Beriman Kepada Hari Kiamat : Pegertian, Macam-macam, Peristiwa dan Hikmah Beriman Kepada Hari Kiamat
Sumber Gambar : NU online |
Hari Kiamat adalah peristiwa akhirat yang diyakini dalam agama-agama Abrahamik, termasuk Islam. Ini adalah saat di mana seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan kehidupan di dunia ini akan berakhir. Pendahuluan Hari Kiamat merujuk pada tanda-tanda dan peristiwa yang akan terjadi menjelang datangnya Hari Kiamat.
Dalam agama Islam, terdapat banyak hadis dan ayat Al-Qur'an yang menggambarkan berbagai tanda dan peristiwa yang akan terjadi sebelum Hari Kiamat. Beberapa tanda tersebut antara lain:
-
Munculnya Dajjal: Dajjal adalah tokoh yang diyakini sebagai fitnah besar di dunia, yang menyesatkan umat manusia dengan kekuatan dan keajaibannya. Munculnya Dajjal akan menjadi salah satu tanda besar mendekati Hari Kiamat.
-
Turunnya Nabi Isa (Yesus): Dalam Islam, diyakini bahwa Nabi Isa akan turun kembali ke dunia sebagai tanda mendekati Hari Kiamat. Dia akan muncul untuk memerangi Dajjal dan membawa keadilan di dunia.
-
Munculnya Ya'juj dan Ma'juj: Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang terkurung di balik sebuah tembok di bawah pengawasan Nabi Zulkarnain. Mereka akan keluar di akhir zaman dan menciptakan kerusakan di bumi sebagai salah satu tanda mendekati Hari Kiamat.
-
Munculnya tanda-tanda kecil: Terdapat banyak tanda-tanda kecil yang diyakini akan muncul menjelang Hari Kiamat, seperti penyebaran kebohongan, meningkatnya perpecahan sosial, penurunan moralitas, dan bencana alam yang sering terjadi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa waktu pasti dan urutan peristiwa ini tidak diketahui oleh manusia. Tanda-tanda dan peristiwa yang terkait dengan pendahuluan Hari Kiamat adalah bagian dari keyakinan agama dan diyakini sebagai bagian dari takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT. Sebagai umat Muslim, penting untuk mempersiapkan diri secara rohani dan moral untuk menghadapi Hari Kiamat dengan melakukan amal saleh dan menjalankan ajaran agama dengan baik.
Apa Itu Hari Kiamat?
Hari Kiamat adalah peristiwa akhirat yang diyakini dalam agama-agama Abrahamik, termasuk Islam. Dalam Islam, Hari Kiamat adalah saat di mana seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran total dan kehidupan di dunia ini akan berakhir. Ini adalah peristiwa yang sangat penting dalam keyakinan Muslim, di mana manusia akan dihidupkan kembali setelah mati untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia.
Dalam ajaran Islam, Hari Kiamat dipandang sebagai hari pembalasan dan keadilan mutlak yang ditegakkan oleh Allah SWT. Pada hari itu, semua manusia akan dibangkitkan dari kematian dan dihadapkan kepada Allah untuk diputuskan nasibnya di akhirat. Segala perbuatan baik atau buruk yang dilakukan selama hidup akan dihitung dan dihukum atau dibalas dengan pahala sesuai dengan keadilan Allah.
Hari Kiamat juga akan disertai dengan berbagai peristiwa besar, seperti gempa bumi yang dahsyat, bunyi sangkakala yang keras, datangnya malaikat-malaikat yang besar, terjadinya kegelapan yang mengerikan, dan lain sebagainya. Setelah itu, manusia akan dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang beriman dan beramal saleh yang akan memperoleh kebahagiaan di surga, dan kelompok yang ingkar dan melakukan kejahatan yang akan mendapatkan siksaan di neraka.
Hari Kiamat, dalam ajaran Islam, merupakan saat terakhir dalam sejarah alam semesta ini di mana semua kehidupan di dunia akan berakhir. Keyakinan akan Hari Kiamat memiliki tujuan untuk mengingatkan umat Muslim agar hidup dengan penuh kesadaran akan akhirat, bertanggung jawab atas perbuatan mereka, dan berusaha menjalani kehidupan yang baik dan sesuai dengan ajaran agama.
Penting untuk dicatat bahwa waktu pasti kedatangan Hari Kiamat hanya diketahui oleh Allah SWT. Manusia tidak mengetahui kapan persisnya peristiwa ini akan terjadi. Oleh karena itu, umat Muslim diajarkan untuk selalu siap menghadapinya dengan melakukan amal saleh, memperbaiki diri, dan mempersiapkan akhirat dengan harapan mendapatkan ridha dan surga dari Allah SWT.
