Saham Adalah - Pengertian, Jenis , Cara Membeli Saham dan Resikonya Secara Lengkap


Pengertian saham menurut kategorinya

Saham adalah sekuritas atau buku yang merupakan tanda kepemilikan atau kepentingan dalam bisnis.Mengutip laman Wikipedia, ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.
Sebagai permulaan, berikut ini ada dua kategori saham.
  • Saham biasa
  • Saham preferen

1. Saham biasa

Saham biasa adalah surat berharga yang berfungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan. Pemilik saham ini berhak menerima sebagian pendapatan (dividen) dari perusahaan serta bersedia menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.Mereka yang memiliki saham perusahaan punya hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan. Besaran porsi hak pengelolaan ini tergantung dengan jumlah saham yang dimiliki.Ketika perusahaan untung, maka mereka yang punya persentase saham yang besar akan menerima porsi keuntungan yang besar. Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan itu gagal memperoleh pendapatan.

2. Saham preferen

Saham preferen adalah surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.Pemegang saham ini berhak didahului saat pembagian keuntungan perusahaan (dividen). Terus juga jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi.Terakhir, dia berhak pula menukar dengan saham biasa.Terkesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Padahal tidaklah demikian. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa.Dalam kenyataanya, cara terbaik memandang saham preferen itu adalah dengan melepaskan hak memiliki perusahaan demi dapat perlindungan layaknya kreditur.



Manfaat dan Keuntungan Saham

Salah satu manfaat utama saham adalah dapat digunakan sebagai instrumen investasi, baik jangka pendek maupun panjang.Mereka yang menggunakan saham sebagai investasi jangka pendek biasanya hanya menginginkan capital gain dari selisih harga beli dan harga jual.Berbeda dengan mereka yang menggunakan saham sebagai investasi jangka panjang, di mana mereka secara rutin membeli saham atau menyimpan saham.
Jadi, ada dua keuntungan yang bisa diperoleh investor saham, yaitu;
  1. Capital Gain, yaitu laba yang didapat dari selisih harga jual saham yang lebih tinggi dari harga beli. Setiap investor saham mendapat untung sesuai dengan ukuran saham yang dimiliki.
  2. Dividen, yang merupakan laba yang diperoleh dari distribusi dividen tunai emiten. Ini adalah penghasilan tambahan yang diperoleh investor ketika membeli saham dari emiten yang memiliki kinerja pendapatan yang baik.

