Pengertian Teks Drama : Struktur, Jenis, Unsur, Ciri dan Contohnya Lengkap

Pengertian dan Unsur-Unsur Teks Drama Via : Ilmuips.my.id

Pengertian Drama

Drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan atau mengilustrasikan sebuah kehidupan dengan menyampaikan konflik melalui dialog. Didalam sebuah drama terdapat unsur intrinsik, yakni unsur yang membangun sebuah karya sastra terdapat di dalamnya.

Pengertian Drama Menurut Para Ahli

  • Menurut Moulton - Pengertian drama ialah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disediakan dengan secara langsung dalam tindakan/aksi).
  • Menurut Balthazar Vallhagen - Pengertian drama ialah seni yang menggambarkan alam dan sifat – sifat manusia didalam gerakan. 
  • Menurut Ferdinand Brunetierre - Pengertian drama ialah drama haruslah menciptakan keinginan dengan aksi atau gerakan. 
  • Menurut Budianta dkk - Pengertian drama ialah ragam sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.
  • Menurut Tim Matrix Media Literata - Pengertian drama ialah bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan. 
  • Menurut Seni Handayani - Pengertian drama ialah bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni sastra dan seni pertunjukan sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan. 
  • Menurut Wildan - Pengertian drama ialah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.
  • Menurut Anne Civardi - Pengertian drama ialah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan gerakan. 
  • Menurut KBBI - Pengertian drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat mencerminkan kehidupan dan karakter melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan. Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan.



Struktur Teks Drama

 


Adapun struktur drama terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
  1. Prolog: kata pendahuluan sebagai pengantar untuk memberikan gambaran umum tentang pelaku, konflik atau hal yang terjadi dalam drama.
  2. Dialog: percakapan antara dua orang atau lebih. Dialog merupakan hal yang penting dalam drama. Dalam drama harus ada penjiwaan emosi dan juga dialog disampaikan dengan pengucapan kata serta volume suara yang jelas.
  3. Epilog: kata penutup yang mengakiri suatu pementasan drama. Epilog berguna untuk merumuskan isi pokok drama.

Ciri – Ciri Teks Drama

  • Semua cerita dalam drama harus berbentuk dialog dan memiliki narasi, baik bagi para tokoh ataupun naratornya. Semua ucapan mutlak ditulis dalam bentuk teks.
  • Obrolan yang ditulis dalam drama tidak menggunakan tanda petik. Karena bukan merupakan kalimat langsung.
  • Naskah drama harus dibekali dengan petunjuk kepada tokoh/pemeran yang bersangkutan. Petunjuk ini biasa ditulis dalam tanda kurung atau memakai format huruf yang berbeda.
  • Naskah petunjuk dalam drama ditulis di atas atau di samping dialog.

BENTUK-BENTUK DRAMA

  1. Berdasarkan bentuk sastra cakapannya, drama dibedakan menjadi dua

    1. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi.
    2. Drama prosa, yaitu drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.
  1. Berdasarkan sajian isinya

    1. Tragedi (drama duka), yaitu drama yang menampilkan tokoh yang sedih atau muram, yang terlibat dalam situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan. Keadaan tersebut mengantarkan tokoh pada keputusasaan dan kehancuran. Dapat juga berarti drama serius yang melukiskan tikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan malapetaka atau kesedihan.
    2. Komedi (drama ria), yaitu drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.
    3. Tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur dukacita tetapi berakhir dengan kebahagiaan.
  1. Berdasarkan kuantitas cakapannya

    1. Pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata
    2. Minikata, yaitu drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata.
    3. Doalogmonolog, yaitu drama yang menggunakan banyak kata-kata.
  1. Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya

    1. Opera/operet, yaitu drama yang menonjolkan seni suara atau musik.
    2. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
    3. Tablo, yaitu drama yang menonjolkan seni eksposisi.
  1. Bentuk-bentuk lain

    1. Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konversi alur, penokohan, tematik.
    2. Drama baca, naska drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan.
    3. Drama borjuis, drama yang bertema tentang kehidupan kam bangsawan (muncul abad ke-18).
    4. Drama domestik, drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa.
    5. Drama duka, yaitu drama yang khusus menggambarkan kejathan atau keruntuhan tokoh utama
    6. Drama liturgis, yaitu drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja (di Abad Pertengahan).
    7. Drama satu babak, yaitu lakon yang terdiri dari satu babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas.
    8. Drama rakyat, yaitu drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan festival rakyat yang ada (terutama di pedesaan).



