Pengertian Uang - Jenis Nilai Uang, Manfaat Nilai Uang Dan Teori Uang Statis


Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan uang? Dalam ilmu ekonomi, pengertian uang adalah suatu benda yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar-menukar atau alat pembayaran yang sah dalam kegiatan ekonomi.Ada juga yang mengatakan bahwa definisi uang adalah suatu benda yang telah diterima oleh masyarakat umum untuk mengukur nilai, alat tukar atau alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa dimana keberadaannya telah diatur di dalam undang-undang.

Dalam ekonomi modern, uang tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran jual-beli barang dan jasa, tapi juga sebagai alat untuk membayar utang.

 

Menurut Para Ahli

1. R.S. Sayers

Menurut R.S. Sayers dalam bukunya “Modern Banking”, pengertian uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai pembayaran utang.

2. Rolling G. Thomas

Menurut Rolling G. Thomas dalam bukunya “Our Modern Banking and Monetary System”, pengertian uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa dan barang berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

3. Albert Gailort Hart

Menurut Albert Gailort Hart dalam bukunya “Money Debt and Economic Activity”, pengertian uang adalah suatu kekayaan yang dimiliki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula.

4. Anto Pracoyo dan Tri Kunawangsih

Menurut Anto Pracoyo dan Tri Kunawangsih, pengertian uang adalah alat tukar yang mampu untuk dipergunakan oleh para pelaku ekonomi global pada umumnya.

5. Irma Rahmawati

Menurut Irma Rahmawati, pengertian uang adalah suatu benda yang mampu untuk disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat untuk tukar-menukar dalam kegiatan perdagangan.

6. Rismsky K. Judisseno

Menurut Rismsky K. Judisseno, pengertian uang adalah suatu media yang dapat diterima untuk digunakan oleh setiap pelaku ekonomi atau pun pelaku pasar uang guna mempermudah pada saat bertransaksi.

 

Baca Juga: 55 Contoh Soal Seni Budaya Kelas 1 SD/MI dan Kunci Jawabannya File Docx

 

Jenis Nilai Uang

Seperti yang diulas sebelumnya, uang memang merupakan salah satu benda bernilai yang membuatnya berharga lebih dibanding benda lainnya. Terdapat dua jenis nilai uang yang perlu kita ketahui, yaitu:

a. Nilai nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tertulis/tertera pada uang itu sendiri. Contoh: selembar uang bertuliskan 1.000.000 maka pemerintah atau masyarakat menerima uang tersebut dengan nilai seratus ribu rupiah.

b. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat mata uang. Jadi uang kertas Rp1.000,00 nilai intrinsiknya sama dengan harga/nilai kertas yang digunakan untuk membuat uang kertas Rp1.000,00. Uang logam Rp100,00 nilai intrinsiknya sama dengan harga bahan aluminium yang digunakan untuk membuat uang logam Rp100,00

c. Nilai Internal

Nilai internal adalah kemampuan/daya beli uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang atau jasa.

d. Nilai Eksternal (kurs mata uang)

Nilai eksternal adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang asing. Misalnya uang rupiah senilai Rp9.800,00 sama nilainya dengan 1 dollar Amerika.

 


Manfaat Nilai Uang

Uang yang memiliki berbagai nilai di dalamnya itu tentu memberikan manfaat bagi kita, terutama dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya nilai yang terdapat pada uang:

1. Menunjukkan Harga

Nilai yang ada pada uang, terutama nilai nominal, sangat membantu dalam menunjukkan harga dari suatu barang atau jasa. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membentuk nilai dari barang atau jasa itu sendiri, dimana harga biasanya sejalan lurus dengan kualitas yang ada. Produk yang bagus akan memiliki nilai uang yang tinggi juga, sehingga kita mengetahui berapa harga yang harus dibayarkan.

2. Sebagai Alat Tukar dan Pembayaran

Tanpa adanya nilai dalam uang akan sulit untuk menjadikannya sebagai alat tukar dan pembayaran dalam membeli suatu produk. Dengan nilai yang ada pada uang, masyarakat jadi mengetahui dengan jelas berapa nilai barang dan harga yang harus dikeluarkan. Hal tersebut yang kemudian menjadikan uang dapat digunakan untuk menjadi alat pembayaran yang sah dan diterima dalam suatu negara.

3. Memfasilitasi Transaksi Jual Beli

Nilai uang membuat masyarakat bisa melakukan transaksi jual beli, mulai dari transaksi dalam negeri hingga internasional. Bayangkan saja jika uang tidak memiliki nilai ekstrinsik yang menunjukkan kemampuannya untuk ditukarkan dengan hal lain, maka transaksi akan sulit dilakukan. Terlebih lagi pada transaksi luar negeri yang memiliki mata uang yang berbeda dengan yang kita miliki, akan sulit jika tidak terdapat nilai yang bisa menjadi standar pertukaran.