Jenis – Jenis Dari Saham

1. Saham Berdasarkan Bagi Hasil
  • Saham Biasa
    Saham biasa adalah saham yang paling umum. Dalam saham biasa, pemegang saham menerima dividen (sebagian dari laba Perusahaan) sesuai dengan laba atau keuntungan Perusahaan, dan jika Perusahaan belum menghasilkan laba pada saat itu, pemegang saham biasa belum menerima dividen.
    Selain itu, para pemegang saham juga berwenang untuk menghadiri Rapat Umum Tahunan (RUPS). Ketika Perusahaan mengalami kebangkrutan, Pemegang Saham akan menerima hak atas aset terakhir Perusahaan yang tersisa, yaitu setelah semua kewajiban atau hutang Perusahaan telah diselesaikan.
  • Saham Pilihan
    Saham preferen adalah saham yang dijamin dividen (bagi hasil) untuk pemegangnya. Secara umum, jumlah dividen kepada pemegang saham ketika membeli saham ditetapkan. Jika Perusahaan bangkrut kapan saja, pemegang saham preferen akan menerima sisa aset mereka di hadapan pemegang saham biasa.
2. Saham berdasarkan kepemilikan
  • Saham Kinerja Teratas
    Saham Kinerja adalah saham yang kepemilikannya tergantung pada pemegang saham dan yang terbuka atas nama saham yang terdaftar. Jadi ketika Anda membeli saham, nama Anda dicetak di lembar stok. Namun, jika saham tersebut dijual kepada orang lain, namanya tidak berubah, tetapi kepemilikannya telah berubah. Ini berarti bahwa untuk saham kinerja, nama yang dicetak pada saham belum cocok dengan nama pemegang saham.
  • Persediaan terdaftar
    Dalam nama saham adalah saham yang kepemilikannya tergantung pada nama yang dicetak di atas kertas buatan tangan. Oleh karena itu, pengalihan saham atas nama ini biasanya harus menjalani prosedur tertentu.
3. Saham Dengan Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi pasar adalah harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar di pasar. Ada 3 jenis saham berdasarkan kapitalisasi mereka:
  • Stok yang Direkomendasikan (Cap Besar)
    Leading stock adalah saham dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 40 triliun. Biasanya, satu saham adalah satu saham dari perusahaan terkenal yang kinerjanya dan fundamentalnya dikelola oleh para profesional. Biasanya, saham mereka stabil dan selalu menawarkan dividen kepada pemegang saham, tetapi harga saham mahal dan kinerjanya cenderung lamban.
  • Bagian Tier Dua (batas menengah)
    Saham dengan kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun – Rp 40 triliun. Pergerakan saham sekunder ini biasanya cukup baik, tetapi masih dalam tahap pengembangan dan bisa sangat dipengaruhi oleh pasar saham.
  • Saham Tingkat Tiga (Cap Kecil)
    Adalah saham yang kapitalisasi pasarnya di bawah Rp 1 triliun. Stok ini adalah saham perusahaan yang masih kecil dan cenderung tidak stabil. Karena risiko tinggi, sering ada perubahan drastis dalam harga saham. Tidak banyak orang tertarik pada saham Tier 3 ini.

Cara Membeli Saham

Di Indonesia, untuk membeli saham seseorang harus mendaftar menjadi investor terlebih dahulu pada perusahaan efek dengan membayarkan sejumlah uang sebagai deposit. Perusahaan efek yang dimaksud dalam hal ini yaitu Bursa Efek Indonesia (IDX). Cara lain untuk membeli saham adalah melalui pialang saham.
Terdapat jumlah minimal pembelian saham dalam Bursa Efek Indonesia yaitu sebesar 1 lot atau 100 lembar. Jadi, semisal harga 1 lembar saham adalah senilai Rp3.710, maka investor memerlukan modal sebesar 100 x Rp3.710,- = Rp. 371.000,-.


Risiko Investasi Saham

Meskipun dianggap sebagai investasi yang menguntungkan, pada dasarnya investasi saham memiliki risiko tersendiri. Adapun beberapa risiko investasi saham adalah sebagai berikut:

1. Risiko Likuidasi

Risiko ini terjadi ketika emiten bangkrut atau likuidasi dimana para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah kewajiban emiten tersebut dibayar. Bahkan para pemegang saham bisa saja tidak mendapatkan apapun ketika aktiva tidak tersisa setelah emiten membayar kewajibannya.

2. Tidak Ada Pembagian Dividen

Risiko ini terjadi ketika emiten menggunakan keuntungan perusahaan untuk melakukan ekspansi usahanya sehingga memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

3. Investor Kehilangan Modal

Risiko ini terjadi ketika harga beli saham ternyata lebih besar ketimbang harga jualnya sehingga pemegang saham kehilangan modalnya (capital loss).

4. Saham Delisting dari Bursa

Ada beberapa alasan yang menyebabkan saham dihapus dari pencatatan bursa sehingga saham tersebut tidak bisa diperdagangkan. Tentu saja hal ini akan membuat emiten dan para pemegang saham merugi.





Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Materi Saham. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami  Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.

Penelusuran yang terkait dengan saham adalah
  • harga saham adalah
  • investasi saham adalah
  • contoh saham
  • pengertian saham menurut para ahli
  • belajar saham
  • jenis saham
  • keuntungan saham
  • cara membeli saham