Jenis Puasa Wajib Islam: Ramadhan, Kifarat, Nazar, Qadha dll. Panduan lengkap Tata Caranya

Table of Contents

 

Sumber Gambar : SMA DwiWarna

Pengertian Puasa Dalam Islam

Puasa dalam Islam merupakan ibadah wajib yang dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Definisi puasa secara bahasa adalah menahan diri. Sedangkan menurut istilah syara', puasa berarti menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat karena Allah SWT.

Tujuan puasa dalam Islam antara lain:

  • Melatih kesabaran dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa seseorang dilatih untuk menahan hawa nafsu dan sabar dari hal-hal yang biasa dilakukan saat tidak berpuasa.

  • Melatih rasa syukur. Dengan merasakan lapar dan dahaga ketika berpuasa, seseorang akan lebih bersyukur ketika berbuka dan merasakan nikmatnya makan dan minum.

  • Mempererat tali silaturahmi dan rasa kepedulian sosial. Banyak kegiatan sosial dan silaturahmi yang dilakukan umat Islam ketika bulan Ramadhan.

  • Memelihara kesehatan. Puasa secara teratur dapat membantu melatih sistem pencernaan dan menjaga kesehatan tubuh.

  • Meningkatkan keimanan. Melalui ibadah puasa, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan semakin meningkat.

Hikmah berpuasa antara lain membersihkan jiwa dari sifat negatif, melatih kedisiplinan dan kepekaan sosial, serta menumbuhkan kesadaran spiritual. Dengan berpuasa seseorang dilatih untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta.

 

Macam-Macam Puasa Wajib

Dalam Islam terdapat beberapa jenis puasa wajib yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. Berikut macam-macam puasa wajib dalam Islam:

Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan adalah puasa wajib yang dilaksanakan selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang keempat. Seluruh umat Muslim yang telah baligh dan berakal sehat wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Dalam puasa Ramadhan, umat Muslim wajib menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa Ramadhan dilakukan selama 29 atau 30 hari, tergantung perhitungan kalender Islam.

Puasa Kifarat

Puasa kifarat adalah puasa wajib yang harus dilakukan sebagai penebus dosa atau kesalahan dalam beribadah. Puasa kifarat diwajibkan bagi orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang membatalkan puasanya di siang hari bulan Ramadhan.

Ada beberapa jenis puasa kifarat, yaitu:

  • Puasa 2 bulan berturut-turut bagi yang berjimak di siang hari Ramadhan.
  • Puasa 1 bulan bagi yang sengaja muntah di siang hari Ramadhan.
  • Membebaskan 1 budak, puasa 2 bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin bagi yang minum/makan dengan sengaja di siang hari Ramadhan.

Puasa Nazar

Puasa nazar adalah puasa sunnah yang dilakukan karena adanya nazar atau janji seseorang kepada Allah SWT. Biasanya puasa nazar dilakukan dengan tujuan memohon pertolongan Allah, bersyukur atas karunia yang didapat, atau sebagai tebusan dosa.

Contoh puasa nazar misalnya berjanji puasa Senin-Kamis selama sebulan jika doanya dikabulkan Allah. Puasa nazar hukumnya wajib dilaksanakan bagi yang berjanji, dan dosa jika ingkar.

Puasa Qadha

Puasa qadha adalah puasa pengganti yang wajib dilakukan seseorang karena tidak dapat menjalankan puasa Ramadhan tanpa uzur syar'i. Seperti wanita haid atau nifas, sakit, atau dalam perjalanan.

Puasa qadha dilakukan setelah bulan Ramadhan selesai sebanyak hari yang tertinggal. Misalnya, seseorang sakit 5 hari di bulan Ramadhan, maka ia wajib mengganti puasa selama 5 hari setelah Ramadhan selesai.

Itu dia beberapa macam puasa wajib dalam Islam yang harus diketahui setiap muslim. Melaksanakan puasa wajib hukumnya fardhu bagi yang mampu.

 

Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Puasa Ramadhan dilaksanakan setiap bulan Ramadhan di dalam penanggalan Hijriyah.