4. Sebagai Bentuk Kekayaan

Selama ini uang menjadi salah satu bentuk kekayaan yang paling banyak dimiliki dan disukai manusia, karena sifatnya yang mudah digunakan dan dipindahkan. Uang dapat dikategorikan sebagai kekayaan karena nilai yang terdapat di dalamnya, yang kemudian menjadikannya menjadi sesuatu yang berharga. Uang tentu akan menjadi sia-sia saja bahkan tak berbeda dengan kertas biasa jika tidak ada nilai-nilai yang ada di dalamnya.

5. Mendukung Aktivitas Ekonomi

Dengan keempat manfaat yang didapat dari adanya nilai uang diatas menjadikan uang dapat mendukung aktivitas perekonomian negara, bahkan dunia. Terutama dalam manfaatnya untuk melakukan transaksi dan menjadi alat pembayaran, yang mana kedua hal ini merupakan unsur penting dalam perekonomian. Dengan adanya transaksi yang berjalan dengan lancar, maka perekonomian pun dapat terus bergerak dan tumbuh dengan baik.

 

 

Teori Uang Statis

Teori uang statis adalah teori yang berhubungan dengan uang, tetapi abaikan perubahan yang dapat atau memang terjadi dalam nilai uang. Teori ini lebih berfokus pada diskusi “Apa itu uang?”, “Mengapa uang diterima di masyarakat?”, “Bagaimana uang beredar?”.

Beberapa teori moneter statis meliputi:

A. Teori Logam
Teori logam adalah teori yang mengatakan bahwa uang diterima oleh masyarakat karena bahan dasarnya (logam) bernilai tinggi. Teori ini dikembangkan oleh Adam Smith.

B. Teori Limit
Teori ambang batas adalah teori yang mengatakan uang diterima di masyarakat karena kebutuhan akan komoditas, sehingga uang diperlukan sebagai alat transaksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan lebih cepat.

C. Teori Nominalisme
Teori Nominalisme adalah teori yang menyatakan bahwa suatu objek dapat diterima sebagai uang karena jumlah nominal yang tercetak pada objek tersebut. Nilai bahan yang digunakan untuk menghasilkan uang diabaikan. Beberapa teori lain yang mendukung dan melengkapi teori nominalisme meliputi:

  • Teori perjanjian (konversi) menyatakan bahwa uang diterima di masyarakat karena menjanjikan nilai uang dalam proses pertukaran.
  • Teori ini diperkenalkan oleh Thomas Aquinas.
  • Teori kebiasaan mengatakan bahwa uang diterima di masyarakat karena masyarakat menggunakan benda-benda tertentu sebagai referensi untuk transaksi.
  • Teori negara mengatakan bahwa uang diterima di masyarakat karena pemerintah menentukan posisi dan penggunaan uang.
  • Teori klaim menyatakan bahwa uang diterima di masyarakat karena barang yang diproduksi oleh masyarakat sangat diminati.
  • Teori realisme menyatakan bahwa uang diterima oleh publik, karena seseorang sadar penukaran uang.

2. Teori Moneter Dinamis

Teori moneter dinamis adalah teori yang membahas perubahan nilai moneter.

A. Teori Himpunan
Teori kuantitas adalah teori yang mengatakan bahwa nilai moneter tinggi atau rendah dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat. Semakin banyak uang yang beredar, semakin tinggi harga komoditas, sehingga nilai moneternya rendah, dan sebaliknya.

Teori ini yang diperkenalkan oleh David Ricardo dapat dirumuskan sebagai berikut:

M = k. P.
M = jumlah uang yang beredar
K = konstan (perbandingan tetap)
P = harga barang

B. Teori Transaksi (persamaan perubahan E)
Teori ini adalah evolusi dari teori kuantitas David Ricardo. Teori transaksi diperkenalkan oleh Irving Fisher, yang mengamati perubahan nilai moneter berdasarkan mata uang, kecepatan sirkulasi uang, jumlah barang yang diperdagangkan dan harga barang.

Teori transaksi dapat diberikan dalam rumus:
MV = P.T
Keterangan:
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan rotasi
P = harga barang
T = jumlah barang yang diperdagangkan

C. Teori Persediaan Kas
Teori ini, diperkenalkan oleh Alfred Marshall, menyatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang dihemat untuk penyediaan sebagian dari pendapatan masyarakat. Stok uang tunai tergantung pada jumlah pendapatan dan harga barang di pasar.

Secara matematis, dapat dirumuskan:
M = k. P.Y.
Keterangan:
M = jumlah uang yang beredar
k = konstan (perbandingan tetap)
P = harga barang
Y = penjualan

 

Baca Juga: Persamaan Diferensial Adalah – Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal Secara Lengkap

 

Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Teori Nilai Uang. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami Di Referensisiswa.my.id. Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.

 

 Penelusuran yang terkait dengan Jenis Jenis Nilai Uang

  • nilai intrinsik dan ekstrinsik uang
  • nilai yang terkandung dalam uang
  • sebutkan dan jelaskan nilai uang
  • 2 pembagian nilai uang
  • macam macam uang indonesia
  • sebutkan nilai uang yang kamu ketahui
  • nilai intrinsik sebuah mata uang mengandung pengertian
  • nilai intrinsik uang logam