Pengertian Citra (Image) Adalah : Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Faktor-faktor dan Peran Image Dalam Perusahaan
Pengertian Citra (Image)
Citra merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena berhubungan dengan keyakinan, ide dan kesan yang di peroleh dari suatu object tertentu baik dirasakan secara langsung, melalui panca indra maupun mendapatkan informasi dari suatu sumber. Seperti yang dijelaskan oleh Roesady, citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang terhadap suatu object tertentu. (Ruslan, 2010: 80) Citra dapat berupa tanggapan positif yang berbentuk dukungan, ikut serta, peran aktif serta tindakan positif lainnya dan tanggapan negatif yang berbentuk penolakan, permusuhan, kebencian atau bentuk negatif lainnya. Citra sendiri akan melekat pada setiap diri individu maupun instansi, tanggapan positif maupun negatif tergantung pada proses pembentukannnya dan pemaknaan dari objek sasaran pembentukan citra. Serta, semua orang memiliki hak untuk memaknai citra personal maupun instansi.
- Pengertian citra ini kemudian disitir oleh Effendi dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:171) bahwa citra adalah dunia sekeliling kita yang memandang kita.
- Menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990:111) adalah kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan. Kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. (Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 111-112).
- Bertolak dari pengertian tersebut, Sukatendel dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:112), berpendapat bahwa citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai posotif.
- Sedangkan menurut Katz dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007: 113), citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas.
- Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:114), citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
- Jalaludin Rakhmad dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:114), medefinisikan citra sebagai gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra adalah dunia menurut persepsi.
Image (citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image (citra) dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan. Image (citra) yang efektif melakukan 3 hal, antara lain:
- Memantapkan karakter produk dan usulan nilai
- Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing
- Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental Supaya berfungsi Image (citra) itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak produk pada perusahaan.
Image (citra) dapat diperkuat dengan menggunakan simbol yanG kuat. Image (citra) yang dipilih harus ditampilkan dalam iklan yang menyampaikan suatu cerita, suasana hati, pernyataan atau sesuatu yang
jelas berbeda dengan yang lain (Kotler, 2000). Perusahaan merancang suatu identitas atau penetapan perusahaan untuk membentuk image (citra) masyarakat, tetapi faktor lain mungkin mempengaruhi image (citra) nya diterima tiap orang.
Image (citra) adalah realita, oleh karena itu jika komunikasi pasar tidak cocok dengan realita, secara normal realita akan menang. Periklanan yang tidak didasarkan pada realita hanya akan menciptakan harapan yang
lebih tinggi dari pada kenyataan yang dirasakan, akibatnya ketidakpuasan akan muncul dan konsumen mempunyai persepsi yang buruk terhadap image (citra). (Sutisna, 2001). Berdasarkan uraian di atas, image (citra) merupakan suatu kesan konsumen pada perusahaan. Image perusahaan akan menjadi baik, ketika konsumen mempunyai pengalaman yang cukup dengan realita.
Jenis-Jenis Citra
Adapun jenis-jenis citra (image) menurut Jefkins (1992) adalah:
- Citra bayangan
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi. Biasanya pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dengan kata lain citra bayangan yaitu citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
- Citra yang berlaku
Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu organisasi.
- Citra yang diharapkan
Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen
- Citra perusahaan
Citra perusahaan (corporate image) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk atau jasa pelayanannya. Citra ini terbentuk oleh beberapa hal seperti reputasi (nama baik) perusahaan, kesediaan memikul tanggung jawab sosial yang besar melalui kegiatan-kegiatannya, perilaku manajemen, dan lain-lain.
- Citra majemuk
Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki banyak unit dan pegawai (anggota). Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara sengaja atau tidak, sadar atau tidak, mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan cita organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Image
Membangun image produk dimata konsumen bukanlah suatu hal yang mudah, karena banyak faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya sangat berhubungan erat dengan pribadinya, karena didalamnya akan mengungkap tentang keunggulan, kebanggaan dan kesenangan. Beberapa penelitan mengidentifikasi faktor-faktor yang merefleksi image (citra) dalam benak pelanggan melalui beberapa kombinasi faktor- faktor yang ada (Fatmawati, 2004). Sementara Gronroos (1998), mengemukakan bahwa faktor- faktor image (citra) yang mempengaruhi benak pelanggan antara lain melalui :
- Fasilitas fisik
Fasilitas fisik perusahaan maupun produk yang memadai, harus menjadi pemikiran awal agar dapat menarik dan mempertahankan konsumen
- Layanan karyawan
Layanan yang diberikan karyawan dalam pelayanannya terhadap pelanggan harus sesuai dengan etika dan peraturan yang ada sehingga pelanggan merasa nyaman
- Kualitas dan keterandalan produk
Menurut Kotler dan Amstrong (1996), kualitas produk adalah kemampuan dari suatu produk dalam menjalankan fungsinya. Kualitas produk dapat dinilai dari kemampuan produk tersebut untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002), bahwa kualitas produk mempunyai pengaruh yang bersifat langsung terhadap kepuasan pelanggan. Untuk itu kualitas suatu produk harus terus menerus diperbaharui dengan meningkatkan kinerja pada salah satu atau bahkan semua dimensi-dimensi yang ada pada produk. Dengan meningkatkan kemampuan suatu produk maka akan tercipta keunggulan bersaing sehingga pelanggan menjadi semakin puas dan loyal.
- Harga
Harga adalah suatu komponen penentu dalam suksesnya penjualan suatu produk. Dalam teori marketing 4P (pricing,promotion, product, placing), harga merupakan salah satu yang harus dipertimbangkan. Di Indonesia, dominan masyarakat masih sensitif terhadap harga. Baik itu produk barang, maupun jasa, termasuk jasa layanan seluler.
Menurut Tjiptono dalam Suryono (2003), image (citra) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan image (citra) prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk image (citra) nilai tertentu (image of value). Misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah disuatu wilayah tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.
- Iklan
Menurut Kotler (2005), iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan merupakan cara yang berbiaya efektif guna membayarkan pesannya kepada masyarakat. Fungsi utama iklan ada empat, antara lain : informing, persuading, remainding, dan entertainment. Berdasarkan teori di atas maka dapat disimulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi image adalah fasilitas fisik, layanan karyawan, kualitas dan keterandalan produk, harga, serta iklan.
Peran Image Dalam Perusahaan
Penilaian atau tanggapan konsumen, berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu image perusahaan atau produk barang dan jasa pelayanan. Image yang baik
merupakan asset, karena image mempunyai suatu dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan operasi organsasi dalam berbagai hal. Sutisna dalam Lilik (2007) mengidentifikasi terdapat empat peran image bagi suatu perusahaan, antara lain :
- Image mempunyai dampak pada adanya pengharapan.
- Image sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Jika image baik, maka image menjadi pelindung.
- Image adalah fungsi dari pengalaman dan juga harapan konsumen.
- Image mempunyai pengaruh penting pada manajemen. Dengan kata lain, image mempunyai dampak internal.
Baca Juga: Pengertian Daratan - Klasifikasi Dari Dataran dan Proses Terjadinya Daratan
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Citra (Image) Adalah : Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis, Faktor-faktor dan Peran Image Dalam Perusahaan. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Citra (Image)
- pengertian citra digital
- pengertian citra perusahaan
- pengertian citra dalam public relations
- pengertian citra dalam geografi
- pengertian citra positif
- jurnal pengertian citra
- tujuan citra
- citra perusahaan adalah
Post a Comment