Waktu Pelaksanaan

Puasa Ramadhan dilaksanakan selama satu bulan penuh yaitu bulan Ramadhan. Pelaksanaannya dimulai sejak terbit fajar sidik hingga terbenamnya matahari di penghujung hari.

Hukum

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Orang yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa uzur yang dibenarkan syariat maka wajib mengqadha puasanya dan membayar kaffarat.

Rukun dan Syarat Puasa Ramadhan

Rukun puasa Ramadhan ada dua, yaitu:

  1. Menahan diri dari makan, minum, dan jimak dari terbit fajar hingga terbenam matahari
  2. Niat puasa karena Allah Swt

Adapun syarat puasa Ramadhan adalah:

  1. Islam
  2. Baligh dan berakal sehat
  3. Suci dari haid dan nifas bagi wanita
  4. Mampu berpuasa
  5. Bermukim atau tidak dalam perjalanan jauh
  6. Tidak ada halangan untuk berpuasa seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk berpuasa

Dengan demikian, setiap muslim yang memenuhi rukun dan syarat di atas wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadhan setiap tahunnya. Puasa Ramadhan merupakan ibadah pokok dalam Islam yang memiliki banyak hikmah bagi kehidupan umat.

 

Puasa Kifarat

Puasa kifarat adalah puasa yang dilakukan sebagai bentuk penebusan atau pengganti dari pelanggaran-pelanggaran tertentu dalam ibadah puasa Ramadhan. Ada beberapa sebab yang mengharuskan seseorang untuk melaksanakan puasa kifarat:

  • Bersetubuh saat puasa Ramadhan. Baik dengan pasangan atau selain pasangan.
  • Keluar mani karena sentuhan, ciuman, atau onani saat puasa Ramadhan.
  • Mengeluarkan darah haid atau nifas saat puasa Ramadhan.
  • Sengaja muntah-muntah saat puasa Ramadhan.
  • Minum atau makan dengan sengaja saat puasa Ramadhan.

Cara melaksanakan puasa kifarat adalah:

  • Puasa 2 bulan berturut-turut bagi yang bersetubuh atau keluar mani.
  • Puasa 1 bulan berturut-turut bagi yang haid, nifas, muntah, atau makan/minum sengaja.
  • Jika tidak sanggup puasa 2 atau 1 bulan berturut-turut, dapat diganti dengan memberi makan 60 orang miskin.
  • Pelaksanaan puasa kifarat tidak perlu menunggu bulan Ramadhan tiba.
  • Niat puasa kifarat dilakukan setiap hari saat akan memulai puasa.
  • Puasa kifarat tetap dilakukan meskipun sudah qadha puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
  • Puasa kifarat hukumnya wajib dilaksanakan.

Itu dia penjelasan tentang puasa kifarat, sebab-sebab, dan cara melaksanakannya dalam Islam. Semoga bermanfaat.

 

Puasa Nazar

Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan karena adanya nazar atau janji seseorang untuk berpuasa jika permintaannya terkabul.

Pengertian Puasa Nazar

Puasa nazar merupakan puasa sunnah yang dilakukan seseorang karena ada nazar atau janji untuk berpuasa jika permintaannya dikabulkan Allah SWT. Nazar berarti suatu ikrar atau janji yang diucapkan seseorang kepada Allah SWT.

Contoh nazar puasa: "Ya Allah, jika Engkau mengabulkan permohonanku ini, aku berjanji akan berpuasa senin kamis selama 3 bulan". Maka jika permintaan itu dikabulkan, orang tersebut wajib menepati nazarnya dengan melaksanakan puasa senin dan kamis selama 3 bulan.

Cara Melaksanakan Puasa Nazar

  • Niat puasa nazar dilakukan setiap hari sebelum subuh. Niatnya "Saya berpuasa hari ini karena ada nazar puasa".

  • Pelaksanaan puasa nazar sama seperti puasa sunnah lainnya, dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri.

  • Puasa nazar tidak boleh dilaksanakan pada hari-hari yang dilarang berpuasa seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

  • Jika puasa nazar jatuh pada hari yang dilarang berpuasa, maka puasa tersebut ditunda pelaksanaannya setelah hari larangan berpuasa selesai.

Hukum Puasa Nazar

  • Hukum puasa nazar adalah wajib bagi yang berjanji melaksanakannya. Orang yang berjanji wajib menepati janjinya kepada Allah SWT.

