Pengertian Tendon Atau Urat Adalah - Fungsi, Jenis, Struktur, Mekanisme Kerja Tendon dan Pengobatan Gejala Tendon

Table of Contents


Pengertian Tendon Atau Urat

Tendon (juga disebut sinew atau urat) adalah sekumpulan jaringan ikat berserat kuat yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang. Jaringan ini cukup kuat untuk menahan tegangan. Jaringan tendon sangat mirip dengan ligamen dan fascia; ketiganya terbuat dari kolagen. Ligamen menghubungkan tulang dengan tulang lain; fasciae menghubungkan otot dengan otot. Tendon dan otot bekerja sama untuk menggerakkan kerangka tubuh.

Tendon adalah jenis jaringan lunak yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang, mirip dengan ligamen yang menghubungkan tulang dengan tulang. Mereka dapat ditemukan di seluruh tubuh dari kaki sampai ke tangan.Mereka terdiri hampir seluruhnya dari kolagen, protein berserat, dan sering disebut sebagai jaringan kolagen. Tujuan dari tendon adalah untuk mentransfer kekuatan antara otot dan tulang.Dengan adanya tendon akan memudahkan gerakan bersama yang memungkinkan untuk kegiatan sehari-hari seperti berjalan akan tercapai. Tendon dapat memiliki beberapa bentuk mulai dari lebar dan datar, pita dan berbentuk kipas.

 

Fungsi

Tendon adalah jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang atau bagian tubuh lainnya. Tendon mengandung serat kolagen yang tinggi dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi, namun tetap fleksibel. Setiap tubuh manusia terdiri atas ribuan tendon yang tersebar dari kepala sampai ke jari kaki. Fungsi utama tendon adalah memberikan kekuatan di antara tulang dan otot. Ketika otot berkontraksi, tendon akan menarik tulang yang menempel, sehingga membuat tulang bergerak. Selain itu, sifat fleksibel yang dimiliki tendon juga berfungsi untuk menstabilkan tubuh atau organ tertentu baik selama Anda bergerak maupun ketika sedang berdiam diri.

Tendon terdiri dari beberapa bagian, termasuk serat kolagen, sel fibroblas, dan struktur jaringan ikat yang terorganisasi. Bundel serat primer yang terbentuk dari kumpulan fibril kolagen merupakan bagian dasar tendon. Tendon sendiri ini terdiri dari beberapa fascicle yang dilingkupi oleh jaringan ikat relatif tebal. Jaringan yang bernama epitendineum atau epitenon ini mengandung pembuluh darah, saraf, dan lemak. Beberapa tendon yang ada di tangan dan kaki memiliki selubung synovium, yang berfungsi sebagai penutup luar pelindung tendon dan menghasilkan cairan pelumas bernama sinovial.

Jadi, secara singkat, tendon memungkinkan pergerakan tubuh dengan bebas dan fleksibel seperti berlari, melompat, berjalan, mengangkat, menari, dan kegiatan fisik lainnya yang dapat dilakukan oleh tendon

 

 

 Baca Juga: Pengertian Mulut Adalah - Struktur Mulut, Fungsi, dan Ganguan Pada Mulut

 

Jenis Tendon

Tergantung pada lokasi pada tubuh, tendon dapat:

  • Tendon fleksor: terlibat dalam melenturkan atau berkontraksi pada beberapa bagian tubuh, misalnya, menekuk atau menutup jari tangan dan kaki adalah pekerjaan tendon fleksor.
  • Tendon ekstensor: terlibat dalam perluasan atau perluasan beberapa bagian tubuh, misalnya, tindakan melonggarkan pergelangan tangan atau merentangkan jari adalah pekerjaan tendon ekstensor.

 

 


Struktur Tendon

Setiap struktur dari dalam tubuh dapat dibedakan menjadi 4 tipe dasar jaringan yaitu :

  • Jaringan epitel, dimana pada jaringan ini mencakup pada struktur yang melapisi pada bagian permukaan tubuh.
  • Jaringan otot, adalah suatu jaringan yang bisa memperoleh suatu gaya dan juga gerakan.
  • Jaringan saraf, adalah suatu jaringan yang sangat berfungsi untuk bisa mendeteksi adanya perubahan pada tubuh dan lalu menyampaikan impuls.
  • Jaringan ikat, adalah suatu jaringan yang sangat berfungsi untuk bisa melindungi dan memberikan dukungan terhadap organ dan berbagai jaringan lainnya.

