Pengertian Frasa Melipti Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Secara Jelas [ LENGKAP ]

FRASA [LENGKAP]: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Via: Ilmuperhotelan.my.id

Pengertian Frasa

Frasa merupakan sebuah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua bagian kata atau juga lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah dengan menyesuaikan sebuah konteks). Simple frasa ini adalah gabungan atau pengelompokan dari dua kata atau lebih namun tidak bisa membentuk kalimat sempurna oleh sebab tidak mempunyai predikat.



Pengertian Frasa Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu frasa, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. Kridalaksana
Menurut Kridalaksana, pengertian frasa adalah gabungan antara dua kata atau lebih yang mempunyai sifat tidak prediktif, gabungan tersebut bisa rapat, bisa renggang.
2. Ramlan
Menurut Ramlan (Bagus, 2008:2), arti frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri atas 2 kata atau lebih yang tidak melebihi dari suatu batas fungsi yang ada dalam unsur klausa.
3. Putrayasa
Menurut Putrayasa (Bagus, 2008:3), pengertian frasa adalah suatu kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai suatu fungsi dalam kalimat yang tidak semuanya dari frase itu sendiri yang terdiri dari kelompok kata.
4. Tarmini
Menurut Tarmini (2012:11), frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua konstituen atau lebih yang dapat mengisi fungsi sintaksis tertentu yang ada dalam kalimmat. Namun tidak melebihi dari batas-batas fungsi klausa atau disebut dengan frasa itu nonprediktatif.
5. Lyons
Menurut Lyons (Soetikno, 1995:168), pengertian frasa adalah sebuah kelompok kata yang secara gramatikal sepadan dengan satu kata dan tidak mempunyai subjek dan predikat sendiri.

Ciri-ciri frasa

Dibawah ini meurpakan ciri-ciri frasa ialah sebagai berikut:
  1. Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
  2. Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
  3. Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
  4. Frasa bersifat nonpredikatif.
Contoh Frasa
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri diatas kita dapat menyimpulkan bahwa frasa merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih yang tidak dapat atau bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Maka kita dapat membuat contoh frasa ialah sebagai berikut:
  1. Nasi goreng
  2. Sedang Tidur
  3. Sedang makan
  4. Banting tulang
  5. Tidur siang
  6. Dengan tangan kanan


Konstruksi Frasa

Frasa mempunyai 2 konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
Perhatikan kalimat berikut: Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.

1. Frasa Eksosentrik

Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua saudagar itu’, ‘telah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Menurut distribusi nya frasa ‘kedua saudagar itu’ dan ‘telah mengadakan’ adalah frasa endosentrik. Sedangkan frasa ‘jual beli’ adalah frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu bisa diwakili kata saudagar. Frasa telah mengadakan juga bisa diwakili kata mengadakan.
Tetapi frasa jual beli tidak bisa diwakili oleh kata jual maupun beli, Karena kedua kata tersebut merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa eksosentrik.

2. Frasa Endosentrik

Meliputi 3 jenis yaitu:
  • Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”. Contoh: Pintu dan jendela sedang dicat.
  • Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara. Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul.
  • Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi. Contoh: Arum, putri Pak Ruchan, berhasil menjadi pelajar teladan.





Baca Juga Artikel Lainnya:

Jenis-Jenis Frasa

Adapun jenis-jenis frasa yang diantaranya yaitu:

1. Berdasarkan Distribusi Unsurnya

Terdiri atas:
  • Frasa eksosentrik ialah frasa yang tidak memiliki distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Contoh: halaman, pada ibunya, ke perpustakan.
  • Frasa endosentrik ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari unsurnya. Frasa endosentrik dibagi menjadi tiga glongan.
    1. Frase endosentrik koordinatif yaitu frasa yang unsur-unsurnya setara. Contoh: satu dua, kaka adik, plus minus.
    2. Frase endosentrik atributif yaitu frasa yang salah satu unsurnya merupakan atribut. Contoh: minggu depan, sedang bekerja, lapangan luas.
    3. Frasa endosentrik apositif yaitu frasa yang salah satu unsurnya merupakan aposisi. Aposisi ialah ungkapan yang menambah keterangan atau penjelasan pada uraian yang diucapkan sebelumnya. Contoh: herwa teman dekatku, blora kota sate.

2. Berdasarkan Kedudukannya

Terdiri atas:
  1. Frasa setara yaitu frasa yang hubungan antara unsurnya setara. Contoh: buka tutup, keluar masuk, asal-usul, hitam putih, dan tua muda.
  2. Frasa setara bertingkat yaitu frasa yang hubungan antar unsurnya tidak setara salah satu unsur menjadi pusat. Contoh: uang tunai, daya kritis, cara baru, pedagang kecil.

3. Berdasarkan Jenis Kata Yang Menjadi Unsur Intinya

Terdiri atas:
  • Frasa nominal yaitu frasa yang unsur intinya berjenis kata benda. Contoh: kamar mandi, toko bangunan, sendok makan, bangku cadangan.
  • Frasa verbal yaitu frasa yang unsur intinya berjenis kata kerja. Contoh: sedang tampil, ingin pergi, mau menerima, dapat diketahui.
  • Frasa averbal/keterangan yaitu frasa yang menggandung unsur keterangan. Contoh: minggu lalu, tengah malam, tadi sore, akhir minggu, kemarin malam, masa lampau.
  • Frasa preposisi/kata depan yaitu frasa yang mengandung unsur kata depan. Contoh: dari rumah, ke kantor.
  • Frasa adjektif/kata sifat yaitu frasa yang mengandung unsur kata sifat. Contoh: mahal sekali, amat penting, begitu indah, cukup hebat.

4. Berdasarkan Makna Yang Dikandung

  • Frasa biasa yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya “denotasi”. Contoh: kakek membeli kambing hitam, frasa kambilng hitam diatas memiliki arti yang sebenarnya yakni kambing yang berwarna hitam.
  • Frasa idomatik yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan/memiliki makna baru atau makna yang buka sebenarnya “makan konotasi”. Contoh: Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko dijadikan kambing hitam. Frasa kambing hitam diatas memiliki makna konotasi yang berarti orang yang disalahkan.


Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian frasa, ciri-ciri, jenis, dan beberapa contoh frasa. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Frasa
  • pengertian frasa menurut para ahli
  • pengertian klausa
  • 10 contoh frasa
  • terangkan pengertian frasa
  • frasa nomina
  • 10 contoh kalimat frasa
  • contoh kata benda dan frasa benda
  • frasa endosentris