Pengertian Sistem Endokrin - Fungsi Utama, dan Gejala Gangguan Sistem Endokrin
Pengertian Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
Kelenjar dalam Sistem Endokrin
Ada beberapa kelenjar dalam sistem endokrin yang terbagi berdasarkan letaknya.
1. Kelenjar hipofisis (Pituitari)
Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini ialah yang terbesar dan dapat memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofisis terbagi menjadi tiga lobus dan masing-masingnya menghasilkan hormon yang berbeda-beda, yaitu:
-
Lobus anterior, menghasilkan hormon:
- Tiroksin (TSH), merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin.
- Adenokortikotropin (ACTH), merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid.
- Focille Stimulating Hormone (FSH), memacu perkembangan tubulus seminiferus dan spermatogenesis.
- Luteinizing Hormone (LH), menstimulasi estrogen.
- Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), menstimulasi testis dalam menghasilkan testosteron.
- Prolaktin (TH), menstimulasi sekresi air susu.
-
Lobus intermedia, menghasilkan hormon:
- Somatotrof (STH), merangsang tumbuhnya tulang.
- Melanosit Stimulating Hormone (MSH), mengatur penyuburan pigmen dalam perubahan warna kulit.
-
Lobus posterior, menghasilkan hormon:
- Oksitosin, merangsang kontraksi otot di uterus.
- Antidiuretik Hormone (ADH), mencegah pembentukan urin dalam jumlah banyak.
2. Kelenjar tiroid (Gondok)
Terletak di daerah leher, dekat jakun, kelenjar ini adalah yang paling kaya pembuluh darah.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu:
- Tiroksin, untuk membantu dalam proses metabolisme, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, dan kematangan seks.
- Triidotironin, untuk mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh.
- Kalsitonin, untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
-
3. Kelenjar paratiroid (Anak gondok)
Terletak di daerah kelenjar gondok, kelenjar ini dapat mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Kelenjar paratiroid menghasilkan satu hormon, yaitu:
- Parathormon, untuk mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
4. Kelenjar adrenal (Suprarenalis)
Terletak di atas ginjal, kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
-
Korteks, menghasilkan hormon:
- Korteks mineral, untuk menyerap natrium darah dan mengatur reabsorpsi air di ginjal.
- Glukokortikoid, untuk mengubah protein menjadi glikogen, mengubah glikogen menjadi glukosa, dan menaikkan kadar glukosa pada darah.
- Androgen, untuk membentuk sifat kelamin sekunder laki-laki.
-
Medula, menghasilkan hormon:
- Adrenalin, untuk mengubah glikogen dalam otot menjadi glukosa dalam darah.
5. Kelenjar pankreas (Pulau-pulau Langerhans)
Terletak di dekat ventrikulus atau lambung, kelenjar ini menghasilkan dua hormon, yaitu:
- Insulin, untuk mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati. Karenanya, kadar gula darah akan turun.
- Glukogen, untuk mengubah glikogen menjadi glukosa. Karenanya, kadar gula darah akan naik.
6. Kelenjar gonad (Kelamin)
Terletak di daerah perut (wanita)
atau buah zakar dalam skrotum (laki-laki), kelenjar ini juga
menghasilkan hormon berbeda bagi wanita dan laki-laki.
Pada wanita, kelenjar gonad menghasilkan dua hormon:
- Estrogen, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.
- Progesteron, untuk menebalkan dan memperbaiki dinding uterus.
Pada laki-laki, menghasilkan satu hormon:
- Testosteron, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.
7. Kelenjar timus (kacangan)
Terletak di daerah dada, kelenjar ini menghasilkan satu hormon:
- Thymosin, untuk membantu sistem kekebalan tubuh.
Fungsi Utama Dari Sistem Endokrin
Sistem
endokrin ini berfungsi untuk membantu mengatur dan menjaga berbagai
fungsi tubuh dengan melepaskan hormon yang sering disebut sebagai pesan
kimia. Hormon-hormon ini diproduksi dan disekresi oleh apa yang dikenal
sebagai kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin ini membentuk
sistem endokrin. Hormon yang mereka hasilkan dan membantu mensekresikan
untuk mengatur perkembangan generatif, pencernaan, pertumbuhan,
reproduksi dan fungsi jaringan. Kelenjar ini termasuk tiroid, pankreas,
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, badan pineal dan kelenjar
reproduksi.
Sistem endokrin tidak bekerja sendiri, bekerja sama dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh untuk dapat membentu fungsi tubuh dengan cara yang benar. Kelenjar ialah sekelompok sel yang memproduksi dan mengeluarkan atau melepaskan bahan kimia. Menyeleksi kelenjar dan menghilangkan bahan dari darah ialah proses yang mereka lakukan dan mengeluarkan produk kimia untuk digunakan di suatu tempat di tubuh.Beberapa jenis kelenjar yang melepaskan sekresinya di daerah tertentu, misalnya kelenjar eksokrin seperti kelenjar keringat dan ludah, melepaskan sekresi pada kulit atau di dalam mulut. Kelenjar endokrin di sisi lain, melepaskan lebih dari 20 hormon utama langsung ke dalam aliran darah dimana mereka dapat diangkut ke sel-sel di bagian lain dari tubuh.
