Apa Itu Startup : Meliputi Sejarah, Jenis-Jenis, Karakteristik, Manfaat dan Contohnya di Indonesia
Definisi Startup
Startup merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut sebuah perusahaan rintisan yang biasanya bergerak di bidang teknologi digital. Startup memiliki ciri khas berupa inovasi dan skalabilitas yang tinggi.
Beberapa ciri-ciri utama startup:
- Bersifat inovatif dan berorientasi teknologi
- Memiliki model bisnis yang dapat diskalakan dengan cepat
- Berfokus untuk tumbuh dengan pesat
- Bersifat iteratif dan cepat beradaptasi
Startup berbeda dengan perusahaan rintisan biasa karena startup lebih agresif dalam berinovasi dan mengembangkan produknya. Startup juga lebih fokus pada pertumbuhan cepat dan mengubah industri melalui disrupsi.
Sementara itu, perusahaan rintisan biasa cenderung lebih konvensional dan berjalan dengan pertumbuhan organikal yang lebih lambat. Mereka juga kurang berfokus pada disrupsi industri.
Jadi, intinya startup merupakan jenis perusahaan rintisan yang inovatif, berorientasi teknologi, fokus pada pertumbuhan cepat, dan berpotensi mengubah industri yang sudah ada.
Sejarah Startup
Istilah startup pertama kali dipopulerkan oleh Steve Blank dan Bob Dorf pada tahun 2012 melalui buku mereka yang berjudul The Startup Owner's Manual. Namun sebenarnya, startup telah ada jauh sebelum istilah tersebut diciptakan.
Startup pada dasarnya merujuk pada perusahaan rintisan yang baru berdiri dan masih dalam tahap pengembangan. Perusahaan semacam ini sudah ada sejak lama, terutama di Silicon Valley, Amerika Serikat. Silicon Valley telah lama dikenal sebagai pusat lahirnya banyak perusahaan teknologi dan startup sukses seperti Apple, Facebook, dan Google.
Di luar Amerika Serikat, startup juga berkembang pesat di negara-negara seperti China dan India. Perkembangan startup global ini didorong oleh semakin mudahnya akses internet dan teknologi di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, startup mulai bermunculan pada awal tahun 2000-an. Beberapa startup Indonesia yang sukses antara lain Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan lain-lain. Perkembangan startup di Indonesia dipicu oleh meningkatnya pengguna internet dan smartphone di tanah air.
Jenis-Jenis Startup
Startup dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan model bisnis, industri, dan tahapan perkembangannya.
Berdasarkan Model Bisnis
-
B2B (Business to Business): Startup yang menjual produk atau jasa kepada pelanggan bisnis atau perusahaan lain. Contoh: startup rantai pasokan, perangkat lunak bisnis.
-
B2C (Business to Consumer): Startup yang menjual produk atau jasa kepada konsumen individu. Contoh: e-commerce, transportasi online, fintech.
-
C2C (Consumer to Consumer): Startup yang memfasilitasi transaksi atau interaksi antar konsumen. Contoh: situs jual-beli, media sosial.
Berdasarkan Industri
-
Fintech: Startup di bidang keuangan dan teknologi, seperti dompet digital, pinjaman online, crowdfunding.
-
Healthtech: Startup di bidang kesehatan, seperti telemedicine, pemantauan kesehatan, penyedia obat.
-
Edutech: Startup di bidang pendidikan dan teknologi, seperti platform belajar online, buku digital.
-
Agritech: Startup di bidang pertanian dan teknologi, seperti marketplace produk pertanian, teknologi pertanian presisi.
Berdasarkan Tahapan
-
Seed Stage: Tahap awal pengembangan produk dan akuisisi pelanggan. Biasanya butuh pendanaan untuk pengembangan produk.
-
Early Stage: Startup sudah memiliki minimum viable product dan fokus ke pertumbuhan bisnis. Membutuhkan pendanaan untuk ekspansi.
-
Growth Stage: Startup sudah mapan dengan traksi pelanggan yang signifikan. Fokus ke profitabilitas dan pertumbuhan pasar.
