Pengertian Sistem Endokrin - Fungsi Utama, dan Gejala Gangguan Sistem Endokrin

Table of Contents

Pengertian Sistem Endokrin

Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain. Mari kita jelajahi lebih lanjut:

  1. Definisi Sistem Endokrin:
    • Sistem endokrin terdiri dari sekumpulan kelenjar dan organ yang berfungsi untuk memproduksi dan melepaskan hormon ke dalam tubuh manusia.
    • Hormon merupakan bahan kimia yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Zat ini juga berfungsi dalam membawa pesan melalui darah menuju organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya. Pesan tersebut memberi tahu tubuh Anda apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.
  1. Fungsi Sistem Endokrin pada Manusia:
    • Memproduksi dan Melepaskan Hormon: Fungsi utama sistem endokrin adalah untuk memproduksi dan melepaskan hormon. Hormon akan masuk ke aliran darah guna mencapai sel, jaringan, atau organ tubuh lainnya.
    • Berbagai Fungsi Tubuh: Berbagai jenis hormon membantu mengendalikan sejumlah fungsi tubuh, seperti proses metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, emosi dan suasana hati, fungsi seksual dan reproduksi, siklus tidur, hingga detak jantung dan tekanan darah.
    • Regulasi Kadar Hormon: Sistem endokrin juga mengatur seberapa banyak hormon yang dilepaskan. Hal ini bergantung pada kadar hormon atau zat lain dalam aliran darah, seperti kalsium. Ketidakseimbangan hormon, baik terlalu banyak atau terlalu sedikit, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
  1. Anatomi Sistem Endokrin pada Tubuh Manusia:
    • Kelenjar Hipotalamus: Terletak di bagian bawah otak, kelenjar hipotalamus memainkan peran penting dalam mengendalikan sistem endokrin. Fungsi utamanya adalah mempertahankan homeostasis, yaitu kemampuan tubuh untuk tetap stabil saat lingkungan sekitarnya mengalami perubahan. Hipotalamus melepaskan hormon untuk memberi tahu kelenjar pituitari (hipofisis) kapan harus melepaskan hormon lainnya.
    • Kelenjar Pituitari (Hipofisis): Terhubung langsung dengan hipotalamus, kelenjar pituitari terletak di bagian bawah otak dan belakang batang hidung. Kelenjar ini juga disebut "kelenjar master" karena hormon yang dihasilkannya mengontrol cara kerja kelenjar lain dalam sistem endokrin manusia.
Ingatlah bahwa sistem endokrin memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh dan memastikan berbagai fungsi tubuh berjalan dengan baik.


Kelenjar dalam Sistem Endokrin

Ada beberapa kelenjar dalam sistem endokrin yang terbagi berdasarkan letaknya.

1. Kelenjar hipofisis (Pituitari)

Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini ialah yang terbesar dan dapat memengaruhi aktivitas kelenjar lainnya.
Kelenjar hipofisis terbagi menjadi tiga lobus dan masing-masingnya menghasilkan hormon yang berbeda-beda, yaitu:
  • Lobus anterior, menghasilkan hormon:
    • Tiroksin (TSH), merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin.
    • Adenokortikotropin (ACTH), merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid.
    • Focille Stimulating Hormone (FSH), memacu perkembangan tubulus seminiferus dan spermatogenesis.
    • Luteinizing Hormone (LH), menstimulasi estrogen.
    • Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), menstimulasi testis dalam menghasilkan testosteron.
    • Prolaktin (TH), menstimulasi sekresi air susu.
  • Lobus intermedia, menghasilkan hormon:
    • Somatotrof (STH), merangsang tumbuhnya tulang.
    • Melanosit Stimulating Hormone (MSH), mengatur penyuburan pigmen dalam perubahan warna kulit.
  • Lobus posterior, menghasilkan hormon:
    • Oksitosin, merangsang kontraksi otot di uterus.
    • Antidiuretik Hormone (ADH), mencegah pembentukan urin dalam jumlah banyak.

