Contoh Naskah Drama Roro Jonggrang Singkat Berbagai Versi

Table of Contents
Sumber Gambar : Infokekinian.com


Berikut adalah contoh naskah drama singkat Roro Jonggrang yang bisa menjadi referensi. Drama ini mengisahkan tentang pembangunan Candi Prambanan dan kisah Roro Jonggrang yang meminta 1000 candi sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh Bandung Bondowoso. Mari kita simak naskahnya:

 

Naskah Drama: Roro Jonggrang

Pendahuluan

"Roro Jonggrang" adalah salah satu cerita rakyat Jawa yang terkenal di Indonesia. Cerita ini bercerita tentang seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang yang hidup di sebuah kerajaan Jawa kuno. Dalam artikel ini, kita akan menampilkan sebuah naskah drama berdasarkan cerita Roro Jonggrang, yang mengisahkan tentang cinta, pengorbanan, dan keberanian.

Pemeran:

  1. Roro Jonggrang
  2. Bandung Bondowoso
  3. Prabu Baka
  4. Pembantu Prabu Baka

Adegan 1: Pertemuan Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso

(Roro Jonggrang sedang berjalan-jalan di kebun istana, tiba-tiba muncul Bandung Bondowoso)

Bandung Bondowoso: Hei, gadis cantik. Namaku Bandung Bondowoso. Aku tertarik padamu.

Roro Jonggrang: Maaf, aku bukanlah wanita yang mudah dipermainkan oleh kata-kata manis.

Bandung Bondowoso: Tetapi aku sungguh mencintaimu, Roro Jonggrang.

(Roro Jonggrang pergi, meninggalkan Bandung Bondowoso yang terpesona)

Adegan 2: Tantangan Bandung Bondowoso kepada Prabu Baka

(Bandung Bondowoso datang ke istana Prabu Baka, menantangnya untuk berperang)

Bandung Bondowoso: Prabu Baka, aku menantangmu untuk berperang! Jika aku menang, aku ingin menikahi putrimu, Roro Jonggrang.

Prabu Baka: Baiklah, Bandung Bondowoso. Kita akan bertarung.

(Mereka bertarung, Bandung Bondowoso memenangkan pertarungan)

Prabu Baka: Aku kalah. Aku akan memenuhi permintaanmu.

(Adegan berakhir)

Adegan 3: Penolakan Roro Jonggrang

(Bandung Bondowoso datang menemui Roro Jonggrang)

Bandung Bondowoso: Roro Jonggrang, aku telah menang. Sekarang, aku ingin memenuhi janjiku untuk menikahimu.

Roro Jonggrang: Aku menolakmu, Bandung Bondowoso. Aku tidak ingin menikah denganmu.

(Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Roro Jonggrang, menjadikannya patung)

(Adegan berakhir)

 

Epilog

Drama "Roro Jonggrang" adalah cerita yang menggambarkan tentang cinta, pengorbanan, dan keberanian. Melalui kisah Roro Jonggrang, kita belajar bahwa cinta sejati bukanlah cinta yang dipaksakan, tetapi cinta yang tulus dan saling menghormati. Selain itu, kita juga belajar tentang pentingnya memiliki keberanian untuk menolak yang tidak benar, meskipun itu bisa berujung pada konsekuensi yang sulit. Semoga cerita Roro Jonggrang tetap menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.

 

 Naskah Drama Roro Jonggrang Versi Ke 2


Babak I: Medan Perang Prabu Boko

Setting: Medan perang Prabu Boko

Bandung Bondowoso: Siapakah kamu, anak muda? Apa maksud dan tujuanmu datang ke kerajaanku?

Bandung Bondowoso: Aku adalah Bandung Bondowoso, Pangeran dari Pengging. Tujuanku datang ke sini karena ingin menaklukkan kerajaan Prambanan.

Prabu Boko: Jaga mulutmu, anak muda. Jangan banyak bicara. Kau ingin memberikan kerajaanmu dengan baik-baik atau aku harus merebutnya dengan cara kekerasan?

Bandung Bondowoso: Bedebah! Jangan jumawa. Terima ini!

(Prabu Boko dan Bandung Bondowoso bertempur. Dalam pertempuran itu, Prabu Boko dapat dikalahkan oleh Bandung Bondowoso.)

Bandung Bondowoso: Kalau kau menyerahkan kerajaanmu dengan baik-baik, tentu kau tidak akan mengalami kejadian menyedihkan seperti ini.

Prabu Boko: Lebih baik aku mati terhormat dibanding mati sebagai pecundang. Lagi pula, kalau aku mati, yang akan jadi raja adalah putriku, Roro Jonggrang. Bukan kamu.

(Setelah mengatakan demikian, Prabu Boko menghembuskan nafasnya yang terakhir.)

Bandung Bondowoso: Kurang ajar! Rupanya dia sudah mempersiapkan putrinya untuk menjadi penggantinya. Aku harus mendapatkan putrinya agar kerajaan Prambanan ini bisa kumiliki.


Babak II: Ruang Pertemuan Pengawal Gusti Putri

Setting: Ruang pertemuan Pengawal Gusti Putri

Roro Jonggrang: Ada apa, pengawal?

Pengawal: Prabu Boko gugur dalam pertempuran melawan Bandung Bondowoso, pangeran dari Pengging.

Roro Jonggrang: Apa? Ayahanda telah gugur?

Pengawal: Betul, Gusti. Setelah pangeran itu mengalahkan sang prabu, ia pasti akan datang ke sini untuk menangkap Gusti Putri. Apa tidak sebaiknya Gusti Putri pergi?


Semoga naskah ini memberikan inspirasi dan pemahaman lebih tentang legenda Roro Jonggrang. Jika ada yang ingin ditambahkan atau diubah, silakan disesuaikan dengan kebutuhan pementasan.

 


Post a Comment