Karakteristik Startup
Startup umumnya memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dengan bisnis konvensional, diantaranya:
Bersifat Inovatif dan Disruptif
Startup biasanya menawarkan produk atau layanan yang inovatif dan bersifat disruptif terhadap industri yang sudah ada. Mereka berupaya mengubah cara konsumen mengakses atau menggunakan suatu produk/layanan dengan pendekatan baru yang lebih efisien dan efektif. Contoh startup disruptif di Indonesia antara lain Gojek, Traveloka, Bukalapak dll.
Berfokus pada Skalabilitas
Startup sangat mementingkan skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan jumlah pengguna dan bisnis secara cepat. Mereka membangun model bisnis yang mudah direplikasi dan diskalakan ke berbagai wilayah untuk mencapai pertumbuhan eksponensial.
Memiliki Rencana Ekspansi Global
Banyak startup memiliki ambisi untuk melakukan ekspansi global sejak awal. Mereka membangun produk dan strategi pemasaran yang sesuai untuk pasar global. Contohnya, startup rintisan Indonesia seperti Gojek dan Tokopedia yang kini sudah merambah ke berbagai negara Asia Tenggara.
Didanai Modal Ventura
Startup umumnya mendapatkan pendanaan dari modal ventura daripada meminjam dari bank. Hal ini karena startup dianggap memiliki risiko tinggi sehingga sulit mendapat pinjaman bank konvensional. Modal ventura memberi pendanaan dengan imbal hasil berupa ekuitas di perusahaan.
Manfaat Startup
Startup memiliki banyak manfaat, baik bagi pendirinya maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa manfaat penting dari startup:
Membuka Lapangan Pekerjaan
Startup biasanya diawali oleh satu atau beberapa orang pendiri. Ketika startup mulai berkembang, mereka akan membutuhkan tenaga kerja tambahan seperti karyawan, mitra kerja, dan profesional lainnya. Dengan demikian, kehadiran startup dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Semakin banyak startup yang sukses, semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang tersedia.
Mendorong Inovasi
Startup umumnya berfokus pada inovasi, baik inovasi produk, layanan, maupun model bisnis. Mereka berusaha menciptakan sesuatu yang baru untuk menjawab kebutuhan pasar. Dengan demikian, kehadiran startup mendorong lahirnya inovasi yang dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Inovasi yang diciptakan startup juga dapat menginspirasi perusahaan lain untuk berinovasi.
Memberikan Solusi atas Masalah
Banyak startup lahir karena ingin memberikan solusi atas berbagai masalah yang ada di masyarakat. Misalnya, startup fintech memberikan solusi pembayaran digital, startup edutech memberikan solusi belajar online, dan sebagainya. Dengan demikian, kehadiran startup dapat membantu menyelesaikan masalah yang dirasakan banyak orang.
Mempercepat Digitalisasi
Banyak startup berbasis teknologi digital sehingga turut mendorong percepatan digitalisasi di berbagai sektor. Misalnya, startup rintisan jasa transportasi online mempercepat digitalisasi transportasi dan logistik. Adopsi teknologi digital di berbagai sektor dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kemudahan bagi masyarakat.
Tantangan Startup
Memulai sebuah startup bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pendiri startup, di antaranya:
Kurangnya Pendanaan
Pendanaan merupakan salah satu kendala utama bagi sebuah startup baru. Modal awal biasanya berasal dari pendiri sendiri atau investor. Namun, tidak mudah mencari investor di tahap awal karena startup dinilai masih berisiko tinggi. Kurangnya pendanaan bisa menghambat operasional dan pengembangan startup.
Rekrutmen Talenta
Startup membutuhkan talenta-talenta terbaik agar bisa berkembang pesat. Namun, sulit bagi startup baru untuk menarik dan merekrut talenta berkualitas. Hal ini disebabkan startup belum memiliki brand awareness dan kemampuan finansial untuk memberikan gaji tinggi.
Persaingan Ketat
Persaingan antar startup sangat ketat. Banyak startup baru muncul dengan inovasi serupa sehingga sulit untuk unggul dalam persaingan. Startup perlu mencari cara untuk membedakan diri dan memberikan value proposition yang unik agar mampu bersaing.
Kurangnya Mentorship
Kebanyakan pendiri startup adalah kaum milenial muda dengan pengalaman terbatas. Mereka membutuhkan mentorship dari entrepreneur sukses agar bisa mengatasi tantangan dengan bijaksana. Sayangnya, tidak banyak mentor startup di Indonesia sehingga pendiri startup kesulitan mencari mentor.
