Zaman Prasejarah di Indonesia - Pembagian Kehidupan Zaman Prasejarah, Jenis Orang Purba di Indonesia dan Peninggalannya

Manusia yang hidup pada zaman prasejarah disebut manusia purba.  Tanah air kita sudah dihuni manusia sejak jutaan tahun yang lalu. Fosil-fosil manusia purba banyak ditemukan di Indonesia yaitu sejak jutaan tahun yang lalu terutama di Pulau Jawa.Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Fosil adalah sisa-sisa organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan) yang telah membatu yang tertimbun di dalam tanah dalam waktu yang sangat lama.  Sedangkan artefak adalah peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam.



Pembagian Kehidupan Zaman Prasejarah di Indonesia

  1. Zaman Batu Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)
Zaman batu ini merupakan zaman batu awal dari kehidupan zaman prasejarah, dimana pada zaman ini peralatan batu untuk menunjang kehidupan masih dibuat secara kasar oleh manusia. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun sebelum masehi atau pada akhir zaman pleistosen.
Sesuai zamannya, kehidupan zaman ini masih sederhana. Manusia hidup berkelompok (10-15 orang), mengenal api barus sebatas untuk senjata bertahan hidup dan menakuti hewan buruan. Zaman ini dikenal istilah kehidupan nomaden atau berpindah – pindah tergantung dimana sumber makanan atau buruan berada, sehingga cara hidup manusia pada zaman itu hanya berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering). Kehidupan pada zaman ini belum nampak adanya hunian, manusia tinggal di gua atau tempat perlindungan lainnya yang aman dari gangguan alam atau hewan buas.
  1. Zaman Batu Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Zaman mesolithikum merupakan zaman batu yang menjadi peralihan daripada zaman palaeolithikum dan neolithikum. Pada zaman ini alat – alat penunjang kehidupan manusia masih berifat kasar namun sudah ada upaya untuk memperhalus alat tersebut.
Zaman ini kehidupan sudah mulai berkembang, manusia sudah mengenal sistem masyarakat dan tidak lagi berkelompok. Tempat tinggal mereka sudah menetap di sebuah hunian rumah panggung sederhana atau tetap di gua, manusia juga sudah mengenal cara bercocok tanam dan bagaimana pembagian tugas dalam sosial, misalnya laki – laki berburu dan wanita memasak. Selain itu zaman ini manusia sudah mengenal kesenian seperti musik, dan beberapa Peninggalan Zaman Mesozoikum seperti lukisan di dinding gua, dan sebagainya. Adapun perkembangan dari zaman ini beralih kepada zaman neolithikum atau megalithikum.
  1. Zaman Batu Neolithikum (Zaman Batu Muda)
Zaman ini kehidupan praaksara sudah berkembang pesat, dimana manusia sudah ber-revolusi dalam segi kehidupan, misalnya tidak lagi bergantung dari berburu dan mulai mengembangkan cara bercocok tanam, beternak, dan sejenisnya. Kehidupan pada zaman ini juga mulai berkembang dengan hilangnya budaya nomaden dan diganti dengan menghuni tetap pada suatu tempat. Peralatan yang digunakan mereka juga lebih baik mengingat sudah halus, dan dibarengi dengan perlatan lainnya seperti gerabah atau kain tenun. Pola hidup menetap yang mereka jalani dan menghasilkan kebudayaan yang lebih maju, karena mereka mempunyai waktu luang untuk memikirkan kehidupannya.
  1. Zaman Batu Megatlithikum
Zaman ini merupakan perkembangan dari zaman batu yang berelasi dengan kehidupan ritual keagamaan, zaman ini berbarengan dengan zaman neolithikum yang menghasilkan bukan hanya alat, namun juga berkenaan dengan upacara – upacara keagamaan atau kepercayaan orang zaman itu. Adapun kehidupan zaman ini menghasilkan alat upacara kegamaan sebagai berikut :
  • Menhir, tugu batu besar yang bertujuan untuk memuja arwah nenek moyang.
  • Dolmen, meja batu yang memiliki kaki – kaki batu terbuat dari menhir, alat ini diciptakan untuk menaruh sesaji atau digunakan untuk alat kubur/peti kubur karena dibawahnya terdapat jenazah/kuburan.
  • Peti Kubur Batu, berupa potongan batu yang disusun seperti peti mayat untuk penguburan.
  • Sarkofagus, keranda dari batu utuh (monolith)yang dianggap memiliki kekuatan
  • Waruga, merupakan peti batu yang berbentuk kubus atau bulat.
  • Punden berundak, sebuah bangunan yang berbentuk seperti piramida yang digunakan sebagai tempat menaruh sesaji, punden merupakan cikal bakal dari candi