Lalu Tendon ini adalah satu satu jenis jaringan ikat. Adapun lapisan pada jaringan ikat yang menyusun tendon, yaitu :

Endomisium

Lalu dalam struktur tendon dan otot saling terlibat dan memiliki keterkaitan. Tetapi, jauh di dalam otot ada sebuah selubung yang sangat tipis yang berfungsi dalam melindungi serat otot yang sangat dalam yang masing-masing saling terpisah antar satu dengan yang lainnya. Jadi ini yang dikenal dengan sebutan Endomisium.

Kolagen

Serat kolegen adalah struktur yang paling utama pada tendon. Dimana pada serat ini memiliki bentuk yang begitu sangat kuat, elastis atau fleksibel, dan mampu dalam menahan dari adanya kerusakan akibat satu tarikan atau tegangan. Biasanya pada serat kolagen ini sudah diatur dalam bundel paralel atau berkas yang mendukung dalam mengumpulkan kekuatan serat individu.

Epimisium

Biasanya dimana pada setiap otot pasti ada lapisan epimisium. Dimana pada lapisan ini tersusun dari serat kolagen yang memiliki bentuk panjang dari lapisan di bawahnya. Adalah seperti perimisium dan endomisium.

Perimisium

Pada suatu kelompok dari 10 sampai 100 serat otot sudah berada di tempat yang cukup aman sebab telah dibungkus di dalam lembaran endomisium dengan membentuk fasikula.Lalu pada Kolagen dari lapisan endomisium membentuk memanjang selanjutnya keluar dan mulai menyatu pada lapisan kolagen yang lebih besar terdiri dari setiap lembaran yang dikenal perimisium.

Fasia Dalam

Pada semua otot pasti dibungkus dalam epimisium namun saling terhubung satu dengan yang lainnya dan terhubung dengan kolagen fasia dalam. Sehingga ada lapisan ini memegang otot bersama. Maka bisa memungkinkan agar bisa melakukan suatu gerakan dengan secara bebas pada otot dan menyediakan suplai darah. Lalu pada kolagen fasia dalam yang menghubungkan kolagen dari lapisan otot yang sebelumnya.

Jadi pada sebuah struktur terkecil adalah penyusun dari tendon yaitu seperti fibril kolagen. Dimana pada fibril ini memiliki sifat yang sangat padat, kuat dan sangat fleksibel. Namun dengan adanya sifat itu yang lalu membuat fibril menjadi tahan dari adanya tarikan dan dorongan yang terjadi antara tulang dengan otot.Molekul dasar adalah pembentuk dari fibril kolagen, yaitu sejumlah tropokolagen yang saling menyatu dan lalu membentuk mikrofibril. Lalu penggabungan mikrofibril kolagen maka bisa membentuk subfibril kolagen.

Dan selanjutnya dengan adanya penggabungan terhadap subfibril akan membentuk fibril kolagen. MakaFibril kolagen akan menyatu dengan dilindungi oleh lapisan pelindung maka akhirnya akan membentuk untaian dalam satu kesatuan yang dikenal dengan sebutan serat kolagen.Kemudian adanya penggabungan dari sejumlah serat kolagen yang dilapisi dengan lapisan endotendon. Maka akan membentuk suatu Bundel Serat Kolagen Primer.Lalu pada serat kolagen primer akan menyatu dengan dilapisi oleh sebuah lapisan endotendon adalah suatu lapisan yang memiliki fungsi untuk menjaga dan menstabilkan tendon. Selanjutnya membentuk Bundel Serat Kolagen Sekunder atau (fasicle). Maka dari adanya Gabungan atas sejumlah Bundel serat kolagen sekunder dan sudah dilapisi dengan lapisan endotendon yang lalu membentuk sebuah Bundel Serat Kolagen Tersier.

 

Apa yang menyebabkan cedera tendon?

Cedera tendon dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum cedera tendon:

  1. Overuse (Penggunaan Berlebihan): Terlalu sering menggunakan atau membebani tendon dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada serat kolagen. Aktivitas berulang, seperti olahraga tertentu atau pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang, dapat mengakibatkan cedera tendon.

  2. Trauma Akut: Cedera akut, seperti jatuh, benturan, atau peregangan yang tiba-tiba, dapat merusak tendon. Contohnya, cedera olahraga seperti robekan tendon Achilles atau tendon bahu.

  3. Ketidakseimbangan Otot: Ketidakseimbangan kekuatan otot atau ketidakstabilan sendi dapat memengaruhi beban yang diterima oleh tendon. Jika otot-otot sekitar tendon tidak seimbang, tekanan berlebih dapat menyebabkan cedera.