Macam-macam Hari Kiamat
Dalam tradisi Islam, terdapat dua jenis Kiamat yang disebutkan, yaitu Kiamat Sugra (Kiamat Kecil) dan Kiamat Kubro (Kiamat Besar). Berikut adalah penjelasan singkat mengenai keduanya:
-
Kiamat Sugra (Kiamat Kecil):
Kiamat Sugra merujuk pada peristiwa-peristiwa kecil atau bencana yang terjadi di dunia ini sebelum datangnya Kiamat Kubro. Bencana-bencana ini dapat berupa peristiwa alam, konflik sosial, atau kehancuran yang terjadi dalam skala yang lebih terbatas. Kiamat Sugra adalah tanda-tanda pendahuluan yang menunjukkan bahwa dunia ini mendekati akhirnya. -
Kiamat Kubro (Kiamat Besar):
Kiamat Kubro adalah peristiwa akhirat yang merupakan Kiamat utama atau besar. Ini adalah saat di mana seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran total dan kehidupan di dunia ini akan berakhir. Dalam Kiamat Kubro, seluruh makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan jin, akan dihidupkan kembali dari kematian untuk dihisab dan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia. Manusia akan menghadap Allah untuk menerima balasan berdasarkan amalannya.
Kiamat Kubro diyakini akan disertai dengan peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti gempa bumi yang dahsyat, datangnya malaikat-malaikat dengan segala kekuasaannya, terjadinya kegelapan yang mengerikan, dan lain sebagainya. Setelah itu, manusia akan dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu mereka yang beriman dan beramal saleh yang akan memperoleh kebahagiaan di surga, dan mereka yang ingkar dan melakukan kejahatan yang akan mendapatkan siksaan di neraka.
Perlu dicatat bahwa waktu pasti kedatangan Kiamat Kubro hanya diketahui oleh Allah SWT. Manusia tidak mengetahui kapan persisnya peristiwa ini akan terjadi. Oleh karena itu, ajaran Islam mengajarkan agar umat Muslim selalu siap menghadapinya dengan melakukan amal saleh, memperbaiki diri, dan mempersiapkan akhirat dengan harapan mendapatkan ridha dan surga dari Allah SWT.
Hikmah Beriman Kepada Hari Kiamat
Beriman kepada Hari Kiamat memiliki banyak hikmah dan manfaat yang penting dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut adalah beberapa hikmah beriman kepada Hari Kiamat:
-
Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT: Keyakinan akan adanya Hari Kiamat mengingatkan kita akan keberadaan Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Hal ini mendorong kita untuk meningkatkan ketakwaan, ketaatan, dan kesadaran dalam menjalankan ajaran agama.
-
Selalu Beramal Saleh: Keyakinan akan Hari Kiamat menjadi motivasi untuk selalu beramal saleh dan berbuat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di akhirat mendorong kita untuk melakukan amal yang baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Berbuat Baik kepada Sesama: Keyakinan akan Hari Kiamat juga mendorong kita untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Menolong, menyayangi, dan memperhatikan kebutuhan orang lain menjadi bagian penting dari persiapan untuk menghadapi Hari Kiamat.
-
Muncul Rasa Takut untuk Berbuat Maksiat: Keyakinan akan akhirat dan adanya siksaan bagi mereka yang berbuat maksiat membuat kita lebih waspada dalam menjauhi dosa dan mencegah diri untuk terjerumus dalam perbuatan yang tidak baik. Rasa takut akan konsekuensi di Hari Kiamat dapat menjadi penghalang dalam melakukan perbuatan dosa.
-
Mempersiapkan Diri dengan Lebih Baik: Keyakinan akan Hari Kiamat mendorong kita untuk mempersiapkan diri secara lebih baik dalam menghadapi akhirat. Hal ini meliputi peningkatan ibadah, introspeksi diri, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT.
Tanda-tanda Hari Kiamat yang dijelaskan dalam ajaran Islam sangatlah luas dan terdapat dalam banyak hadis dan ayat Al-Qur'an. Beberapa tanda-tanda tersebut termasuk munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa (Yesus), munculnya Ya'juj dan Ma'juj, penyebaran kebohongan, penurunan moralitas, dan lain sebagainya. Tanda-tanda ini bersifat sebagai peringatan dan mengingatkan kita akan mendekatnya Hari Kiamat, sehingga kita dapat lebih mempersiapkan diri secara rohani dan moral.
