Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Struktur dan Contoh Nya Secara Lengkap

Table of Contents


 Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan suatu konsep, proses, atau fenomena tertentu secara rinci dan terperinci. Tujuan utama dari teks eksplanasi adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca tentang subjek yang dijelaskan. Teks ini seringkali ditemukan dalam buku pelajaran, artikel ilmiah, atau sumber informasi lainnya. Beberapa ciri khas dari teks eksplanasi meliputi:

  1. Pemaparan Detail: Teks eksplanasi memberikan penjelasan yang lengkap dan terperinci tentang subjek yang dibahas. Ini termasuk memberikan definisi, menjelaskan bagian-bagian, dan menguraikan proses secara sistematis.

  2. Teks yang Objektif: Biasanya, teks eksplanasi bersifat objektif dan tidak berpihak. Tujuannya adalah menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca tanpa mempengaruhi pendapat mereka.

  3. Penggunaan Bahasa yang Tepat: Penulis teks eksplanasi menggunakan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan target pembaca. Bahasa yang digunakan seringkali bersifat teknis dan berorientasi pada fakta.

  4. Ilustrasi atau Diagram: Untuk membantu pemahaman pembaca, teks eksplanasi sering kali disertai dengan ilustrasi, diagram, atau gambar yang menggambarkan konsep atau proses yang dijelaskan.

  5. Urutan Logis: Teks eksplanasi disusun dalam urutan yang logis, biasanya dimulai dengan pengenalan tentang subjek, diikuti dengan pembahasan detail, dan diakhiri dengan kesimpulan atau ringkasan.

Contoh teks eksplanasi termasuk penjelasan tentang proses fotosintesis dalam buku pelajaran biologi, panduan langkah-demi-langkah tentang cara menggunakan perangkat lunak dalam tutorial online, atau artikel ilmiah tentang prinsip dasar fisika di majalah ilmiah.

  Ciri-Ciri Teks Eksplanasi:

  • Faktual: Informasi yang dimuat didasarkan pada fakta.
  • Keilmuan: Fenomena yang diterangkan bersifat ilmiah atau berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
  • Informatif: Teks eksplanasi harus bersifat informatif agar bermanfaat dan dapat dipercaya oleh pembaca.

Struktur Teks Eksplanasi:

  • Pernyataan Umum: Memperkenalkan fenomena yang akan dijelaskan.
  • Isi atau Proses Sebab-Akibat: Menjelaskan langkah-langkah atau proses terjadinya fenomena.
  • Kesimpulan atau Interpretasi: Menyimpulkan hasil penjelasan.


 

 Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi pada umumnya dapat dilihat berdasarkan ciri –ciri berikut ini :

  • Fokus pada hal yang sifatnya umum (general), atau bukan partisipan manusia (non-human participants), sebagai contoh : tanah longsor, angin topan, gempa bumi, badai, banjir, hujan, dan udara.
  • Di dalamnya memungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
  • Teksnya banyak menggunakan kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif).
  • Menggunakan kata konjungsi waktu dan kausal, seperti contohnya jika, apabila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian.
  • Banyak menggunakan kalimat pasif.
  • Eksplanasi ditulis sebagai bentuk justifikasi, bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal tersebut adalah benar adanya., dari ... - Manajemen

 

 Contoh Teks Eksplanasi

Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang proses fotosintesis:


Judul: Proses Fotosintesis dalam Tanaman

Fotosintesis adalah proses vital yang terjadi dalam tanaman yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan makanan sendiri menggunakan energi matahari. Proses ini terjadi di dalam kloroplas, organel yang ditemukan dalam sel tumbuhan. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dari proses fotosintesis:

  1. Penangkapan Cahaya Matahari: Proses dimulai ketika tanaman menangkap energi cahaya matahari menggunakan pigmen hijau yang disebut klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Klorofil ini berperan dalam menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.

  2. Pembentukan Energi Kimia: Energi cahaya yang diserap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H). Proses ini disebut fotolisis air. Oksigen yang dihasilkan dilepaskan ke udara sebagai produk sampingan, sedangkan hidrogen dan energi kimia disimpan dalam molekul adenosin trifosfat (ATP) dan nukleotida nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADPH).

  3. Fiksasi Karbon: Selanjutnya, tanaman menggunakan energi kimia yang disimpan dalam ATP dan NADPH untuk memperbaiki karbon dioksida (CO2) dari udara ke dalam gula organik, biasanya glukosa. Proses ini disebut siklus Calvin.

  4. Penggunaan dan Penyimpanan Energi: Glukosa yang dihasilkan selama fotosintesis digunakan oleh tanaman sebagai sumber energi untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Sebagian glukosa juga disimpan dalam bentuk amilum di dalam kloroplas atau sebagai gula sederhana di seluruh tanaman.

Dengan demikian, proses fotosintesis merupakan fondasi utama bagi kehidupan di planet ini, karena tanaman menghasilkan oksigen yang kita hirup dan merupakan sumber makanan bagi berbagai organisme di ekosistem.

 

Berikut adalah contoh teks eksplanasi tentang fenomena alam, yaitu hujan:


Judul: Proses Terbentuknya Hujan

Hujan adalah fenomena alam yang penting dalam siklus hidrologi Bumi. Proses terjadinya hujan melibatkan serangkaian langkah yang kompleks, yang dimulai dari penguapan air dari permukaan Bumi hingga akhirnya air turun kembali ke permukaan dalam bentuk hujan. Berikut adalah tahapan utama dari proses terbentuknya hujan:

  1. Penguapan: Proses dimulai ketika sinar matahari memanaskan permukaan air, seperti laut, sungai, dan danau, menyebabkan air menguap dan berubah menjadi uap air. Penguapan ini meninggalkan partikel air kecil yang terangkat ke atmosfer.

  2. Konveksi: Uap air yang naik ke atmosfer mendingin saat naik ke lapisan udara yang lebih tinggi. Ketika uap air mendingin, ia berubah kembali menjadi tetesan air kecil yang membentuk awan. Proses ini disebut konveksi.

  3. Kondensasi: Di dalam awan, uap air terus mengumpul dan berinteraksi dengan partikel debu atau inti pembeku lainnya. Ini menyebabkan uap air mengembun menjadi tetesan air yang lebih besar dalam proses yang disebut kondensasi.

  4. Pertumbuhan dan Koalesensi: Tetesan air dalam awan terus tumbuh dengan menangkap uap air tambahan dan bertabrakan dengan tetesan air lainnya. Ketika tetesan air cukup besar, mereka mulai saling melekat satu sama lain dalam proses yang disebut koalesensi.

  5. Presipitasi: Akhirnya, tetesan air yang cukup besar dan berat jatuh kembali ke permukaan Bumi sebagai hujan. Proses ini disebut presipitasi. Hujan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk hujan ringan, hujan deras, atau bahkan hujan es atau salju tergantung pada kondisi atmosfer.

Dengan demikian, hujan adalah hasil dari serangkaian proses yang rumit di atmosfer, yang melibatkan penguapan, konveksi, kondensasi, pertumbuhan tetesan air, dan akhirnya presipitasi. Hujan adalah sumber penting air untuk kehidupan di Bumi dan memainkan peran penting dalam ekosistem global.

 

Post a Comment