Jenis Orang Purba di Indonesia

Era evolusi dengan adanya kehidupan di dalamnya, jika ada kehidupan, ada juga penduduk atau orang yang hidup pada masa itu.Di era prasejarah di Indonesia terdapat berbagai jenis orang yang hidup dan berkembang di Indonesia. Ada banyak penemuan yan gdilakukan oleh ilmuwan atau arkeolog prasejarah, diantaranya sebagai berikut :

1. Meganthropus Erectus

Ini adalah jenis manusia prasejarah yang hebat dan paling primitif. Ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran (Sragen, Jawa Tengah) dalam bentuk fosil (tulang) dari tulang gigi dan rahang bawah. Jenis ini hidup 1-2 juta tahun sebelum Masehi dan dia tidak memiliki budaya.

2. Pithecantropus Erectus

Manusia kera yang berjalan tegak atau pithecantropus erectus adalah tipe manusia prasejarah yang paling umum. Eugene Dubois (penjelajah Belanda) yang berhasil menemukannya dan ditemukan antara tahun 1890 dan 1891.Hasilnya adalah dalam bentuk tulang tengkorak, tulang paha, geraham atas dan bawah, volume otak sekitar 900 cc dan tinggi 165 cm.Spesies lain dari Pithecantropus adalah Pithecantropus Robustus atau Pithecantropus Mojokertoensis, yang ditemukan pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald di Sangiran.

3. Homo

Homo atau manusia modern (maju) adalah tipe manusia terbaik dan perkembangan terbaik dibandingkan dua tipe lainnya.Penemuan jenis manusia ini dimulai dengan Von Rietschotten, yang berhasil menemukan tengkorak dan kerangka di Tulung Agung, Jawa Timur.Setelah diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois dinamai jenis fosil manusia ini setelah Homo Wajakensis.Sementara itu, Ter Harr dan Openoorth menemukan di Ngondong meneliti tulang tengkorak dan betis, yang kemudian dinamai Homo Soloensis.Sejarah Manusia purba jenis ini memiliki volume otak yang lebih besar dan juga mendukung perkembangan manusia Neolitikum dan mungkin cerdas (Homo sapiens) karena mereka akrab dengan teknik pemakaman.Orang modern dari ras austroloid (yang hidup di Australia) memiliki hubungan leluhur dengan homo sapiens yang ditemukan.

Pembagian zaman berdasarkan Geologi:

Geologi: ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
  1. Arkaekum/zaman tertua Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
  2. Paleozoikum / zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
  3. Mesozoikum/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan.
  4. Neozoikum/zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
    (1) .Tersier/zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primata, contohnya kera. (2). Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
  5. Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
  6. Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.



Kepercayaan Masyarakat Prasejarah




Dengan perkembangan pola kehidupan manusia di zaman prasejarah, pola pemikiran yang berbeda muncul, percaya bahwa ada kekuatan lain dari luar. Ada berbagai jenis kegiatan spiritual yang dilakukan oleh manusia pada waktu itu. Secara umum, sistem kepercayaan masyarakat pada zaman prasejarah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, termasuk:
  • Animisme
    Keyakinan akan roh leluhur yang masih bisa memengaruhi kehidupan di dunia. Mereka percaya bahwa arwah-arwah ini dapat menghuni berbagai jenis benda seperti batu, pohon dan sebagainya. Mereka juga melakukan berbagai kegiatan spiritual, seperti persembahan atau kegiatan penghormatan hantu lainnya.
  • Dinamika
    Jika animisme adalah kepercayaan pada pikiran, maka dinamika adalah keyakinan pada kekuatan gaib. Orang-orang dalam harapan ini percaya bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan magis yang dapat mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan mereka dalam hidup. Aktivitas spiritual mereka tidak jauh berbeda dari kepercayaan animistik. Mereka melakukan berbagai ritual untuk menghormati semua benda yang mereka anggap sakral.
  • Totenismus
    Ini adalah kepercayaan pada hewan tertentu seperti ular, harimau, sapi, dll. Yang dianggap suci dan memiliki kekuatan gaib yang membuat mereka cocok untuk disembah. Saat itu, mereka membangun berbagai jenis bangunan dan peti mati untuk melakukan kegiatan atau ritual penghormatan terhadap keyakinan mereka.




Penelusuran yang terkait dengan Zaman Prasejarah di Indonesia
  • materi zaman prasejarah
  • macam macam zaman prasejarah
  • pembagian zaman prasejarah
  • masa prasejarah
  • zaman prasejarah manusia purba
  • kliping zaman prasejarah
  • zaman batu prasejarah
  • kapan zaman prasejarah dimulai