Pengertian Motivasi Kerja Adalah: Menurut Para Ahli, Teori, Indikator dan Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

Table of Contents


Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah kekuatan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan atau mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan kerja. Ini melibatkan dorongan, keinginan, atau energi yang menggerakkan individu untuk bertindak, berpartisipasi, dan mencapai hasil yang diinginkan dalam konteks pekerjaan.

Pengertian motivasi kerja mencakup beberapa elemen penting:

  1. Dorongan Internal: Motivasi kerja seringkali berasal dari dalam diri individu, seperti kebutuhan untuk merasa diterima, diakui, atau mencapai kepuasan pribadi dari pencapaian kerja.

  2. Stimulus Eksternal: Selain dorongan internal, motivasi kerja juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti imbalan finansial, pengakuan, promosi, atau tekanan dari atasan.

  3. Tujuan dan Harapan: Motivasi kerja seringkali terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh individu dalam karir atau pekerjaannya. Tujuan ini bisa berupa pencapaian pribadi, pencapaian tim, atau pencapaian organisasi.epuasan Pekerjaan: Individu yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Kepuasan kerja dapat mendorong individu untuk tetap berkomitmen dan berusaha lebih keras.


  4. Kebutuhan dan Nilai: Motivasi kerja juga terkait dengan kebutuhan dan nilai-nilai individu. Misalnya, individu yang sangat menghargai kesempatan untuk belajar dan berkembang dalam pekerjaannya mungkin akan termotivasi oleh peluang-peluang tersebut.

  5. Tantangan dan Pengakuan: Tantangan dalam pekerjaan dan pengakuan atas prestasi dapat menjadi faktor motivasi yang kuat bagi individu. Rasa pencapaian dan penghargaan atas usaha mereka dapat meningkatkan motivasi kerja.

Pentingnya memahami motivasi kerja terletak pada kemampuannya untuk mendorong kinerja dan pencapaian individu dalam lingkungan kerja. Dengan memahami faktor-faktor yang memotivasi karyawan, manajer dan pemimpin organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memotivasi, dan memungkinkan karyawan untuk mencapai potensi mereka yang terbaik.

 

Baca Juga: Preposisi adalah - Ciri-Ciri , Fungsi, Bentuk, Aturan Penulisan dan Jenis Dari Preposisi Beserta Contoh

 

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

  • Pamela & Oloko (2015) Motivasi adalah kunci dari organisasi yang sukses untuk menjaga kelangsungan pekerjaan dalam organisasi dengan cara dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan bimbingan yang tepat atau arahan, sumber daya dan imbalan agar mereka terinspirasi dan tertarik untuk bekerja dengan cara yang anda inginkan.
  • Chukwuma & Obiefuna (2014) Motivasi adalah proses membangkitkan perilaku, mempertahankan kemajuan perilaku, dan menyalurkan perilaku tindakan yang spesifik. Dengan demikian, motif (kebutuhan, keinginan) mendorong karyawan untuk bertindak.
  • Motivasi adalah suatu proses yang dimulai dengan kebutuhan dalam diri manusia yang menciptakan kekosongan dalam diri seseorang (Chukwuma & Obiefuna, 2014). 
  • Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhankebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai akan memuaskan atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. (Munandar,2001). Steers & Porter (dalam Miftahun & Sugiyanto 2010) menyatakan bahwa motivasi kerja adalah suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu perilaku, mengarahkan perilaku, dan memelihara atau mempertahankan perilaku yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam organisasi. Motivasi kerja merupakan kebutuhan pokok manusia dan sebagai insentif yang diharapkan memenuhi kebutuhan pokok yang diinginkan, sehingga jika
    kebutuhan itu ada akan berakibat pada kesuksesan terhadap suatu kegiatan. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja tinggi akan berusaha agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan sebaik‐baiknya.