Cara Memulai Startup
Memulai sebuah startup bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan ide yang brilian, tim yang solid, serta eksekusi yang tepat agar startup dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang. Berikut adalah beberapa tips penting dalam memulai sebuah startup:
Cari Masalah untuk Dipecahkan
Langkah pertama dalam memulai startup adalah mencari masalah yang dapat diselesaikan dengan solusi inovatif. Analisislah kebutuhan pasar dan peluang yang ada. Apa saja permasalahan yang kerap dikeluhkan konsumen yang belum terpecahkan dengan baik? Startup Anda harus mampu menjawab masalah tersebut.
Kembangkan Ide dan Buat Rencana Bisnis
Setelah menemukan masalah yang tepat, kembangkan ide brilian Anda untuk memecahkan masalah tersebut. Kemudian, susunlah rencana bisnis yang matang dan komprehensif. Rencana bisnis akan membantu mengarahkan startup serta meyakinkan calon investor.
Siapkan Tim dan Dapatkan Modal Awal
Startup membutuhkan tim yang solid dan berdedikasi tinggi untuk bisa sukses. Rekrutlah anggota tim dengan keahlian yang dibutuhkan. Selain itu, usahakan mendapatkan modal awal baik dari tabungan pribadi, pinjaman, atau investor. Modal awal sangat dibutuhkan untuk memulai operasi bisnis.
Jalankan Bisnis dan Terus Berkembang
Setelah persiapan matang, saatnya menjalankan bisnis startup secara konsisten sambil terus melakukan evaluasi dan pengembangan. Fokuslah memberikan solusi terbaik bagi konsumen dan terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar. Kuncinya adalah eksekusi yang tepat dan konsisten.
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat memulai startup dengan lebih terarah dan siap menghadapi tantangan. Yang terpenting adalah tetap optimis dan pantang menyerah. Semangat!
Contoh Startup Sukses di Indonesia
Startup di Indonesia telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa contoh startup Indonesia yang sukses dan populer antara lain:
Tokopedia
Tokopedia merupakan marketplace B2C terbesar di Indonesia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009. Tokopedia menyediakan platform bagi UMKM dan pedagang individu untuk membuka toko online. Produk yang dijual sangat beragam mulai dari fashion, elektronik, hingga peralatan rumah tangga. Hingga 2018, Tokopedia telah memiliki lebih dari 5 juta merchant dengan jumlah pengguna lebih dari 90 juta.
Gojek
Gojek adalah startup on-demand multi layanan yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010 sebagai perusahaan panggilan ojek. Kini Gojek telah berkembang menjadi layanan on-demand terbesar di Indonesia dengan fitur transportasi, logistik, pembayaran, dan lainnya. Hingga 2018, Gojek telah memiliki lebih dari 2 juta mitra driver dengan jumlah pengguna mencapai 125 juta download aplikasi.
Traveloka
Traveloka adalah situs pemesanan tiket pesawat dan hotel online terbesar di Indonesia. Traveloka didirikan oleh Ferry Unardi pada tahun 2012. Traveloka menyediakan beragam paket liburan domestik dan internasional dengan harga kompetitif. Hingga 2018, Traveloka telah bekerjasama dengan lebih dari 100 maskapai domestik dan internasional serta 90.000 hotel di Indonesia dan Asia Tenggara.
Ruangguru
Ruangguru adalah startup edtech yang menyediakan layanan belajar secara daring. Ruangguru didirikan oleh Adamas Belva Syah Devara dan Muhammad Iman Usman pada tahun 2014. Ruangguru menawarkan berbagai fitur kelas, ujian, dan video pembelajaran interaktif untuk siswa SD hingga SMA. Hingga 2018, Ruangguru telah digunakan oleh lebih dari 6 juta siswa dan 200 ribu guru di Indonesia.
Bukalapak
Bukalapak adalah salah satu marketplace B2C terbesar kedua setelah Tokopedia di Indonesia. Bukalapak didirikan oleh Achmad Zaky, Muhamad Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono pada tahun 2010. Bukalapak menjadi wadah bagi pedagang individu maupun UMKM untuk berjualan secara online. Hingga 2017, terdapat sekitar 3,5 juta penjual di Bukalapak dengan jumlah pengunjung 50 juta per bulan.
