Pengertian Tradisional Beserta Fungsi dan Contoh Penggunaannya

Table of Contents


Pengertian Tradisional Secara Umum

Secara umum, tradisional dapat diartikan sebagai cara hidup yang berprinsip pada nilai-nilai yang ada di masa lalu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat KBBI, tradisional memiliki arti sebagai sebuah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu memegang teguh terhadap norma dan adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun. Apabila dibahas lebih lanjut, istilah tradisional tidak hanya cukup dijelaskan dari asal usul katanya. Kata tradisional ternyata juga bisa dijelaskan melalui kaca mata atau pendekatan sosiologi. Secara sosiologis, tradisional dapat dipahami sebagai seseorang atau kelompok dari suatu masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan tradisi dengan prinsip yang menjunjung tinggi ajaran leluhurnya, serta memegang teguh adat istiadatnya .

Tradisi ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, seni, musik, tarian, pakaian tradisional, makanan khas, upacara keagamaan, dan banyak lagi . Jadi, tradisional adalah kepercayaan atau perilaku (adat rakyat) yang diturunkan terus menerus dalam suatu contoh kelompok sosial atau masyarakat dengan makna simbolis atau makna khusus yang berasal dari masa lalu. Semoga penjelasan ini membantu memahami konsep tradisional secara lebih mendalam!

 

Pengertian Tradisional dari Para Ahli

Tradisional, menurut para ahli, memiliki beberapa pengertian yang relevan. Berikut adalah definisi kata tradisional menurut beberapa ahli:

  1. Muhammad Abed Al Jabiri (2000) mendefinisikan tradisional sebagai segala sesuatu yang diwarisi manusia dari orang tua mereka, termasuk jabatan, harta pusaka, dan status sosial atau keningratan.
  2. Zainun (2015) mengartikan tradisional sebagai individu atau kelompok masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan tradisi, menjunjung tinggi ajaran leluhur, dan memegang teguh nilai adat istiadatnya .
Jadi, tradisional bukan hanya sekadar bentuk, tetapi juga mencakup penggambaran makanan, tempat, dan pakaian. Ini mencerminkan sikap dan cara seseorang dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Semoga penjelasan ini membantu memahami konsep tradisional secara lebih mendalam

 

Fungsi Tradisional

Fungsi tradisional mencakup berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat dan budaya. Berikut adalah beberapa fungsi yang terkait dengan tradisi:

  1. Pemertahanan Identitas dan Nilai: Tradisi membantu mempertahankan identitas suatu kelompok atau masyarakat. Nilai-nilai, norma, dan adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi membentuk dasar identitas budaya.

  2. Stabilitas Sosial: Tradisi memberikan kerangka kerja yang stabil bagi masyarakat. Adat istiadat dan norma-norma membantu mengatur interaksi sosial dan meminimalkan konflik.

  3. Kontinuitas Budaya: Tradisi memastikan bahwa pengetahuan, seni, dan praktik-praktik budaya tidak hilang seiring waktu. Ini memastikan kelanjutan warisan budaya.

  4. Ritual dan Upacara: Tradisi melibatkan berbagai ritual dan upacara, seperti pernikahan, pemakaman, dan perayaan agama. Ini memberikan makna dan tujuan dalam kehidupan sehari-hari.

  5. Hubungan dengan Alam: Tradisi sering terkait dengan siklus alam, seperti musim panen atau perayaan matahari terbit. Ini menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya.

  6. Penghargaan terhadap Leluhur: Tradisi menghormati leluhur dan mengenang jasa mereka. Ini dapat dilakukan melalui ritual, cerita, atau perayaan khusus.

  7. Pendidikan: Tradisi juga berperan dalam pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan yang diwariskan melalui tradisi membentuk bagian penting dari pendidikan informal.

Ingatlah bahwa fungsi tradisional dapat bervariasi tergantung pada budaya, agama, dan konteks sosial. Tradisi adalah bagian integral dari kehidupan manusia dan terus berkembang seiring waktu.

 

 Bagaimana tradisi mempengaruhi kehidupan sehari-hari?

Tradisi memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara di mana tradisi mempengaruhi kita:

  1. Ritual Harian: Tradisi melibatkan berbagai ritual harian, seperti sarapan pagi, berdoa sebelum tidur, atau mengenakan pakaian tertentu. Ini membentuk bagian dari rutinitas kita dan memberikan stabilitas.

  2. Pakaian dan Gaya Hidup: Tradisi memengaruhi pilihan pakaian kita. Misalnya, pakaian tradisional pada acara pernikahan atau upacara agama. Gaya hidup kita juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan melalui tradisi.

  3. Makanan dan Kuliner: Tradisi memainkan peran penting dalam makanan dan kuliner. Resep warisan keluarga, makanan khas daerah, dan perayaan makanan adalah contoh bagaimana tradisi mempengaruhi apa yang kita makan.

  4. Perilaku Sosial: Norma-norma dan adat istiadat yang diwariskan melalui tradisi memengaruhi perilaku sosial kita. Bagaimana kita berbicara, berinteraksi dengan orang lain, dan menghormati orang tua adalah contoh pengaruh tradisi.

  5. Perayaan dan Upacara: Tradisi melibatkan berbagai perayaan dan upacara, seperti ulang tahun, pernikahan, dan perayaan agama. Ini memberikan makna dan momen berharga dalam hidup kita.

  6. Pendidikan dan Nilai: Tradisi juga berperan dalam pendidikan. Pengetahuan dan nilai-nilai yang diwariskan melalui tradisi membentuk bagian penting dari pendidikan informal.

  7. Hubungan dengan Alam dan Lingkungan: Beberapa tradisi terkait dengan siklus alam, seperti perayaan musim panen. Ini menghubungkan kita dengan alam dan lingkungan sekitar.

  8. Penghargaan terhadap Leluhur: Tradisi mengajarkan kita untuk menghormati leluhur dan mengenang jasa mereka. Ini dapat dilakukan melalui ritual atau cerita.

Ingatlah bahwa tradisi adalah bagian integral dari kehidupan kita. Meskipun beberapa tradisi mungkin berubah seiring waktu, nilai-nilai yang diwariskan tetap memengaruhi cara kita berpikir, bertindak, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

 

Post a Comment