 

 

Teori tentang motivasi


a. Teori Maslow

Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia yang diidentifikasi Maslow dalam urutan kadar pentingnya adalah sebagai berikut:

  1. Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs) Misalnya sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu.
  2. Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs) Dikaitkan dengan kerja maka kebutuhan akan keamanan sewaktu bekerja, perasaan aman yang menyangkut masa depan karyawan.
  3. Kebutuhan Afiliasi atau Akseptansi (Social Needs) yaitu : a) Kebutuhan akan perasaan diterima di mana ia bekerja, b) Kebutuhan akan perasaan dihormati, c) Kebutuhan untuk bisa berprestasi, d) Kebutuhan untuk bisa ikut serta 
  4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs) Jenis kebutuhan ini menghasilkan kepuasan seperti kekuasaan, prestise, status dan keyakinan akan diri sendiri.
  5. Kebutuhan Perwujudan Diri (Self-Actualization) Kebutuhan ini merupakan kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang dicita-citakan dan dirasakan mampu mewujudkannya. (Koontz, 1990:121)


b. Teori Dua Faktor Herzberg

Herzberg mengklaim telah menemukan penjelasan dua faktor motivasi yaitu:

  1. Hygiene Factors, yang meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan. 
  2.  Motivation Factors, yang dikaitkan dengan isi pekerjaan mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan.
    (Koontz, 1990:123)


c. Teori Kebutuhan ERG Alderfer

Teori ERG Alderfer (Existence, Relatedness, Growth) adalah teori motivasi yang dikemukakan oleh Clayton P. Alderfer. Teori Alderfer menemukan adanya 3 kebutuhan pokok manusia:

  1.  Existence Needs (Kebutuhan Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman serta hygienefactors dari Herzberg. 
  2. RelatednessNeeds(Kebutuhan Berhubungan), mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslowdanhygiene factors dari Herzberg.
  3. Growth Needs (Kebutuhan Pertumbuhan) adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow dan motivation factors dari Herzberg.(Koontz, 1990:121)


d. Teori Motivasi Ekspektansi


Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. (Koontz, 1990:123)

e. Teori Motivasi Klasik

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja hanya termotivasi semata-mata karena uang. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus dilakukan. (Griffin, 1998:259)

f. Teori X dan Y

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor. Ia membedakan 2 tipe pekerja yaitu X dan Y.

  1. Teori X, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama. 
  2. Teori Y, menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif. (Griffin, 1998:260) 

 

Indikator Motivasi Kerja


Kekuatan motivasi kerja karyawan untuk bekerja/berkinerja secara langsung tercermin pada seberapa jauh upayanya bekerja keras untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik demi mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan definisi Motivasi Kerja menurut Sondang P. Siagian (2008:138), terdapat 8 indikator motivasi kerja yang terdiri dari :

  1. Daya Pendorong Daya pendorong adalah semacam naluri, yang berupa suatu dorongan kekuatan untuk menggerakkan seseorang dalam berperilaku guna mencapai tujuan. Namun, cara-cara yang digunakan berbeda-beda dari tiap-tiap individu menurut latar belakang kebudayaannya masing-masing.
  2. Kemauan Kemauan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi/terpengaruh dari luar (orang lain atau lingkungan). Kemauan mengindikasikan adanya reaksi tertentu sebagai akibat adanya tawaran dari orang lain.
  3. Kerelaan Kerelaan adalah suatu bentuk persetujuan atas permintaan orang lain agar dirinya mengabulkan permintaan tersebut tanpa merasa adanya keterpaksaan (ikhlas).
  4. Membentuk Keahlian Membentuk keahlian adalah proses penciptaan atau pembetukkan, proses mengubah kemahiran seseorang dalam suatu bidang ilmu tertentu.
  5. Membentuk Keterampilan Keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil/prestasi tertentu. Membentuk keterampilan bukan hanya mencakup gerakan motoriknya saja, melainkan juga pada penguasaan fungsi mental yang bersifat kognitif. Seseorang yang mampu mendayagunakan/menggunakan orang lain secara tepat juga dianggap sebagai orang terampil.
  6. Tanggung Jawab Tanggung jawab berarti suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik berupa hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Tanggung jawab diartikan secara umum sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau berperilaku menurut cara tertentu.
  7. Kewajiban Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atas sesuatu yang dibebankan kepadanya. Misalnya dalam bidang kerja, Anda akan diberikan tugas-tugas yang harus diselesaikan.
  8. Tujuan  Tujuan merujuk pada pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana perusahaan bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk menimbulkannya.