Gejala Gangguan Sistem Endokrin
1. Diabetes
Gangguan
endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
-
Haus atau lapar yang berlebih.
-
Kelelahan.
-
Sering buang air kecil.
-
Mual dan muntah.
-
Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan.
-
Perubahan pada penglihatan.
2. Akromegali
Akromegali
adalah gangguan ketika kelenjar pituitari menghasilkan hormon
pertumbuhan yang berlebih. Ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih,
terutama pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya meliputi:
-
Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar.
-
Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak.
-
Perubahan struktur tulang muka.
-
Nyeri pada tubuh dan sendi.
-
Suara yang dalam.
-
Kelelahan dan kelemahan.
-
Sakit kepala.
-
Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta penebalan kulit.
-
Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido.
-
Sleep apnea.
-
Gangguan pada penglihatan.
3. Penyakit Addison
Penyakit
Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron
akibat kerusakan kelenjar adrenal. Gejala penyakit Addison biasanya
meliputi:
-
Depresi.
-
Diare.
-
Kelelahan.
-
Sakit kepala.
-
Hiperpigmentasi pada kulit.
-
Hipoglikemia.
-
Nafsu makan rendah.
-
Tekanan darah rendah.
-
Periode menstruasi yang terlewat.
-
Mual dengan atau tanpa muntah.
-
Ingin mengonsumsi garam.
-
Penurunan berat badan.
-
Kelemahan.
4. Sindrom Cushing
Sindrom
cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal. Gejala dari sindrom cushing biasanya, meliputi:
-
Buffalo hump (lemak di antara bahu, seperti punuk).
-
Diskolorasi kulit seperti memar.
-
Kelelahan.
-
Merasa sangat haus.
-
Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis).
-
Sering buang air kecil.
-
Gula darah tinggi (hiperglikemia).
-
Tekanan darah tinggi (hipertensi).
-
Mudah marah dan perubahan mood.
-
Obesitas pada bagian atas tubuh.
-
Wajah bundar.
-
Kelemahan.
5. Penyakit Graves
Penyakit graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves biasanya meliputi:
-
Mata menonjol.
-
Diare.
-
Kesulitan tidur.
-
Kelelahan dan kelemahan.
-
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
-
Intoleransi terhadap panas.
-
Detak jantung yang tidak teratur.
-
Mudah marah dan perubahan mood.
-
Detak jantung berdebar cepat (takikardia).
-
Kulit yang tebal atau merah pada betis.
-
Tremor.
-
Penurunan berat badan.
6. Hashimoto’s Thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah
suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun yang menyebabkan
hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah. Gejalanya
meliputi:
-
Intoleransi terhadap dingin.
-
Konstipasi.
-
Rambut kering dan rontok.
-
Kelelahan.
-
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
-
Nyeri sendi dan otot.
-
Periode menstruasi yang terlewat.
-
Detak jantung yang melambat.
-
Pertambahan berat badan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif. Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
-
Diare.
-
Kesulitan tidur.
-
Kelelahan.
-
Goiter.
-
Intoleransi terhadap panas.
-
Mudah marah dan perubahan mood.
-
Detak jantung yang cepat (takikardia).
-
Tremor.
-
Penurunan berat badan tanpa penyebab.
-
Kelemahan.
8. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme
merupakan kondisi ketika tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu
sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:
-
Intoleransi terhadap dingin.
-
Sembelit.
-
Menurunnya produksi keringat.
-
Rambut kering.
-
Kelelahan.
-
Goiter.
-
Nyeri pada sendi dan otot.
-
Periode menstruasi yang terlewat.
-
Detak jantung yang melambat.
-
Muka membengkak.
-
Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma
Prolaktinoma
muncul apabila kelenjar pituitari yang disfungsional menghasilkan
hormon prolaktin berlebih yang berguna dalam produksi ASI. Prolaktin
berlebih dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:
-
Disfungsi ereksi.
-
Kemandulan.
-
Kehilangan libido.
-
Periode menstruasi yang terlewat.
-
Produksi ASI tanpa penyebab.
Penelusuran yang terkait dengan Sistem Endokrin Pada Manusia
- bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin pada manusia
- struktur sistem endokrin
- contoh kelenjar endokrin
- fungsi sistem endokrin
- kelenjar endokrin adalah
- materi sistem endokrin
- sistem endokrin pada hewan
- sistem endokrin pdf
0 Response to "Pengertian Sistem Endokrin - Fungsi Utama, dan Gejala Gangguan Sistem Endokrin"