  4. Usia: Tendon cenderung mengalami perubahan degeneratif seiring bertambahnya usia. Ini dapat membuatnya lebih rentan terhadap cedera.

  5. Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis, seperti tendinitis (peradangan tendon), tendinosis (kerusakan kronis pada tendon), atau artritis, dapat mempengaruhi kesehatan tendon.

  6. Faktor Lingkungan: Lingkungan kerja atau aktivitas sehari-hari yang memerlukan gerakan berulang atau beban berat juga dapat berkontribusi pada cedera tendon.

  7. Kurang Pemanasan dan Peregangan: Tidak melakukan pemanasan yang cukup sebelum beraktivitas fisik atau kurang melakukan peregangan setelahnya dapat meningkatkan risiko cedera tendon.

Ingatlah bahwa pencegahan cedera sangat penting. Melakukan pemanasan, peregangan, dan menghindari gerakan yang berlebihan dapat membantu menjaga kesehatan tendon Anda.

 

Pengobatan Gejala Tendon

Memang, tendinitis dapat terjadi di semua tendon tubuh. Namun, tendon yang paling sering meradang adalah bahu, siku, ibu jari, lutut, pergelangan tangan, pinggul, dan pergelangan kaki.Sebelum peradangan pada tendon atau tendinitis menjadi lebih parah, ada langkah-langkah perawatan yang dapat Anda ambil. Obat-obatan berikut ini dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut:

  • Istirahat sakit tendon

Kendalikan area tubuh yang menderita tendinitis sehingga peradangan dan pembengkakan tidak memburuk. Namun, mereka dapat terus melakukan kegiatan ringan yang tidak meregangkan tendon.

  • Peras dengan es batu

Untuk meredakan pembengkakan dan rasa sakit, kompres tendon yang meradang dengan es batu yang dibungkus handuk. Lakukan beberapa kali sehari selama 20 menit sampai rasa sakit pada peradangan telah mereda. Dengan cara ini, tendon dapat kembali ke keadaan semula dan berfungsi seperti biasa. Jangan lupa untuk mengangkat bagian yang dikompresi ke atas dan ke bawah dengan perban untuk efek yang lebih baik.

  • Minum obat antiinflamasi

Untuk meredakan rasa sakit dan bengkak, minum obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti parasetamol, aspirin, dan ibuprofen, sesuai anjuran dokter. Jika peradangan tendon dekat permukaan kulit terjadi, Anda mungkin ingin menggunakan krim penghilang rasa sakit atau gel rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit lebih cepat.

  • Meregang

Jika tendinitis tidak parah, Anda dapat melakukan peregangan perlahan-lahan. Peregangan dapat mengurangi ketegangan atau kekakuan otot, meningkatkan kebebasan bergerak dan meningkatkan sirkulasi darah. Beri tahu dokter Anda terlebih dahulu tentang teknik yang direkomendasikan dan durasi latihan peregangan.

  • Dengan dukungan bersama

Pertimbangkan penggunaan peralatan pelindung atau dukungan gabungan. Dengan alat ini, tendon yang bermasalah terhindar dan Anda masih bisa bergerak. Ingatlah bahwa sama sekali tidak disarankan untuk memindahkan sendi yang bermasalah.

 

Mekanisme Kerja Tendon

Kita sudah mengetahui bahwa tendon itu adalah struktur kolagen yang menghubungkan otot dengan tulang. Tendon biasanya terdapat pada otot rangka yang ujung dari otot itu melekat pada tulang. Untuk mekanisme kerjanya sangat berhubungan dengan kontraksi otot dimana awalnya pada saat kita bergerak atau mengangkat barang maka secara tidak langsung otot mengalami peregangan sehingga akan terjadi impuls aferen ke reseptor peregangan di medulla spinalis, kemudian impuls ini akan diteruskan menjadi impus eferen ke motor neuron yang menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi dari otot yang mengalami peregangan akan diteruskan sampai ke tendon untuk menarik tulang sehingga terjadi pergerakan.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut :

  • Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi. 
  • Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang ikut bergerak ketika otot berkontraksi.

 

 

 Baca Juga: Hipofisis atau Kelenjar Pituitari - Fungsi, Hormon yang Diproduksi dan Gangguan pada Kelenjar Pituitari

 

Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Tendon Adalah. Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.

Penelusuran yang terkait dengan Tendon Adalah

  • tendon tangan
  • letak tendon
  • suplemen untuk tendon
  • fisioterapi tendon achilles
  • obat tradisional radang tendon
  • gambar tendon pada kaki
  • tendon kaki bengkak
  • ligamen adalah

Post a Comment