Unsur-unsur Intrinsik Drama

Berikut ini unsur-unsur intrinsik drama yaitu:
  • Tokoh dan Perwatakan

Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam suatu pementasan drama (Budiyati, 2009:26). Tokoh dalam seni sastra termasuk drama disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Proses penokohan dapat juga disebut perwatakan atau karakterisasi. Dapat disimpulkan bahwa perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita melalui sifat-sifat dan sikap dalam cerita.
  • Latar

Latar (setting) dalam arti yang lengkap meliputi aspek ruang dan waktu terjadinya peristiwa serta aspek suasana (Budiyati, 2009:31).
  • Bahasa

Analisis unsur bahasa adalah analisis dialog dalam teks darama. Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih tokoh (Budiyati, 2009:32).
  • Watak

Watak adalah perilaku yang diperankan oleh pelaku utama. Watak protagonis adalah watak perilaku baik yang diperankan oleh tokoh. Sedangkan watak antagonis adalah watak perilaku jahat yang diperankan oleh tokoh.
  • Alur

Menurut Riris K. Sarumpaet (dalam Budiyati, 2009:28). Alur adalah rangkaian peristiwa yang terjalin berdasarkan hukum sebab akibat; dan merupakan pola, perkaitan peristiwa yang menggerakan jalannya cerita ke arah pertikaian dan penyelesaiannya.
  • Tema

Tema adalah penggarapan gagasan pokok yang didukung oleh jalinan unsur tokoh, alur, dan latar cerita serta diformulasikan lewat dialog.
  • Amanat

Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui lakon dramanya, dan bagaimana jalan keluar yang diberikan pengarang terhadap permasalahan yang dipaparkannya.


Unsur Ekstrinsik Drama


Unsur ekstrinsik drama adalah segala macam unsur yang berada di luar teks drama, tetapi ikut berperan dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur itu antara lain:
  • Biografi atau riwayat hidup pengarang.
  • Filsafah hidup pengarang.
  • Unsur sosial budaya masyarakatnya yang dianggap dapat memberikan masukan yang menunjang penciptaan karya drama tersebut.


Tujuan Drama

  1. Untuk menghibur dan membahagiakan intruksi kepada para penonton.
  2. Mendapatkan suatu pengetahuan, pengetahuan seni keindahan dan pengalaman.
  3. Untuk menghibur secara santai dan pengalaman tentang estetika.
 

Manfaat Drama

  1. Menjalin kerja sama yang baik didalam pergaulan sosial.
  2. Memberikan kesempatan untuk siswa sehingga melahirkan daya kreasi pada setiap orang.
  3. Mengembangkan emosi sehat untuk anak anak supaya bisa melahirkan daya kreasi.
  4. Bisa menghilangkan rasa malu, takut, gugup, yang ada di diri seseorang.
  5. Mengembangkan sifat serta sikap percaya diri guna tampil didepan umum.
  6. Mengharagai pendapat serta pikiran seseorang secara baik.


Contoh Teks Drama

Berikut adalah salah satu contoh dari teks drama dengan 2 tokoh:

Mengejar Cita-Cita

Ada dua anak yang bersahabat sejak kecil yang bernama Adi dan Anjas. Mereka selalu bersama, tetapi semenjak ayah Adi harus pindah kerja mereka berdua pun berpisah. Pada suatu ketika tanpa disengaja mereka bertemu kembali tanpa disadari.
Ketika mereka bertemu, mereka berdua berbincang-bincang. Karena mereka berdua telah kelas 12, mereka pun membicarakan akan kuliah kemanakah mereka setelah lulus SMA nanti.