  • Jika tidak menepati janji tanpa udzur syar'i, maka ia berdosa karena mengingkari janjinya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, puasa nazar hukumnya wajib ditunaikan.

  • Bagi yang tidak mampu menepati janji karena udzur syar'i seperti sakit atau musafir, boleh membayar fidyah (tebusan) berupa memberi makan fakir miskin atau sedekah.

Itulah penjelasan tentang pengertian, cara, dan hukum pelaksanaan puasa nazar dalam Islam. Puasa nazar merupakan ikrar janji kepada Allah SWT yang wajib ditepati.

 

Puasa Qadha

Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan sebagai pengganti puasa Ramadhan yang tertinggal atau batal. Puasa qadha wajib dilakukan bagi orang Islam yang tidak melaksanakan puasa Ramadhan tanpa uzur syar'i.

Pengertian Puasa Qadha

Puasa qadha merupakan puasa pengganti yang dilakukan karena melewatkan puasa Ramadhan. Puasa qadha dilakukan setelah bulan Ramadhan berlalu bagi mereka yang belum menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan.

Puasa qadha hukumnya wajib bagi:

  • Muslim yang sengaja tidak berpuasa tanpa uzur syar'i di bulan Ramadhan.
  • Muslim yang tertidur, haid, atau melahirkan sehingga tidak dapat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
  • Muslim yang sakit atau bepergian jauh di bulan Ramadhan sehingga tidak dapat berpuasa.

Jadi, puasa qadha merupakan kewajiban mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal dengan melakukan puasa di luar bulan Ramadhan.

Sebab-Sebab Puasa Qadha

Ada beberapa sebab yang mengharuskan umat Islam melaksanakan puasa qadha, di antaranya:

  • Tidak berpuasa pada bulan Ramadhan tanpa uzur syar'i. Misalnya karena malas atau sengaja ingin menunda puasa.
  • Haid atau nifas. Wanita yang sedang haid atau nifas tidak dapat melaksanakan ibadah puasa.
  • Sakit yang tidak memungkinkan berpuasa. Orang sakit yang diperkirakan akan memburuk keadaannya jika tetap berpuasa, boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan puasa qadha.
  • Musafir atau bepergian jauh. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh diizinkan untuk tidak berpuasa Ramadhan dan menggantinya dengan puasa qadha.
  • Lupa sudah masuk waktu imsak. Orang yang tertidur hingga terlewat waktu imsak dan membatalkan puasa, wajib mengqadha puasa tersebut setelah Ramadhan usai.

Cara Mengqadha Puasa

Berikut ini cara melaksanakan ibadah qadha puasa Ramadhan:

  • Niat qadha puasa Ramadhan tahun sekian pada malam hari sebelum sahur. Misalnya "Saya niat puasa qadha Ramadhan 1440H".
  • Melaksanakan ibadah puasa seperti biasa dari imsak hingga maghrib. Hindari hal-hal yang membatalkan puasa.
  • Membaca doa berbuka saat maghrib tiba dan melaksanakan ibadah lainnya seperti shalat Maghrib.
  • Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu bulan Ramadhan tahun depan. Namun disunnahkan segera mengqadha tanpa ditunda-tunda.
  • Jika jumlah puasa qadha banyak, boleh dipecah menjadi beberapa hari agar tidak memberatkan.
  • Puasa qadha tidak disyaratkan berurutan, boleh diselingi hari tidak puasa.

Demikian penjelasan tentang pengertian, sebab, dan cara melaksanakan ibadah puasa qadha dalam Islam. Puasa qadha wajib segera dilaksanakan oleh setiap muslim yang melewatkan puasa Ramadhan agar dapat menyempurnakan kewajiban tersebut.

 

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Puasa dapat batal atau tidak sah jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa adalah:

Makan dan Minum

Makan dan minum dengan sengaja pada siang hari dapat membatalkan puasa. Termasuk dalam hal ini adalah memasukkan makanan atau sesuatu yang biasa dimakan ke dalam mulut, walaupun tidak ditelan.

Hubungan Suami Istri

Melakukan hubungan seksual pada siang hari bulan Ramadhan dapat membatalkan puasa. Ini berlaku bagi suami maupun istri.

