Ayat Adzan (أذان) Beserta Lafadz Adzan Dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Makna Adzan

Secara bahasa adzan bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه
“Dan pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” (QS. At Taubah: 3)
Sedangkan menurut istilah adzan adalah pemberitahuan bahwa waktu sholat telah tiba dengan menggunakan lafal-lafal tertentu dan cara tertentu. (Al-Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah: 2/489)



Hukum Adzan

Ulama berselisih pendapat tentang hukum Adzan. Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum azan adalah sunnah muakkad, namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan hukum adzan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunnahkan untuk melakukan adzan.

Syarat Adzan


  • Telah Masuk Waktu Shalat
Syarat sah adzan adalah telah masuknya waktu shalat, sehingga adzan yang dilakukan sebelum waktu solat masuk maka tidak sah. Akan tetapi terdapat pengecualian pada adzan subuh. Adzan subuh diperbolehkan untuk dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum waktu subuh tiba dan ketika waktu subuh tiba (terbitnya fajar shadiq).
  • Berniat adzan
Hendaknya seseorang yang akan adzan berniat di dalam hatinya (tidak dengan lafazh tertentu) bahwa ia akan melakukan adzan ikhlas untuk Allah semata.
  • Dikumandangkan dengan bahasa arab
Menurut sebagian ulama, tidak sah adzan jika menggunakan bahasa selain bahasa arab. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah ulama dari Madzhab Hanafiah, Hambali, dan Syafi’i.
  • Tidak ada lahn dalam pengucapan lafadz adzan yang merubah makna
Maksudnya adalah hendaknya adzan terbebas dari kesalahan-kesalahan pengucapan yang hal tersebut bisa merubah makna adzan. Lafadz-lafadz adzan harus diucapkan dengan jelas dan benar.
  • Lafadz-lafaznya diucapkan sesuai urutan
Hendaknya lafadz-lafadz adzan diucapkan sesuai urutan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang sahih. Adapun bagaimana urutannya akan dibahas di bawah.
  • Lafadz-lafadznya diucapkan bersambung
Maksudnya adalah hendaknya antara lafazh adzan yang satu dengan yang lain diucapkan secara bersambung tanpa dipisah oleh sebuah perkataan atau pun perbuatan di luar adzan. Akan tetapi diperbolehkan berkata atau berbuat sesuatu yang sifatnya ringan seperti bersin.
  • Adzan diperdengarkan kepada orang yang tidak berada di tempat muadzin
Adzan yang dikumandangkan oleh muadzin haruslah terdengar oleh orang yang tidak berada di tempat sang muadzin melakukan adzan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara mengeraskan suara atau dengan alat pengerasa suara.



Berikut lafadz adzan dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:

Arab:

(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Latin:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya :

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku menyaksikan bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah Sholat
Marilah menuju kepada kejayaan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah

Kemudian, untuk lafadz adzan subuh ada kalimat yang ditambahkan, yakni

Arab: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ

Latin: Ash-shalaatu khairum minan-nauum

Artinya: Sholat itu lebih baik dari pada tidur

dan dibaca 2x setelah lafadz Hayya 'alalfalaah



Doa sesudah Adzan

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَ نَا مُحَمَّدَا ن الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّ رَجَةَ العَالِيَةَالرَّفِيعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدَاإ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادِ
Bacaannya : Allahumma robbahadzihidda’watittaammah, wassholaatilqoo imah, aatisayyidanaamuhammadanilwasiilah, wassyarofawaddarojatal’aaliyatarrofii’ah, wab’atshu maqoomammahmuudaa, alladziiwa’adtah, innakalaatukhlifulmii’aad.
Artinya : Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna (adzan dan qomat) dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada nabi Muhammad washilah, keanugerahan, kemulyaan, dan derajat yang luhur, keistimewaan dan tempatkanlah di tempat yang mulia yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak (pernah) menyalahi janji“.



Adab-adab Muadzin

Apa saja etika atau adab-adab yang harus diperhatikan bagi seorang muadzin ?
Jawaban :
Seorang muadzin dianjurkan untuk memperhatikan etika atau adab-adab di bawah ini :
  1. Dianjurkan sebelum mengumandangkan adzan ia berwudhu ( bersuci ) lebih dahulu.
  2. Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan dengan pelan-pelan dan jelas.
  3. Dianjurkan untuk mengumandangkan adzan dari tempat yang tinggi jika tidak ada alat pengeras suara. Ini dimaksudkan agar suara adzan menyebar lebih luas. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Bilal, yaitu mengumandangkan adzan dari atas rumah seorang wanita dari Bani Najjar, yang rumahnya kebetulan paling tinggi di sekitar masjid. ( Hadist Hasan Riwayat Abu Daud )
  4. Meletakkan kedua jarinya di kedua telinganya. Sebagaimana di dalam hadist Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata :

رايت بلالا يؤذن واتتبع فاه ها هنا وها هنا واصبعاه في اذنيه

"Aku pernah melihat Bilal mengumandangkan adzan, dan aku mencermati (gerakan) mulutnya kesini dan kesini. Sementara kedua jarinya berada dikedua telinganya. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah )

5.Hendaknya muadzin mempunyai suara yang baik dan lantang. Sebagaimana di dalam hadist Abdullah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rosulullah sholahu ‘alaihi wa as- salam bersabda :

فقم مع بلال فألق عليه مارأيت فاليؤذّن به فإنه أندي صوتا منك

Bangkitlah bersama Bilal lalu sampai kepadanya apa yang engkau lihat, kemudian hendaklah dia mengumandangkannya, karena suaranya (Bilal) itu lebih lantang darimu."(HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah)


Demikianlah pembahasan makalah tentang Ayat Azan semoga bermanfaat ya ….

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Adzan dan Ayatnya
  • lafadz adzan
  • lafadz adzan subuh
  • lafadz adzan subuh yang benar
  • doa setelah adzan
  • cara adzan
  • tulis bacaan adzan
  • lantunan adzan subuh
  • lafaz azan