Contoh Startup Gagal di Indonesia
Beberapa startup di Indonesia pernah mengalami kegagalan meskipun sempat populer. Berikut adalah beberapa contoh startup gagal di Indonesia:
Berrybenka
Berrybenka adalah e-commerce fashion yang didirikan pada tahun 2011. Awalnya, Berrybenka sukses menjadi marketplace fashion terbesar di Indonesia. Namun, Berrybenka mulai mengalami penurunan penjualan sejak tahun 2018. Pada tahun 2020, Berrybenka akhirnya tutup usaha. Penyebab kegagalan Berrybenka antara lain karena persaingan yang ketat dari e-commerce fashion lainnya. Selain itu, Berrybenka dinilai kurang inovatif dan lambat beradaptasi dengan perubahan tren fashion konsumen.
BaBe
BaBe adalah layanan pesan-antar makanan (food delivery) yang berdiri pada tahun 2015. BaBe sempat populer karena inovasi model bisnisnya yang menerapkan sistem keanggotaan dan berfokus melayani area perkantoran. Namun, BaBe tutup usaha pada tahun 2018 karena kalah bersaing dengan raksasa food delivery seperti GoFood dan GrabFood. Selain itu, bisnis model BaBe dinilai kurang fleksibel dan terbatas hanya melayani area perkantoran saja.
Home24
Home24 adalah e-commerce furnitur asal Jerman yang masuk ke Indonesia pada tahun 2014. Home24 sempat berkembang pesat karena mengusung konsep one stop shopping untuk furnitur dan dekorasi rumah. Namun, Home24 tutup operasinya di Indonesia pada tahun 2019. Penyebabnya antara lain persaingan ketat dengan e-commerce furnitur lokal dan kurangnya penyesuaian dengan selera furnitur konsumen Indonesia.
Cicil
Cicil adalah fintech peer to peer lending yang berdiri pada tahun 2015. Cicil sempat populer karena mempermudah akses pendanaan untuk UMKM dan konsumen. Namun, Cicil harus tutup usaha pada tahun 2019 karena model bisnisnya dinilai kurang sustainabel ditengah persaingan fintech lending yang ketat. Selain itu, Cicil juga gagal memperbaiki proses analisis kredit dan penagihan kredit macet.
Kesimpulan
Startup telah menjadi fenomena global dalam beberapa tahun terakhir. Startup adalah bisnis baru yang dirancang untuk berkembang pesat. Startup biasanya berfokus pada inovasi, teknologi, dan model bisnis yang dapat diskalakan.
Beberapa poin penting tentang startup:
-
Startup umumnya dibangun oleh satu atau beberapa entrepreneur muda yang ingin menciptakan produk atau layanan baru. Mereka sering kali sangat bersemangat dan berdedikasi tinggi.
-
Modal awal startup biasanya kecil. Mereka mengandalkan pendanaan dari inkubator, angel investor, atau venture capital.
-
Startup berfokus pada pertumbuhan yang cepat dan mengubah industri. Mereka sangat gesit dan cepat beradaptasi.
-
Startup menghadapi risiko tinggi karena produk dan model bisnisnya masih baru. Tingkat kegagalan startup cukup besar.
-
Startup yang sukses bisa memberi manfaat besar bagi entrepreneur, investor, karyawan, dan masyarakat. Mereka menciptakan lapangan kerja dan inovasi.
Bagi entrepreneur pemula yang ingin memulai startup, beberapa saran yang dapat diberikan:
-
Kenali masalah di masyarakat yang bisa diselesaikan dengan model bisnis baru
-
Bangun tim yang solid dengan skill yang saling melengkapi
-
Fokus pada satu produk inti dan kebutuhan pelanggan
-
Jangan takut untuk beradaptasi dan pivot jika model bisnis tidak berhasil
-
Cari mentor dan komunitas startup untuk belajar dari mereka
-
Persiapkan diri untuk perjalanan panjang dengan penuh ketidakpastian
Dengan persiapan matang dan eksekusi yang fokus, startup baru berpeluang sukses menciptakan dampak yang besar.
Post a Comment