Pengertian Pendapatan Nasional Adalah : Konsep, Penghitungan, Manfaat dan Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional
Pengertian Pendapatan Nasional
Baca Juga: Pengertian Moral Adalah Menurut Para Ahli, Macam - Macam, Tujuan dan Fungsi Moral Secara Lengkap
Konsep Pendapatan Nasional
Salah satu konsep yang biasa digunakan dalam ilmu ekonomi yang merupakan
alat pengukur kinerja perekonomian suatu negara secara keseluruhan
adalah produk domestik bruto. Menurut Sukirno (2000:28) pendapatan
nasional atau PDB adalah nilai barang akhir yang dihasilkan atau
diproduksi suatu negara dalam satu tahun tertentu. Nilai pendapatan
nasional suatu negara merupakan indikator ekonomi yang paling penting.
Terdapat beberapa konsep mengenai pendapatan nasional
- Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product - Merupakan nilai barang-barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dalam satu tahun dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut dan penduduk atau perusahaan negara lain
- Produk Nasional Bruto atau Gross National Product - Merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari suatu negara.
- Pendapatan Nasional atau National Income - Merupakan jumlah dari pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
- Pendapatan Nasional Neto dan Pendapatan Nasional Bruto - Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan produk nasional bruto, sedangkan pendapatan nasional yang dikurangi depresiasi dinamakan pendapatan nasional neto.
Menurut Mankiw
(1999:21), dalam menunjukkan data pendapatan nasional yang dihitung
dengan cara produksi neto atau nilai tambah, dikemukakan dua jenis data :
- PDB Rill/konstan adalah PDB yang menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap pengeluaran pada output jika jumlah berubah tetapi harga tidak mengalamai perubahan.
- PDB pada harga berlaku/nominal, nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga yang berlaku pada periode tersebut.
Dapat disimpulkan
bahwa PDB nominal menggunakan harga-harga yang tengah berlaku sebagai
landasan perhitungan nilai produksi barang dan jasa dalam suatu
perekonomian. Sedangkan PDB rill menggunakan harga konstan pada tahun
dasar untuk menghitung nilai total produksi barang dan jasa dari
perekonomian. PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat
pergeseran dan struktur ekonomi sedangkan PDB atas dasar harga konstan
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Dalam
konsep pendapatan nasional, salah satunya adalah GDP (Gross Domestic
Product) atau Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut pendekatan produksi,
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara
dalam jangka waktu setahun. Kesempatan kerja dalam perekonomian akan
menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan tingkat produksi atau pendapatan
nasional yang dihasilkan.
Tujuan
PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam nilai uang tunggal dalam
periode waktu tertentu. Ada beberapa jenis PDB, yaitu:
PDB nominal : Mengukur nilai dollar berlaku dari output perekonomian
PDB riil : Mengukur output yang dinilai pada harga konstan
PDB
deflator : Mengukur harga output relatif terhadap harganya pada
tahun dasar, yaitu rasio antara GDP nominal dengan GDP riil.
Secara teoritis,
permintaan uang merupakan fungsi positif dari pendapatan nasional,
demikian juga dengan hubungan antara uang kuasi dengan pendapatan
nasional adalah positif, Menurut penelitian Boorman (dalam Azis,
2002:22), jika terjadi peningkatan pendapatan nasional maka jumlah uang
kuasi akan meningkat, apabila faktor lain tetap (ceteris paribus) dan
sebaliknya terjadinya penurunan pendapatan nasional akan mengurangi
jumlah uang kuasi yang beredar. (www.Google.co.id).
Pendapatan
nasional merupakan faktor penentu dalam menentukan tinggi rendahnya
jumlah uang kuasi (berupa deposito, tabungan) yang dihimpun dalam
lembaga perbankan. Pendapatan juga merupakan faktor penentu dalam
pertumbuhan tabungan deposito dimana semakin meningkatnya pendapatan
maka semakin meningkat pula tabungan deposito pada masyarakat dengan
asumsi jumlah konsumsi tetap (Cateris Paribus). Dengan demikian jumlah
uang kuasi juga akan mengalami peningkatan dimana pendapatan nasional
merupakan ukuran dari tingkat perekonomian suatu negara.
Meningkatnya
pendapatan nasional akan meningkatkan jumlah permintaan uang atau
jumlah uang beredar akan mengalami peningkatan. Permintaan uang ini
terbagi atas transaksi yang dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan,
semakin tinggi jumlah pendapatan akan menyebabkan banyaknya permintan
uang untuk tujuan transaksi.
Sedangkan
untuk motif berjaga-jaga atau transaksi yang tidak terduga, juga
dipengaruhi jumlah pendapatan, semakin besar pendapatan maka akan
semakin besar permintaaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Berdasarkan
motif spekulasi yang ditentukan oleh tingkat bunga Bank, saldo bunga
yang rendah akan menyebabkan kecilnya kecilnya jumlah saldo untuk
spekulasi, dan suku bunga yang tinggi akan menghasilkan permintaan uang
untuk berspekulasi menjadi lebih besar. Hal ini akan mendorong
masyarakat untuk melakukan penyimpanan uang di Bank dengan harapan akan
menambah jumlah uang mereka dari pada berspekulasi pada sektor
perekonomian yang dianggap lebih produktif.
Makin
besar jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga makin
besar jumlah konsumsi dan tabungan yang akan direalisasikan. Apabila
jumlah pendapatan rumah tangga tidak mengalami perubahan, maka apapun
yang terjadi pada tingkat bunga tidak akan mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap jumlah tabungan yang direalisasikan. Menurut pandangan
keynes (dalam Sukirno, 1994:78)
Pendapatan
nasional juga menggambarkan tingkat produksi suatu negara yang dicapai
dalam suatu tahun tertentu atau perubahannya dari tahun ke tahun. Secara
umum pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai suatu konsep arus
yang dalam prakteknya diukur dengan jalan mencatat dan menjumlahkan
transaksi-transaksi pendapatan individu yang terjadi dalam periode waktu
tertentu.
Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu indikator penting untuk
mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode adalah
data produk domestik bruto (PDB), baik atas harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu.
Menurut Sukirno (2000:31), pendapatan nasional dapat dihitung dengan tiga macam pendekatan, yaitu :
- Pendekatan Pengeluaran / Perbelanjaan
Cara
pengeluaran / perbelanjaan dilakukan dengan cara menghitung dan
menaksir nilai aliran perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga,
penanam modal, pemerintah dan sektor luar negeri. Aliran-aliran
perbelanjaan ini merupakan nilai perbelanjaan yang dilakukan ke atas
barang-barang akhir dan jasa akhir yang diproduksikan oleh sektor
perusahaan. Barang akhir dan jasa yang dibeli rumah tangga meliputi
barang yang digunakan untuk kebutuhan mereka. Jenis-jenis barang dan
jasa tersebut meliputi bahan makanan dan minuman, berbagai jenis
pakaian, barang-barang kebutuhan rumah tangga yang lain (seperti :
radio, televisi, dan meja-kursi), dan jasa-jasa yang dibutuhkan rumah
tangga, seperti : pengangkutan, pengobatan dan pendidikan.
- Pendekatan Pendapatan
Cara
pendekatan pendapatan menerangkan bahwa pendapatan nasional dapat
dihitung dengan cara menjumlahkan balas jasa yang diterima oleh
faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah
suatu negara. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan
gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan perusahaan. Semuanya
sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam
definisi ini pendapatan nasional mencakup juga penyusutan dan pajak
tidak langsung neto (pajak tidak langsung dikurangi subsidi).
- Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi ini dilakukan dengan menghitung dan menaksir nilai tambah, yaitu pertambahan nilai uang dari sesuatu barang yang diwujudkan oleh setiap perusahaan dalam perekonomian. Oleh karena itu, cara ini memperhatikan pertambahan nilai dalam proses produksi. Unit-unit produksi tersebut dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha (sektor), yaitu : 1) Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, 2) Pertambangan dan penggalian, 3) industri pengolahan, 4) listrik, gas, dan air bersih, 5) konstruksi, 6) perdagangan, hotel, dan restoran, 7) pengangkutan dan komunikasi, 8) keuangan, real estat dan jasa perusahaan, 9) jasa-jasa termasuk jasa pemerintah.
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
- Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
- Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Pada dasarnya, menghitung pendapatan nasional dilakukan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Lebih dari itu, menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak manfaat, yaitu:
- Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
- Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
- Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
- Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
- Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
- Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
- Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain.
- Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
- Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.
Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional
- Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
- Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
- Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Pendapatan Nasional Adalah : Konsep, Penghitungan, Manfaat dan Faktor yang memengaruhi Pendapatan Nasional. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih
Penelusuran yang terkait dengan Pendapatan Nasional
- materi pendapatan nasional
- manfaat pendapatan nasional
- konsep pendapatan nasional
- komponen pendapatan nasional
- contoh pendapatan nasional
- rumus pendapatan nasional
- rangkuman pendapatan nasional
- metode perhitungan pendapatan nasional
Post a Comment