2. Kelenjar tiroid (Gondok)

Terletak di daerah leher, dekat jakun, kelenjar ini adalah yang paling kaya pembuluh darah.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga hormon, yaitu:
  • Tiroksin, untuk membantu dalam proses metabolisme, pertumbuhan fisik, perkembangan mental, dan kematangan seks.
  • Triidotironin, untuk mengatur distribusi air dan garam dalam tubuh.
  • Kalsitonin, untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.

3. Kelenjar paratiroid (Anak gondok)

Terletak di daerah kelenjar gondok, kelenjar ini dapat mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Kelenjar paratiroid menghasilkan satu hormon, yaitu:
  • Parathormon, untuk mengendalikan kadar kalsium dalam darah.

4. Kelenjar adrenal (Suprarenalis)

Terletak di atas ginjal, kelenjar ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
  • Korteks, menghasilkan hormon:
    • Korteks mineral, untuk menyerap natrium darah dan mengatur reabsorpsi air di ginjal.
    • Glukokortikoid, untuk mengubah protein menjadi glikogen, mengubah glikogen menjadi glukosa, dan menaikkan kadar glukosa pada darah.
    • Androgen, untuk membentuk sifat kelamin sekunder laki-laki.
  • Medula, menghasilkan hormon:
    • Adrenalin, untuk mengubah glikogen dalam otot menjadi glukosa dalam darah.

5. Kelenjar pankreas (Pulau-pulau Langerhans)

Terletak di dekat ventrikulus atau lambung, kelenjar ini menghasilkan dua hormon, yaitu:
  • Insulin, untuk mengubah glukosa menjadi glikogen pada hati. Karenanya, kadar gula darah akan turun.
  • Glukogen, untuk mengubah glikogen menjadi glukosa. Karenanya, kadar gula darah akan naik.

6. Kelenjar gonad (Kelamin)

Terletak di daerah perut (wanita) atau buah zakar dalam skrotum (laki-laki), kelenjar ini juga menghasilkan hormon berbeda bagi wanita dan laki-laki.
Pada wanita, kelenjar gonad menghasilkan dua hormon:
  • Estrogen, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.
  • Progesteron, untuk menebalkan dan memperbaiki dinding uterus.
Pada laki-laki, menghasilkan satu hormon:
  • Testosteron, untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder.

7. Kelenjar timus (kacangan)

Terletak di daerah dada, kelenjar ini menghasilkan satu hormon:
  • Thymosin, untuk membantu sistem kekebalan tubuh.

Fungsi Utama Dari Sistem Endokrin

Sistem endokrin ini berfungsi untuk membantu mengatur dan menjaga berbagai fungsi tubuh dengan melepaskan hormon yang sering disebut sebagai pesan kimia. Hormon-hormon ini diproduksi dan disekresi oleh apa yang dikenal sebagai kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin ini membentuk sistem endokrin. Hormon yang mereka hasilkan dan membantu mensekresikan untuk mengatur perkembangan generatif, pencernaan, pertumbuhan, reproduksi dan fungsi jaringan. Kelenjar ini termasuk tiroid, pankreas, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, badan pineal dan kelenjar reproduksi.

Sistem endokrin tidak bekerja sendiri, bekerja sama dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh untuk dapat membentu fungsi tubuh dengan cara yang benar. Kelenjar ialah sekelompok sel yang memproduksi dan mengeluarkan atau melepaskan bahan kimia. Menyeleksi kelenjar dan menghilangkan bahan dari darah ialah proses yang mereka lakukan dan mengeluarkan produk kimia untuk digunakan di suatu tempat di tubuh.Beberapa jenis kelenjar yang melepaskan sekresinya di daerah tertentu, misalnya kelenjar eksokrin seperti kelenjar keringat dan ludah, melepaskan sekresi pada kulit atau di dalam mulut. Kelenjar endokrin di sisi lain, melepaskan lebih dari 20 hormon utama langsung ke dalam aliran darah dimana mereka dapat diangkut ke sel-sel di bagian lain dari tubuh.