Peristiwa Setelah Terjadinya Hari Kiamat
Setelah terjadinya Hari Kiamat dalam ajaran Islam, terdapat beberapa peristiwa yang diyakini akan terjadi. Berikut adalah beberapa peristiwa tersebut:
-
Alam Barzakh: Setelah Hari Kiamat, manusia akan memasuki alam antara, yang disebut sebagai Alam Barzakh. Alam Barzakh adalah kehidupan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Di Alam Barzakh, manusia akan mengalami kehidupan sementara menunggu hari kebangkitan untuk dihisab.
-
Yaumul Mahsyar: Yaumul Mahsyar, atau Hari Pembangkitan, adalah saat semua manusia dibangkitkan kembali dari kematian dan dikumpulkan di padang Mahsyar, suatu tempat yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Di sini, manusia akan berkumpul untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama hidup di dunia.
-
Yaumul Mizan: Yaumul Mizan, atau Hari Penimbangan, adalah saat amal perbuatan manusia ditimbang oleh Allah SWT. Amal perbuatan manusia akan ditimbang dengan adil dan akurat di atas mizan (timbangan) yang diberikan oleh Allah. Pahala dan dosa akan ditentukan berdasarkan hasil penimbangan ini.
-
Yaumul Hisab: Yaumul Hisab, atau Hari Perhitungan, adalah saat manusia dipanggil untuk memperoleh perhitungan atau hisab atas amal perbuatannya. Setiap perbuatan baik atau buruk yang dilakukan di dunia akan dihitung secara rinci dan diungkapkan di hadapan Allah SWT.
-
Shiratal Mustaqim: Setelah melewati Yaumul Hisab, manusia akan menuju jalur atau jembatan yang disebut Shiratal Mustaqim. Shiratal Mustaqim adalah jalan yang lurus menuju surga, dan hanya mereka yang memperoleh rahmat dan ridha Allah yang akan dapat melewatinya. Mereka yang berjalan di atas jalan ini akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan di surga.
-
Surga dan Neraka: Setelah Yaumul Hisab, manusia akan memasuki surga atau neraka sesuai dengan amal perbuatannya. Surga adalah tempat kebahagiaan abadi bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, sementara neraka adalah tempat siksaan bagi mereka yang ingkar dan berbuat kejahatan. Surga dan neraka adalah tempat keabadian yang telah disediakan oleh Allah SWT untuk membalas amal perbuatan manusia di akhirat.
Peristiwa-peristiwa ini diyakini oleh umat Muslim sebagai bagian dari tatanan akhirat setelah terjadinya Hari Kiamat.
Gambaran tentang Begitu Cepatnya Peristiwa Kiamat
Banyak ayat dan hadits sahih yang menggambarkan begitu cepatnya peristiwa Kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut, "Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS al-Nahl [16]: 77).
Dalam ayat lain dinyatakan, Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata, (QS al-Qamar 54]: 50).
Di samping itu, kiamat juga datang tiba-tiba dan mengejutkan, sebagaimana dalam ayat, "Dan orang-orang kafir itu terus-menerus berada dalam keraguan terhadap Al-Qur’an, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat," (QS al-Hajj [22]: 55).
Sementara hadits sahih yang menggambarkan begitu cepatnya peristiwa Kiamat antara lain yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Shahîh-nya, tepatnya dalam “Kitâb al-Riqâq, Bâb 40,” nomor hadits 6506; juga dalam “Kitâb al-Fitan, Bâb 25,” nomor hadits 7121; juga diriwayatkan pula oleh Muslim dalam Shahîh-nya, tepatnya dalam “Kitâb al-Fitan, Bâb Qurbi al-Sâ‘ah,” nomor hadits 2954.
وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا بَيْنَهُمَا، فَلاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَلاَ يَطْوِيَانِهِ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدِ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَهُوَ يُلِيطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِي فِيهِ، وَلَتَقُومَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا
Artinya:
“Sungguh, Kiamat itu benar-benar akan terjadi, sampai-sampai dua orang
laki-laki yang sedang menggelar pakaiannya, tak sempat berjual-beli dan
mengakhiri jual-belinya. Sungguh, Kiamat itu benar-benar akan terjadi,
sampai-sampai seorang laki-laki yang memerah susu untanya, tidak sempat
meminum susu perahannya. Sungguh Kiamat itu benar-benar akan terjadi,
sampa-sampai orang yang sedang memperbaiki kolamnya, tidak sempat
memberikan air kolam itu kepada hewannya. Sungguh Kiamat itu benar-benar
akan terjadi, sampai-sampai orang yang sedang mengangkat makanannya ke
mulut, tidak sempat menikmati makanannya.”
Post a Comment