Apa itu Deposito? Kelebihan, Cara Membuka, jenis , Jangka Waktu, dan Perhitungan Bunga Deposito

Table of Contents

 


Apa itu Deposito?

Deposito adalah produk simpanan dari bank yang memberikan imbal hasil bunga lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan.

Ada dua jenis deposito, yaitu:

  • Deposito berjangka: Deposito yang dibuka dengan jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Dana deposito berjangka tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.

  • Deposito on call: Deposito yang bisa dicairkan sewaktu-waktu meskipun belum jatuh tempo. Bunga deposito on call lebih rendah daripada deposito berjangka.

Perbedaan deposito dan tabungan:

  • Bunga deposito lebih tinggi daripada tabungan.

  • Dana deposito tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu, harus menunggu jatuh tempo. Sementara tabungan bisa diambil kapan saja.

  • Minimum setoran deposito biasanya lebih besar daripada tabungan.

  • Deposito memiliki jangka waktu tertentu, sedangkan tabungan tidak.

Dengan demikian, deposito cocok untuk investasi jangka pendek hingga menengah guna mendapatkan imbal hasil bunga yang optimal.

 

Kelebihan Memiliki Deposito

Memiliki deposito memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Berikut adalah kelebihan utama memiliki deposito:

Bunga Lebih Tinggi Dibanding Tabungan

Kelebihan utama deposito adalah bunga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dibanding tabungan regular. Rata-rata bunga deposito berkisar antara 4-8% per tahun, tergantung pada jangka waktu dan besaran deposito. Sementara bunga tabungan umumnya hanya sekitar 1-3% per tahun. Dengan bunga lebih tinggi, deposito lebih menguntungkan untuk menghasilkan pendapatan dari dana yang disimpan.

Pilihan Jangka Waktu Fleksibel

Deposito menawarkan pilihan jangka waktu yang fleksibel, mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Nasabah dapat memilih jangka waktu sesuai dengan tujuan investasi dan kebutuhan dana di masa mendatang. Semakin panjang jangka waktu deposito, semakin tinggi bunga yang didapat.

Dana Aman dan Terjamin

Dana deposito dijamin aman oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jika terjadi sesuatu pada bank tempat menyimpan deposito, nasabah berhak mendapatkan penggantian dana dari LPS sesuai batas maksimal yang ditetapkan. