Pengertian Pelatihan Meliputi Tujuan, Manfaat, dan Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Pelatihan
Definisi atau Pengertian Pelatihan
Baca Juga: Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup ( Hewan, Tumbuhan, dan Manusia )
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Tujuan pelatihan
Tujuan pelatihan pada hakekatnya merupakan jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh individu atau sekelompok orang dalam
memperoleh dan meningkatkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Dalam suatu organisasi, pelatihan merupakan
salah satu upaya yang ditempuh untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi atau membantu organisasi dapat berjalan dan mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efesien. Tujuan utama pelatihan sebagai
berikut:
- Memperbaiki kinerja;
- Untuk memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan perubahan teknologi;
- Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaannya;
- Membantu memecahkan masalah operasional;
- Mempersiapkan karyawan untuk promosi;
- Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi;
- Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Selanjutnya
mengatakan tujuan pelatihan adalah untuk memperoleh penambahan
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selanjutnya tujuan pelatihan
secara lebih spesifik yaitu untuk membangun atau mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan individu guna mencapai tingkat yang
diinginkan.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
pelatihan adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan,
sikap, keterampilan tertentu bagi individu/pegawai atau anggota
organisasi dalam melakukan pekerjaan dengan efektif dan efesien sesuai
dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan ilmu dan teknologi.
Manfaat Pelatihan
Pelatihan
bagi guru akan memberikan manfaat serta memberikan kemudahan dalam
mengerjakan tugasnya. Pelatihan juga membantu guru dalam mengembangkan
kemampuannya ke arah yang lebih baik dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Terkait dengan itu Simamora mengungkapkan beberapa manfaat nyata yang dapat diperoleh dari pelatihan adalah :
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas;
- Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan agar mencapai standar-standar yang diterima;
- Menciptakan sikap loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan;
- Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia;
- Mengurangi jumlah dan biaya kecelakaan kerja;
- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
a. Manfaat bagi sekolah adalah :
- Peningkatan produktivitas kerja sekolah sebagai keseluruhan;
- Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan;
- Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat;
- Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi;
- Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial yang partisipatif;
- Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif;
- Penyelesaian konflik secara fungsional.
- Membantu para guru membuat keputusan dengan lebih baik;
- Meningkatkan kemampuan para guru menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya;
- Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional;
- Timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus meningkatkan kemampuan kerjanya;
- Peningkatan kemampuan guru untuk mengatasi stress, frustasi dan konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya pada diri sendiri;
- Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam rangka pertumbuhan masing-masing secara teknikal dan intelektual;
- Meningkatkan kepuasan kerja;
- Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang;
- Makin besarnya tekad guru untuk lebih mandiri;
- Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Pelatihan
- Kebutuhan organisasi
- Kebutuhan Pribadi
- Investasi Sumber Daya Manusia
Menurut Robinson dalam Anwar, tingkat pencapaian keberhasilan pelatihan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : karakteristik dari individu peserta pelatihan, bahan belajar pelatihan, dan metode atau teknik pelatihan.
Selanjutnya Anwar menyatakan bahwa ada dua hal yang harus menjadi
perhatian utama dalam penyusunan program pelatihan yang akan
dilaksanakan, yaitu :
a. Bahan belajar pelatihan (materi)
Bahan atau materi pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan, mampu
menjawab permasalahan yang dihadapi, dan bermanfaat dalam kehidupan
sehari- hari. Hal ini penting karena tingginya motivasi guru mengikuti
kegiatan pelatihan banyak dipengaruhi oleh apakah materi pelatihan
sesuai dengan kebutuhan serta mampu memenuhi harapannya. Thomson
mengemukakan bahwa “belajar paling efektif jika berlangsung dalam
aktivitas mental maksimum yang akan tercapai bila ada motivasi yang
kuat”.
b. Metode/teknik pelatihan
Robinson dalam Anwar menyatakan bahwa tingkat pencapaian keberhasilan
pelatihan dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah metode atau
pendekatan pelatihan. Ada beberapa metode/pendekatan pembelajaran
pelatihan yang dikenal, yaitu: (1) pendekatan berdasarkan didaktik, (2)
pendekatan belajar berdasarkan pengalaman, (3) pendekatan integratif,
(4) pendekatan proyek.
Agar pelatihan dapat berhasil dengan baik maka harus memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Anwar, ada delapan faktor
yang harus diperhatikan agar pelatihan (training) dapat berhasil dengan
baik, yaitu :
- Individual differences;
Tiap-tiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda satu sama lain, baik mengenai sifat, tingkah laku, maupun pengalaman.
- Relation to job analisis;
Analisis ini bermaksud memberikan pengertian akan tugas yang harus
dilaksanakan dalam suatu pekerjaan dan untuk mengetahui alat-alat apa
yang harus dipergunakan dalam mengerjakan pekerjaan. Oleh karena itu,
untuk memberikan suatu pelatihan terlebih dahulu harus diketahui
keahlian dan kebutuhan, sehingga pelatihan dapat diarahkan untuk
mencapai atau memenuhi kebutuhan.
- Motivation;
Pelatihan sebaiknya dirancang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan
motivasi kepada peserta pelatihan. Motivasi dalam pelatihan sangat
diperlukan sebab pada dasarnya yang mendorong peserta pelatihan untuk
menjalankan pelatihan tidak berbeda dengan motif yang mendorongnya untuk
melakukan pekerjaan sehari-hari.
- Active participation
Tugas pelatih tidak hanya memberikan teori dan praktek, tetapi juga
dapat membentuk cara berpikir kritis, dan bagaimana mempraktekkan
pengetahuan yang diperolehnya. Melalui partisipasi peserta pelatihan,
maka semakin menyadari masalah-masalah yang dihadapi sehingga ia
berusaha memecahkan masalah yang sulit secara bersama-sama.
- Selection of trainees
Pelatihan sebaiknya diberikan kepada mereka yang berminat dan
menunjukkan bakat untuk mengikuti latihan itu dengan hasil yang baik,
sehingga perlu diadakan seleksi calon peserta.
- Selective of trainers
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan seperti: mempunyai rasa
tanggung jawab dan sadar akan kewajiban, bijaksana dalam segala tindakan
dan sabar, dapat berpikir secara logis, dan mempunyai kepribadian yang
menarik.
- Trainer training
Seorang pelatih sebelum diserahi tugas sebagai pelatih hendaknya telah mendapatkan pendidikan khusus menjadi pelatih.
- Training methods
Metode yang digunakan dalam pelatihan harus sesuai dengan jenis pelatihan yang diberikan.
Baca Juga: Kata Ganti (Pronomina) Adalah - Pengertian, Ciri-ciri, Jenis dan 100 Contoh Kata Ganti (Pronomina)
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Pelatihan Meliputi Tujuan, Manfaat, dan Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Pelatihan. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Pelatihan
- pengertian pelatihan menurut para ahli
- tujuan pelatihan
- pengertian pelatihan pdf
- tujuan pelatihan_ dan pengembangan
- pengertian pelatihan_ dan pengembangan
- pengertian pelatihan kerja
- pengertian pelatihan dan pengembangan menurut para ahli
- pengertian pelatihan_ sdm
Post a Comment