mengadakan wawancara, bertukar pikiran dan sebagainya. Dalam wisata budaya itu juga termasuk kunjungan wisatawan ke berbagai peristiwa khusus (special events) seperti
    upacara keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan rombongan kesenian yang terkenal dan sebagainya.
  4. Wisata Olahraga, merupakan sebuah pariwisata dimana wisatawan mengadakan suatu perjalanan karena motif olahraga. Wisata olahraga merupakan bagian yang paling penting dalam kegiatan pariwisata. Olahraga dewasa ini merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh dunia, dengan bermacam-macam organisasi baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dalam hubungan dengan olahraga, harus dibedakan antara pesta olahraga atau pertandingan olahraga (sporting events).
  5. Wisata Bisnis, merupakan motif yang didalamnya terjadi banyak hubungan dengan orang-orang bisnis. Ada kunjungan bisnis, ada juga pertemuan-pertemuan bisnis, ada pekan raya dagang yang perlu dikunjungi dan sebagainya, ada yang besar, ada yang kecil. Semua peristiwa itu bisa mengundang kedatanagan orang-orang bisnis baik dari dalam negri maupun dari luar negri. Arus wisatawan itu tidak hanya bertambah besar pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi.
  6. Wisata Konvensi, banyak pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional untuk membicarakan bermacam-macam masalah : kelaparan dunia, pelestarian hutan, pemberantasan penyakit tertentu, sekedar untuk pertemuan tahunan antara ahli-ahli di bidang tertentu, dan sebagainya. Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut wisata konvensi.
  7. Motif Spiritual, merupakan salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum orang mengadakan perjalanan atau rekreasi, bisnis,olahraga, dan sebagainya, orang sudah mengadakann perjalanan untuk berziarah (pariwisata ziarah) atau untuk melakuakan keperluan keagamaan. Tempattempat ziarah seperti Palestina, Roma, Mekkah dan Madinah merupakan tempat-tempat tujuan perjalanan pariwisata yang penting.
  8. Motif Interpersonal, Istilah ini belum mapan dalam literatur kepariwisataan. Maksudnya jelas, yaitu bahwa orang dapat mengadakan perjalanan untuk bertemu dengan orang lain. orang dapat tertarik oleh
    orang lain untuk mengadakan perjalanan wisata, atau dengan istilah kepariwisataan: manusia pun dapat merupakan atraksi wisata.
  9. Motif Kesehatan, merupakan wisata yang ada sejak zaman dahulu. Selalu ada kegiatan-kegiatan penting yang selalu berhubungan dengan pariwisata yang dianggap meiliki khasiat untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Atau wisata kesehatan seperti yang sekarang sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke Singapura, Jepang, check up ke Amerika Serikat, dan sebagainya. Perjalanan pasien-pasien tersebut adalah perjalanan wisata kesehatan.
  10. Wisata Sosial (Social Turism). Wisata yang dimaksud bukanlah wisata yang berdasarkan motif sosial. Seperti motif wisata pada umumnya, motif wisata sosial ialah reakreasi, bersenang-senang (pleasure tourism) atau sekadar mengisi waktu libur. Akan tetapi perjalanan yang dilaksanakan biyasanya dengan bantuan pihak-pihak tertentu yang diberikan secara sosial. Bantuan itu dapat berupa kendaraan, tempat penginapan seperti wisma peristirahatan atau hotel, yang hanya menarik sewa yang rendah sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial buruh suatu pabrik untuk mengisi waktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa angkutan, makan, dan wisma peristirahatan.

 

Tujuan dan Manfaat Wisata

Setelah memahami semua pengertian wisata serta jenisnya berdasarkan kategori-kategori tertentu, berikut ini adalah tujuan dan manfaat dilakukannya sebuah aktivitas wisata. Diantaranya adalah :

  1. Bagi wisatawan, tujuan melakukan wisata adalah mendapatkan kesenangan dan suka cita dari perjalanan tersebut. Bisa menikmati pemandangan berbeda di tempat wisata sebagai penyeimbang pemandangan monoton yang dirasakan sehari-hari. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru terkait tempat wisata yang dikunjungi.
  2. Bagi tempat wisata, wisata sangat memberikan manfaat yang besar. Salah satunya adalah dari segi ekonomi. Umumnya, orang-orang yang tinggal di dekat tempat wisata akan ikut terangkat perekonomiannya ketika banyak wisatawan yang datang. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan kebanggaan karena tempat tinggalnya diminati oleh orang lain.

 

Baca Juga: Pengertian Ilmu Adalah Menurut Para Ahli, Karakteristik, Syarat-syarat, Jenis – Jenis dan Aspek Peninjauan Ilmu

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Wisata Beserta Klasifikasi Motif , Tipe Wisata, Tujuan dan Manfaat Wisata Secara Lengkap. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

 Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Wisata

  • pengertian wisata pdf
  • pengertian wisata pantai
  • pengertian pariwisata
  • pengertian objek wisata
  • pengertian kepariwisataan
  • pengertian wisata buatan
  • pengertian wisata rekreasi
  • pengertian pariwisata secara umum

Post a Comment