Pengertian Nilai tukar Adalah : Karakteristik, Pengaruh Kurs, Sistem Kurs dan Jenis-jenis Kurs


Pengertian Nilai tukar


Nilai tukar mengacu pada jumlah unit mata uang satu negara yang dapat ditukar dengan jumlah unit mata uang negara lain. Ini adalah rasio relatif antara dua mata uang dan menentukan harga relatif barang-barang dan jasa antara dua negara.

Nilai tukar dapat dinyatakan dalam dua cara:

  1. Nilai Tukar Langsung: Ini adalah jumlah unit mata uang asing yang diperlukan untuk satu unit mata uang domestik. Misalnya, jika nilai tukar dolar AS terhadap euro adalah 1,2, maka diperlukan 1,2 euro untuk membeli 1 dolar AS.

  2. Nilai Tukar Tidak Langsung (Indirect Exchange Rate): Ini adalah jumlah unit mata uang domestik yang diperlukan untuk satu unit mata uang asing. Misalnya, jika nilai tukar euro terhadap dolar AS adalah 0,83, maka diperlukan 0,83 euro untuk membeli 1 dolar AS.

Nilai tukar dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter dan fiskal, kondisi ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga, dan faktor-faktor lainnya. Nilai tukar yang lebih tinggi menyebabkan ekspor menjadi lebih mahal dan impor menjadi lebih murah, sementara nilai tukar yang lebih rendah mendorong ekspor dan membuat impor menjadi lebih mahal.

Pemerintah sering mengintervensi dalam pasar valuta asing untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang mereka melalui pembelian atau penjualan mata uang, atau melalui kebijakan moneter dan fiskal yang dirancang untuk memengaruhi kondisi ekonomi yang mendasarinya.

 

 Baca Juga: Pengertian Modem Adalah : Fungsi, Cara kerja, Jenis-Jenis, dan Perkembangan Modem

 

Menurut Sukirno (2003:362) terdapat lima faktor-faktor yang mempengaruhi kurs yaitu :
a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat
b. Perubahan harga dari barang-barang ekspor
c. Kenaikan harga-harga umum (inflasi)
d. Perubahan dalam tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi
e. Perkembangan ekonomi

Dalam hubungannya dengan permintaan uang, perubahan nilai tukar merupakan fungsi positif dari perubahan permintaan uang. Begitu juga dengan uang kuasi, hubungan antara uang kuasi dengan nilai tukar adalah positif menurut hasil penelitian Boorman (dalam Azis, 2002:23), jika terjadi peningkatan nilai tukar terhadap dollar, kurs dalam negeri terdepresiasi maka jumlah uang kuasi akan meningkat, apabila faktor lain tetap (ceteris paribus) dan sebaliknya. 

Jika terjadi peningkatan nilai tukar terhadap dollar kurs dalam negeri terdepresiasi terhadap kurs dollar maka unag kuasi akan mengalami peningkatan, apabila faktor lain tetap. Masyarakat akan cenderung menukarkan rupiah yang mereka miliki dengan valuta asing ke Bank, dengan demikian akan meningkatkan jumlah uang kuasi dalam bentuk valuta asing. Tabungan masyarakat meningkat dalam bentuk valuta asing. (Sukirno, 2003:360)
Keinginan dari penduduk suatu negara untuk memperoleh sesuatu jenis mata uang asing dapatlah dipandang sebagai permintaaan keatas valuta asing oleh penduduk negara kita. Keinginan atau permintaan tersebut memberikan gambaran tentang besarnya jumlah suatu valuta asing tertentu yang ingin diperoleh penduduk suatu negara. (Sukirno, 2003:358)


Kunci untuk memahami fluktuasi kurs jangka pendek adalah pemahaman bahwa kurs pada prinsipnya adalah harga aset-aset domestik (dalam mata uang domestik, termasuk simpanan bank) yang dinilai dalam aset-aset luar negeri (dalam mata uang asing, termasuk simpanan bank). Dengan demikian, analisis fluktuasi kurs jangka pendek dapat dikaitkan dengan analisis permintaan dan penawaran biasa.
Esensi dari sistem nilai tukar adalah komitmen dari Bank Sentral untuk membiarkan jumlah uang beredar menyesuaikan berapapun nilai tukar yang ditetapakan. Selain itu selama Bank Sentral siap membeli mata uang asing pada nilai tukar yang ditetapkan, jumlah uang beredar menyesuaikan secara otomatis pada tingkat yang diperlukan. (Mankiw, 2003:314)