Anjas : ngomong-ngomong, kamu mau kuliah dimana?
Adi   : aku mau kuliah di PIP.
Anjas  : emangnya kamu ngambil jurusan apa ?
Adi    : pelayaran. Mau jadi Kapten Kapal dong hehehe.. hmmm tapi...
Anjas  : tapi kamu kenapa?
Adi   : tapi aku lemah di pelajaran fisika.
Anjas    : duh jangan sedih dong udah enggak apa-apa. Kalau  kamu belajar lebih giat lagi pasti kamu bisa. Teruslah berusaha, Jangan menyerah. Kejar cita-cita kamu. Eits tapi jangan lupa kalau sudah usaha, kita juga harus tetep berdoa.
Adi    : iya, makasih ya atas masukannya pasti aku bakal belajar lebih giat lagi.
Anjas   : nah gitu dong.
Adi  : kalau kamu ? mau kuliah dimana ?
Anjas   : aku belum tau nih. Kira-kira menurut kamu di mana ya? Terus jurusan apa? 
Adi  : kalau menurut aku sih lebih baik kamu ikutin kata hati kamu aja. Pastinya yang sesuai sama bakat dan minat kamu juga.
Anjas   : iya sih. Tapi masalahnya aku belum tau nih bakat aku di mana.
Adi    : ya kalau menurut aku sih bakat kamu sebaiknya minta pendapat ke orang lain tentang bakat kamu. Misalnya ke teman, ke guru, ke orang tua juga pasti. Terus kalau kamu masih bingung juga, aku saranin kamu untuk minta petunjuk pada Yang Maha Esa. Ya dengan berdoa lah.
Anjas  : wah makasih juga ya, atas pendapat dan saran kamu. Aku akan coba ikutin saran kamu. Oh iya udah sore nih. Aku pulang ya. Makasih Adi .
Adi  : oh iya udah. Sama-sama. Makasih ya Anjas.


Dan setelah perbincangan tadi, mereka berdua menjadi lebih giat belajar lagi. Dan akhirnya Anjas telah mengetahui bakat dan minatnya untuk melanjutkan sekolahnya.
Waktu terus berlalu. Tidak terasa mereka berdua telah lulus ujian dan mereka pun ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Karena mereka rajin belajar dan berdoa, mereka pun akhirnya diterima di perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan.


Contoh Teks Drama 2
Sahabat Sejati
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Banu:      “Din, aku minta jawaban soal nomor  5 dan 6!”
Dini:         “A dan C”
Sita:         “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Banu:      “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adi:          “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Sita:         “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu:      “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi:        “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Banu:      “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi:        “Tidak Bisa Ban,”
Banu:      “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Dini:         “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adi:          “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi:        “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Sita:         “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi:        “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Sita:         “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Dini:         “Iya Bud, bantu kami”
Budi:        “tetap tidak bisa”
Adi:          “yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Banu:      “biarkan, kita lihat di buku saja”
Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita:         “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Banu:      “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Kareana suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru:      “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Banu:      “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Dini:         “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Sita:         “Seharusnya kita belajar ya”
Adi:          “Iya, Budi benar”
Banu:      “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Sita:         “Aku menyesal!”
Adi,Dini&Banu:   “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini:         “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi:        “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
                                Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Sita:         “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Dini:         “dan tidak kita ulangi lagi”
Adi:          “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.


itulah tadi penjelasan tentang pengertian, struktur, serta contoh dari teks drama. Sudah semakin paham kan pastinya?


Penelusuran yang terkait dengan Pengertian TEKS DRAMA
  • kaidah kebahasaan teks drama
  • pengertian drama menurut para ahli
  • struktur drama dan penjelasannya
  • unsur-unsur teks drama
  • ciri-ciri drama anak
  • tujuan drama
  • jenis-jenis drama
  • pengertian teks drama brainly