Muntah dengan Sengaja

Jika seseorang sengaja memuntahkan makanan atau cairan yang ada di dalam perutnya, maka puasanya batal. Akan tetapi jika muntah itu terjadi diluar kehendaknya, misalnya karena sakit, maka puasanya tetap sah.

Haid dan Nifas

Datangnya haid dan nifas membatalkan kewajiban puasa bagi wanita. Oleh karena itu, wanita yang sedang haid atau nifas tidak boleh berpuasa. Ia wajib mengqadha puasa setelah suci dari haid atau nifas.

 

Rukun dan Syarat Puasa

Rukun puasa adalah unsur utama yang harus ada agar puasa seseorang dapat dikatakan sah. Ada dua rukun puasa dalam Islam:

Niat

Niat adalah keinginan yang timbul dari hati untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Niat ini wajib dilakukan setiap malam sebelum menjalankan ibadah puasa keesokan harinya. Niat puasa Ramadhan cukup dilakukan sekali di awal bulan Ramadhan, tidak perlu diperbaharui setiap harinya.

Menahan Diri

Menahan diri berarti tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal-hal yang harus dihindari antara lain makan, minum, berhubungan intim, dan lainnya. Menahan diri dari hal-hal tersebut merupakan rukun puasa yang kedua.

Adapun syarat sah puasa adalah ketentuan yang harus dipenuhi agar puasa seseorang dikatakan sah menurut syariat Islam. Syarat sah puasa meliputi:

  • Islam. Puasa hanya diwajibkan atas orang yang beragama Islam.

  • Baligh dan berakal. Anak kecil dan orang gila tidak diwajibkan berpuasa.

  • Suci dari haid dan nifas bagi wanita. Wanita yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa.

  • Mampu menjalankannya. Orang yang sakit parah dan musafir dibolehkan untuk tidak berpuasa.

  • Mengetahui waktu imsak dan berbuka. Mengetahui waktu puasa merupakan syarat agar puasa sah.

Itulah rukun dan syarat sah puasa dalam Islam yang wajib dipenuhi agar ibadah puasa menjadi sah dan diterima Allah SWT.

 

Hikmah Berpuasa

Berpuasa memiliki banyak hikmah yang dapat dipetik oleh umat Islam. Beberapa di antaranya:

Menumbuhkan kesabaran

Berpuasa melatih kesabaran seseorang. Dengan menahan lapar dan dahaga dari pagi hingga sore hari, seorang muslim dilatih untuk mengendalikan hawa nafsunya. Kesabaran ini tidak hanya bermanfaat dalam ibadah puasa, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Melatih keimanan

Puasa juga melatih dan menguji keimanan seseorang kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, seseorang dituntut untuk menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya meskipun tidak ada yang mengawasi. Ketaatan ini mencerminkan keimanan seorang hamba kepada Tuhannya.

Meningkatkan kesehatan

Secara medis, puasa telah terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan jika dilakukan dengan benar. Puasa memberikan kesempatan pada sistem pencernaan untuk beristirahat dan melakukan detoksifikasi atau pembersihan diri. Selain itu, puasa juga membantu menurunkan berat badan dan kadar gula darah.

 

Doa Berbuka dan Sahur

Doa berbuka puasa dan doa sahur merupakan doa-doa penting yang dianjurkan untuk dibaca saat berbuka puasa dan menjelang waktu sahur.

Doa Berbuka Puasa

  • Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaika tawakkaltu wa 'ala rizqika aftartu

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."

  • Dzahabazh zhama'u wabtallatil 'uruqu, wa thabatal ajru insha Allah

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah, dan pahala tetap, insya Allah."

Doa Sahur

  • Allahumma laka sumtu wa 'ala rizqika aftartu

Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."

  • Wa bisawmi ghadinn nawaiytu min syahri ramadhan

Artinya: "Dan dengan puasa esok hari aku niat berpuasa di bulan Ramadhan."

Doa-doa di atas sangat dianjurkan untuk dibaca karena dapat menambah pahala berpuasa. Dengan berdoa, seorang muslim mengingat dan mensyukuri nikmat Allah SWT.

Post a Comment