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu faktor fundamental meliputi, indikator-indikator ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral. Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valuta asing akan naik dan sebaliknya.
Nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh aliran modal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Aliran modal ini dipengaruhi oleh tingkat bunga yang terjadi, kenaikan tingkat bunga akan menyedot uang yang ada pada masyarakat untuk menabung atau melepas sebagian likuiditasnya ke Bank.
Nilai tukar (kurs) berhubungan positif dengan tingkat suku bunga, dimana naiknya nilai tukar (rupiah terapresiasi terhadap dollar) akan meningkatkan suku bunga. Maka masyarakat akan terdorong untuk menambah jumlah tabungan dengan mengurangi pengeluaran untuk konsumsi, dan melepas Dollar yang mereka miliki. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan dari peningkatan bunga tabungan. Peningkatan jumlah tabungan juga akan berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah uang kuasi. (Mankiw, 2003:313)

 

Karakteristik sistem nilai tukar yang ideal

Rezim mata uang harus memiliki beberapa karakteristik agar dianggap ideal. Pertama, nilai tukar antara dua mata uang mana pun harus ditetapkan secara kredibel. Ini untuk menghilangkan ketidakpastian terkait daya belinya terhadap harga barang dan jasa serta nilai aset riil dan finansial.

Kedua, sebuah mata uang harus dapat dikonversi dengan mudah ke mata uang lainnya. Konvertibilitas nilai tukar memungkinkan aliran modal bergerak bebas lintas negara.

Ketiga, mata uang harus memungkinkan otoritas moneter dapat melakukan kebijakan moneter yang sepenuhnya independen, misalnya, dalam mengejar tujuan domestik, seperti target pertumbuhan dan inflasi. 

 

 Pengaruh Kurs Terhadap Bisnis


1. Pengaruh Kurs Terhadap Importir

Jika Anda memiliki bisnis dalam penjualan produk yang membutuhkan impor bahan baku dari luar negeri, tentu saja nilai tukar akan menentukan keuntungan yang akan Anda dapatkan.Namun, dalam kondisi rupiah yang melemah terhadap mata uang asing yang umumnya berupa dolar, itu akan membuat perusahaan Anda mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya.Jika ada kondisi seperti ini, maka perusahaan Anda akan mengalami kerugian jika tidak menaikkan harga jual produk.

2. Pengaruh Kurs Terhadap Eksportir

Perubahan nilai tukar lebih sering menguntungkan bagi pebisnis yang melakukan kegiatan ekspor.Nilai tukar dolar yang sering menguat menyebabkan harga jual produknya diekspor ke luar negeri semakin banyak dijual dengan harga tinggi karena konsumen membayar dengan dolar. Tentu ini sangat menguntungkan.

3. Pengaruh Kurs Terhadap Hutang Piutang

Apabila nilai tukar rupiah terus melemah terhadap mata uang asing, ini akan merugikan pengusaha yang memiliki utang luar negeri. Karena nilai utang juga akan lebih tinggi.Jadi, lebih baik bagi pebisnis muda untuk menghindari utang utang dengan negara asing.

4. Pengaruh Kurs Terhadap Pemilik Dolar

Saat ini ada banyak orang kami yang mengumpulkan dolar. Tujuannya adalah untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih tinggi daripada ketika dia membeli dolar. Taktik ini sebenarnya sah dan dapat diterapkan sebagai setoran perusahaan.

 

 Sistem Kurs Mata Uang

Sedikitnya terdapat 5 sistem kurs utama yang berlaku menurut Triyono (2008), yakni: sistem kurs mengambang (floating exchang rate), sistem kurs tetap (fixed exchange rate), sistem kurs tertambat (pegged exchange rate), sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs), dan sistem kurs sekeranjang mata uang (basket of currencies).

  • Sistem Kurs Mengambang

Sistem kurs mengambang adalah sistem kurs dimana terdapat campur tangan pemerintah dalam stabilisasi mata uang melalui kebijakan moneter. Biasanya kurs ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi apabila didalamnya sudah terdapat campur tangan pemerintah pemerintah maka sistem yang ada didalamnya termasuk mengambang terkendali (managed floating exchange rate).