 

Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

  1. Berikan Inspirasi Semua pemimpin yang hebat mampu untuk menginspirasi tim yang dipimpinnya. Berikan pandangan jauh ke depan mengenai bisnis dan perusahaan yang bisa dicapai dengan berkaca terhadap kesuksesan bisnis lain misalnya.
  2. Berikan Kesempatan Ada banyak anggapan bahwa micromanagement akan menghambat kreativitas dan membunuh motivasi. Oleh karenanya, berikan karyawan Anda kesempatan dan “kekuatan” untuk mengekspresikan diri mereka. Mulailah dari hal sederhana seperti menerima dan menjalankan salah satu masukan yang disampaikan karyawan.
  3. Tetapkan Tujuan Semua orang membutuhkan tujuan pribadi agar mampu konsisten dalam mnejalankan sesuatu demi mencapai tujuan itu. Coba berikan mereka tujuan jelas yang akan mereka capai (misalnya tujuan jalan-jalan, rumah, benda fisik dan sebagainya). Kemudian biarkan mereka mencari cara dan menjalankannya sendiri untuk segera mencapai tujuan tersebut.
  4. Jangan Terlalu Mengkritik Kesalahan Tidak semua kesalahan sama. Kecerobohan dan kelalaian memang perlu segera diatasi, namun jika kesalahan tersebut terjadi setelah karyawan sudah bekerja keras, maka pujilah usaha mereka. Jika kerja keras mereka sama sekali tak dihargai maka sama saja dengan Anda membunuh kreativitas, inovasi dan inisiatif karyawan.
  5. Berikan Penghargaan Walaupun sederhana, namun cara ini harus dilakukan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan terhadap karyawan adalah mengenali usaha mereka dengan mengatakan terima kasih ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Jelaskan secara spesifik mengenai prestasi yang telah dicapai untuk mendapatkan efek yang lebih besar.
  6. Berikan Feedback yang Membangun Karyawan memerlukan feedback positif untuk merasa termotivasi, namun mereka juga membutuhkan feedback negatif yang disampaikan secara konstruktif karena ini akan menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap mereka dan tidak meninggalkannya saat keadaan menjadi sulit.
  7. Sampaikan Perkembangan Bisnis Ciptakan rasa urgensi yang lebih besar kepada karyawan dengan cara memberikan informasi mengenai perkembangan bisnis khususnya aspek keuangan. Biarkan mereka khawatir mengenai keuangan perusahaan dan motivasi mereka untuk bekerja keras agar keuangan perusahaan stabil dan bisa memberikan bonus bagi karyawan.
  8. Berikan Reward Bagi Karyawan Berprestasi Coba untuk memberikan bonus dari keuntungan perusahaan bagi karyawan (walaupun kecil). Dengan demikian mereka akan terus termotivasi untuk semakin bekerja keras.
  9. Jangan Biarkan Karyawan Bekerja di Luar Kemampuan Jangan terlalu memberikan atau memaksakan suatu pekerjaan kepada karyawan jika mereka tidak sanggup, baik dalam hal jam kerja atau bobot pekerjaan. Pahami kemampuan dan kehidupan lain mereka di luar kantor, jika tidak maka produktivitas karyawan akan menurun.
  10. Berikan Perhatian Karyawan perlu untuk merasa penting, mereka harus tahu bahwa posisi dan hasil pekerjaan mereka dibutuhkan oleh perusahaan. Pastikan manajer senior dan CEO memberikan perhatian pribadi kepada karyawan.

 

Baca Juga: Kata Ganti (Pronomina) Adalah - Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan 100 Contoh Kata Ganti (Pronomina)

 

Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Motivasi Kerja  Adalah: Teori, Indikator dan Cara Meningkatkan Motivasi Kerja . Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Motivasi Kerja

  • pengertian motivasi kerja menurut para ahli
  • contoh motivasi kerja
  • pengertian motivasi kerja dan contohnya
  • motivasi kerja adalah
  • teori motivasi kerja
  • pengertian motivasi kerja menurut para ahli 2017
  • pengertian motivasi kerja menurut robbins
  • tujuan motivasi kerja

Post a Comment