Gejala Gangguan Sistem Endokrin

1. Diabetes

Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
  • Haus atau lapar yang berlebih.
  • Kelelahan.
  • Sering buang air kecil.
  • Mual dan muntah.
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan.
  • Perubahan pada penglihatan.

2. Akromegali

Akromegali adalah gangguan ketika kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebih. Ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya meliputi:
  • Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar.
  • Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak.
  • Perubahan struktur tulang muka.
  • Nyeri pada tubuh dan sendi.
  • Suara yang dalam.
  • Kelelahan dan kelemahan.
  • Sakit kepala.
  • Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta penebalan kulit.
  • Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido.
  • Sleep apnea.
  • Gangguan pada penglihatan.

3. Penyakit Addison

Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat kerusakan kelenjar adrenal. Gejala penyakit Addison biasanya meliputi:
  • Depresi.
  • Diare.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Hiperpigmentasi pada kulit.
  • Hipoglikemia.
  • Nafsu makan rendah.
  • Tekanan darah rendah.
  • Periode menstruasi yang terlewat.
  • Mual dengan atau tanpa muntah.
  • Ingin mengonsumsi garam.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelemahan.

4. Sindrom Cushing

Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejala dari sindrom cushing biasanya, meliputi:
  • Buffalo hump (lemak di antara bahu, seperti punuk).
  • Diskolorasi kulit seperti memar.
  • Kelelahan.
  • Merasa sangat haus.
  • Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis).
  • Sering buang air kecil.
  • Gula darah tinggi (hiperglikemia).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Mudah marah dan perubahan mood.
  • Obesitas pada bagian atas tubuh.
  • Wajah bundar.
  • Kelemahan.

5. Penyakit Graves

Penyakit graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves biasanya meliputi:
  • Mata menonjol.
  • Diare.
  • Kesulitan tidur.
  • Kelelahan dan kelemahan.
  • Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
  • Intoleransi terhadap panas.
  • Detak jantung yang tidak teratur.
  • Mudah marah dan perubahan mood.
  • Detak jantung berdebar cepat (takikardia).
  • Kulit yang tebal atau merah pada betis.
  • Tremor.
  • Penurunan berat badan.

6. Hashimoto’s Thyroiditis

Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun yang menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah. Gejalanya meliputi:
  • Intoleransi terhadap dingin.
  • Konstipasi.
  • Rambut kering dan rontok.
  • Kelelahan.
  • Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Periode menstruasi yang terlewat.
  • Detak jantung yang melambat.
  • Pertambahan berat badan.

7. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif. Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
  • Diare.
  • Kesulitan tidur.
  • Kelelahan.
  • Goiter.
  • Intoleransi terhadap panas.
  • Mudah marah dan perubahan mood.
  • Detak jantung yang cepat (takikardia).
  • Tremor.
  • Penurunan berat badan tanpa penyebab.
  • Kelemahan.

8. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:
  • Intoleransi terhadap dingin.
  • Sembelit.
  • Menurunnya produksi keringat.
  • Rambut kering.
  • Kelelahan.
  • Goiter.
  • Nyeri pada sendi dan otot.
  • Periode menstruasi yang terlewat.
  • Detak jantung yang melambat.
  • Muka membengkak.
  • Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma
Prolaktinoma muncul apabila kelenjar pituitari yang disfungsional menghasilkan hormon prolaktin berlebih yang berguna dalam produksi ASI. Prolaktin berlebih dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:
  • Disfungsi ereksi.
  • Kemandulan.
  • Kehilangan libido.
  • Periode menstruasi yang terlewat.
  • Produksi ASI tanpa penyebab.



Penelusuran yang terkait dengan Sistem Endokrin Pada Manusia
  • bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin pada manusia
  • struktur sistem endokrin
  • contoh kelenjar endokrin
  • fungsi sistem endokrin
  • kelenjar endokrin adalah
  • materi sistem endokrin
  • sistem endokrin pada hewan
  • sistem endokrin pdf

Post a Comment