  • Sistem Kurs Tetap

Sistem kurs tetap adalah sistem dimana negara menetapkan serta mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya, serta menjaga kurs dengan cara membeli maupun menjual valas dengan jumlah tidak terbatas dalam kurs tersebut. Menetapkan kurs tetap sangat berisiko tinggi bagi negara yang mempunyai ketergantungan tinggi terhadap sektor luar negeri serta gangguan seperti sering mengalami bencana alam dan sebagainya.

  • Sistem Kurs Tertambat

Sistem kurs tertambat merupakan sistem dimana nilai mata uang suatu negara ditambatkan dengan mata uang negara lain. Seperti misalnya suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sekelompok mata uang dari negara lain yang merupakan mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, mata uang negara tersebut akan bergerak mengikuti gerak mata uang dari negara yang menjadi tambatannya.

  • Sistem Kurs Tertambat Merangkak

Sistem kurs tertambat merangkak adalah sistem dimana suatu negara melakukan sedikit perubahan pada mata uangnya secara periodik yang bertujuan agar mata uangnya bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam kurun waktu tertentu. Keuntungan utama yang dapat diambil dari sistem ini yaitu negara dapat mengukur penyelesaian kursnya dalam periode yang relatif lebih lama apabila dibanding dengan sistem kurs terambat.

  • Sistem Sekeranjang Mata Uang

Sistem kurs sekeranjang mata uang merupakan sistem dimana pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Dimana sistem ini menawarkan keuntungan barupa stabilisasi mata uang suatu negara sebagai hasil dari pergerakan mata uang yang disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang biasanya dimasukan ke dalam keranjang ditentukan oleh seberapa besar peranannya dalam pembiayaan perdagangan negara tertentu.

 

 

Jenis-jenis Kurs

Adapun beberapa jenis-jenis menurut Sadono Sukirno (2011:411) terdiri dari 4 jenis yaitu:

1. Selling Rate (Kurs Jual)

Merupakan penentuan nilai tukar suatu mata uang asing yang dilakukan oleh pihak bank pada waktu yang ditentukan. Dalam kurs jual ini dapat diartikan pihak bank diposisikan sebagai penjual sedangkan Anda diposisikan sebagai pembeli mata uang asing tersebut.Kurs jual ini dapat dikenal dengan offer rate dan biasanya memiliki nilai tukar lebih tinggi dari kurs beli.

2. Middle Rate (Kurs Tengah)

Merupakan penjumlahan antara kurs jual dan kurs beli dengan mengambil nilai tukar rata-rata dibagi dua diantara keduanya. Kurs tengah ini ditetapkan oleh bank sentral pada waktu yang ditentukan.Kurs tengah sangat berpengaruh pada pelaporan pajak dan keuangan karena digunakan sebagai satuan nilai tukar mata uang asing dalam pelaporan keuangan perusahaan. Biasanya juga digunakan oleh perusahan asing yang beroperasi di Indonesia.

3. Buying Rate (Kurs Beli)

Merupakan penentuan nilai tukar kurs beli ini masih tetap ditentukan oleh pihak bank. Akan tetapi pihak bank akan memposisikan sebagai pembeli mata uang asing tersebut, sedangkan Anda akan diposisikan sebagi pemegang atau penjual mata uang asing tersebut.

4. Kurs Referensi Bank Indonesia

Jenis ini mulai diterbitkan oleh bank Indonesia pada tahun 2013 lalu. Dikenal dengan istilah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JIISDOR) dimana jenis ini merupakan cerminan kurs rupiah terhadap dolar yang dipasar forex setiap hari.

 

Baca Juga: Pengertian Asuransi Adalah: Prinsip-prinsip, Fungsi, Elemen dalam Asuransi, Jenis-jenis , dan Istilah- Istilah dalam Asuransi

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Nilai tukar Adalah : Karakteristik, Pengaruh Kurs, Sistem Kurs dan Jenis-jenis Kurs. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

 Penelusuran yang terkait dengan nilai tukar (kurs) adalah

  • nilai tukar rupiah
  • materi nilai tukar
  • kurs adalah brainly
  • nilai tukar efektif adalah
  • jenis-jenis kurs
  • konsep nilai tukar
  • kurs jual adalah
  • penentuan nilai tukar