Tata Cara Azan dan Iqomah dan Bacaannya Beserta Artinya Secara Lengkap
Table of Contents
Pada saat tiba waktu sholat maka di masjid atau mushola akan
dikumandangkan Adzan, juga sebelum melaksanakan sholat berjamaah setelah
Adzan akan dikumandangkan Iqomah sebagai pemanggilan dan pemberitahuan
kedua akan segera dilaksanakan sholat. Lantas apa yang harus kita
lakukan dan bagaimana juga tata caranya, simak pembahasannya berikut
ini.
Apa itu Adzan
Adzan ( أذان) ialah merupakan seruan dan panggilan bagi umat Islam
untuk memberitahukan bahwa telah masuk waktunya sholat fardhu 5 waktu,
yakni pada waktu Subuh, Dhuhur, Ashar, dan Maghrib serta Isya. Adzan
dikumandangkan oleh seorang muadzin.
Apa itu Iqamah
Iqomat adalah merupakan seruan dan panggilan, pemberitahuan kedua
bagi umat Islam agar segera bergegas dan bersiap untuk melaksanakan
sholat berjamaah.
Sejarah Al Iqomah (الإقَامَة)
Sejarah
Iqomah tidak lepas dengan sejarah Adzan. Sebab perintah melakukan Azan
bebarengan dengan perintah Iqomah. Azan sebagai panggilan mendirikan
sholat berjamaah dan Iqomah sebagai tanda bahwa sholat jamaah akan
segara didirikan.Adzan dan Iqomah mulai disyariatkan pada tahun
kedua Hijriah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para
sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu kepada jamaah
tentang masuknya waktu salat dan mengajak orang ramai agar berkumpul ke
masjid untuk melakukan salat berjamaah.
Dalam musyawarah itu ada beberapa usulan, yakni : ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah masuk. Jika benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum.Usulan yang mengusulkan agar supaya ditiupkan terompet saja seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi.
Dalam musyawarah itu ada beberapa usulan, yakni : ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu salat telah masuk. Jika benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum.Usulan yang mengusulkan agar supaya ditiupkan terompet saja seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi.
Ada juga yang mengusulkan agar supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani.Terakhir
ada usulan agar menyalakan api di atas bukit dan yang melihat api itu
dinyalakan hendaklah datang menghadiri salat berjamaah. Semua usulan
yang diajukan itu ditolak oleh Nabi Muhammad SAW, dan beliau menukar
lafal itu dengan “assalatu jami’ah” yang artinya : “marilah salat berjamaah”.
Hukum Azan dan Iqomah
Hukum mengumandangkan azan dikatakan oleh sebagian ulama adalah sunnah muakkad bagi salat fardhu, baik dikerjakan berjemaah maupun sendirian atau munfarid.
Sesuai dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Imam Muslim, Dari Malik bin al-Huwairits, Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:
"Jika telah tiba (waktu) salat, maka hendaklah salah seorang dari
kalian mengumandangkan azan untuk kalian. Dan hendak-lah yang paling
tua di antara kalian mengimami kalian" (Muttafaq alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (II/111 no. 631)], Shahiih Muslim (I/465 no. 674).
Pendapat yang lain yang dianggap lebih kuat, mengatakan hukum azan adalah fardhu kifayah. Hal ini berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Anas Radhiyallahu anhu, bahwasanya:
"Ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersama kami untuk
memerangi sebuah kaum, tidaklah beliau berperang hingga datangnya pagi.
Beliau menunggu, jika mendengar azan, beliau tidak memerangi mereka.
Sebaliknya, jika tidak mendengar azan, maka beliau menyerang mereka". (Muttafaq alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (II/89/610)], ini adalah lafazhnya, dan Shahiih Muslim (I/288 no. 382).
Hukum ini berlaku khusus laki-laki saja, wanita tidak melakukan azan,
karena suara lantang bisa menjadi auratnya. Sesuai dengan sabda Nabi
SAW, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari Sahabat Ibnu
Umar, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda "Tidak ada adzan dan iqomah bagi wanita".
Tata Cara Azan dan Iqomah
- Muadzin dalam keadaan suci
- Menghadap kiblat
- Memasukkan jari ke telinga
- Berdiri
5. Menyambung tiap dua kalimat takbir (2 takbir satu nafas)
6. Menambahkan kalimatASH SHALATU KHAIRUM MINANNAUM ketika adzan salat shubuh.
7. Menoleh ke kanan pada kalimat HAYYA ALAS SHALAH
8. Menoleh kepala ke kiri ketika mengucapakan HAYYA ALAL FALAH.
Bacaan Adzan dan Iqomah
Lafadz Adzan
(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Hayya 'alashshalaah (2x)
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Hayya 'alalfalaah. (2x)
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ
Laa ilaaha illallaah (1x)Artinya :
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah Sholat
Marilah menuju kepada kejayaan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah
Untuk Adzan yang dikumandangkan ketika akan sholat shubuh, maka ditambahkan lafadz :
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-nauum
Artinya: "Sholat itu lebih baik dari pada tidur"
dan dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alalfalaah
( حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ).
Setelah muadzin mengumandangkan Adzan dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan begitu juga mengumandangkan iqomah dianjurkan pula untuk membaca doa setelah iqomah.waktu diantara adzan dan iqomah merupakan waktu yang baik untuk berdoa dimana doa itu akan dikabulkan, oleh sebab itu anjurkan bagi kita untuk memperbanyak doa pada waktu tersebut. untuk bacaan lafadz iqomah beserta latin dan terjemahnya adalah sebagai berikut
Lafadz Iqomah
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ
Asyhadu allaa illaaha illallaah
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
Hayya 'alashshalaah
حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Hayya 'alalfalaah
قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ
Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah
اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ
Laa ilaaha illallaah
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah.
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
Marilah Sembahyang (sholat).
Marilah menuju kepada kejayaan.
Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan sholat.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
Tiada Tuhan melainkan Allah.
Jawaban Iqomah
Jawaban
Iqomah pada dasarnya sama dengan jawaban adzan, bedanya saat iqomah
sampai pada lafal 2xقَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ maka dijawab dengan kalimat :
أقامها الله وادامها وجعلني من صالحى أهلها
Artinya : “Semoga
Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah
menjadikan aku ini, dari golongan orang-orang yang sebaik-baiknya ahli
shalat”
Doa Sesudah Setelah Iqomah
اَقَامَهَااللهُ وَاَدَامَهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ
AQOOMAHALLOOHU WA-ADAAMAHAA MAADAAMATIS SAMAAWAATU WAL-ARDLU
Artinya : Semoga Allah menegakkan dan mengekalkan shalat selama masih ada langit dan bumi.
Demikianlah ringkasan sejarah sekaligus bacaan Adzan dan Iqomah yang
sampai saat ini dan seterusnya akan dikumandangkan oleh umta Islam
diseluruh dunia. Semoga bermanfaat …..
Penelusuran yang terkait dengan Bacaan Iqomah dan Artinya
- iqomah artinya
- lafadz iqomah dan artinya
- bacaan iqomah latin
- lafadz iqomah dan jawabannya
- bacaan adzan bayi
- bacaan adzan subuh
- doa iqomah
- belajar adzan
Post a Comment