Pengertian Disiplin Kerja Adalah : Prinsip-Prinsip, Jenis-Jenis, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beserta Aspek dan Indikator Disiplin Kerja


Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja mengacu pada ketaatan karyawan terhadap aturan, kebijakan, prosedur, dan norma-norma yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja. Hal ini mencakup aspek perilaku, sikap, dan kinerja yang sesuai dengan harapan dan standar yang telah ditetapkan.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari pengertian disiplin kerja:

  1. Ketaatan terhadap Aturan dan Kebijakan: Disiplin kerja melibatkan ketaatan terhadap peraturan, kebijakan, dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, termasuk jadwal kerja, tata tertib, kode etik, dan keamanan kerja.

  2. Penghargaan terhadap Waktu: Disiplin kerja juga melibatkan penghargaan terhadap waktu, seperti kedatangan tepat waktu, melaksanakan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan, dan efisiensi dalam penggunaan waktu kerja.

  3. Kualitas dan Produktivitas Kerja: Disiplin kerja mencakup aspek kualitas dan produktivitas kerja, di mana karyawan diharapkan untuk bekerja dengan penuh dedikasi, fokus, dan efektivitas dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

  4. Kerjasama dan Keharmonisan: Disiplin kerja juga melibatkan kerjasama dan keharmonisan antara karyawan dalam tim atau departemen, serta menjaga hubungan yang baik dengan atasan, rekan kerja, dan pelanggan.

  5. Penyimpangan dan Sanksi: Ketika karyawan melanggar aturan atau norma-norma yang telah ditetapkan, disiplin kerja juga mencakup tindakan untuk menegakkan ketaatan, termasuk penerapan sanksi atau tindakan disipliner sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Disiplin kerja sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional perusahaan, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan organisasi. Karyawan yang memiliki disiplin kerja yang baik cenderung memiliki kinerja yang lebih baik, memberikan kontribusi positif bagi tim kerja, dan membantu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan profesional. Oleh karena itu, perusahaan sering kali menekankan pentingnya disiplin kerja melalui pelatihan, pengawasan, dan penerapan sistem penghargaan dan sanksi yang tepat.

 

Baca Juga: Preposisi adalah - Ciri-Ciri , Fungsi, Bentuk, Aturan Penulisan dan Jenis Dari Preposisi Beserta Contoh

 

 

Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja

  • Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.
  • Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.
  • Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.
  • Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.
  • Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.
  • Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat jam kerja.
  • Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.
  • Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.

 

 Jenis-Jenis Disiplin Kerja

  • Self Imposed Discipline

Self imposed discipline yaitu disiplin yang dipaksakan diri sendiri. Disiplin yang berasal dari diri seseorang yang ada pada hakikatnya merupakan suatu tanggapan spontan terhadap pimpinan yang cakap dan merupakan semacam dorongan pada dirinya sendiri artinya suatu keinginan dan kemauan untuk mengerjakan apa yang sesuai dengan keinginan kelompok.

  • Command Discipline

Command discipline yaitu disiplin yang diperintahkan. Disiplin yang berasal dari suatu kekuasaan yang diakui dan menggunakan cara menakutkan untuk memperoleh pelaksanaan dengan tindakan yang diinginkan yang dinyatakan melalui kebiasaan, peraturan tertentu.Dalam bentuknya yang ekstrem command discipline memperoleh pelaksanaannya dengan menggunakan hukum.

  • Disiplin Preventif

Disiplin preventif yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

  • Disiplin Korektif

Disiplin korektif yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut.

  • Aturan Kompor Panas

Aturan kompor panas yaitu aturan yang pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan pendisiplinan hendaknya memiliki ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang diterima seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.

  • Disiplin Progresif

Disiplin progresif yaitu memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yang berulang. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

 

Aspek dan Indikator Disiplin Kerja 

Menurut Robinns (2005), terdapat tiga aspek disiplin kerja, yaitu:

a. Disiplin waktu 

Disiplin waktu di sini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam kerja, karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.

b. Disiplin peraturan 

Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan di sini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi atau perusahaan.

c. Disiplin tanggung jawab 

Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menurut Steers (1985), Harris (1994) dan Nitisemito (1982) (dalam Suharsih, 2001) secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam individu dan
faktor dari luar individu. Faktor dari dalam individu meliputi : kepribadian, semangat kerja, motivasi kerja intrinsik serta kepuasan kerja. Sedangkan faktor dari luar individu meliputi : motivasi kerja ekstrinsik, kepuasan kerja, kepemimpinan, lingkungan kerja dan tindakan indisipliner yang diberikan. Kepribadian dari para karyawan menentukan perilaku disiplin kerja.


Penelitian Yuspratiwi (1990), menemukan bahwa individu yang memiliki locus of control internal lebih mampu mengontrol waktunya, lebih bersungguh-sungguh dalam bekerja dan lebih menunjukkan performansi kerja yang lebih baik pada situasi yang kompleks. Selain itu faktor kepribadian juga akan berpengaruh pada persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan atasan, bagaimana atasan memperlakukan karyawannya akan dinilai secara langsung oleh karyawan. Persepsi tersebut dapat mempengaruhi performansi kerja seseorang, dalam hal ini disiplin kerja diri karyawan (Spriegel dalam Yuspratiwi,1990).Disiplin kerja dapat pula terbentuk bila karyawan benar-benar mampu mempunyai semangat kerja yang tinggi, apabila terdapat semangat kerja diantara karyawan, dapat diharapkan tugas yang diberikan kepada mereka akan dilakukan dengan baik dan cepat, Harris (dalam Suharsih 2001). Dengan adanya semangat kerja yang tinggi maka akan timbul kesetiaan, kegembiraan, kerja sama, dan ketaatan atau disiplin terhadap peraturan-peraturan perusahaan.


Faktor motivasi kerja dan kepuasan kerja juga sangat mempengaruhi disiplin kerja. Motivasi kerja dan kepuasan kerja dimasukkan sebagai faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu. Motivasi kerja intrinsik dalam hal ini yaitu adanya perasaan bangga dari dalam diri individu terhadap pribadi dan organisasi tempat dia bekerja sehingga hal ini akan membangun kepercayaan diri karyawan, karyawan sendiri akan secara sukarela melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya di perusahaan tersebut. Sedangkan untuk motivasi kerja ekstrinsik yaitu adanya penghargaan dan pujian dari atasan, hal ini bisa dijadikan sebagai reward untuk bekerja lebih baik. Penghargaan dan pujian tersebut akan mendorong karyawan untuk bekerja secara maksimal dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku di dalam perusahaan, Soejono dan Djono(dalam Suharsih, 2001).

 

 Baca Juga: Pengertian Menstruasi Adalah - Fungsi, Jenis – Jenis, Tanda-Tanda, Fase Selama Menstruasi dan Cara Mencegah Menstruasi

 
Demikian Penjelasan Tentang  Pengertian Disiplin Kerja Adalah : Prinsip-Prinsip, Jenis-Jenis, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beserta Aspek dan Indikator Disiplin Kerja. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih

 

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Disiplin Kerja

  • pengertian disiplin kerja menurut para ahli
  • tujuan disiplin kerja
  • contoh disiplin kerja
  • pentingnya disiplin kerja
  • jenis-jenis disiplin kerja
  • indikator disiplin kerja
  • disiplin kerja pdf
  • fungsi disiplin kerja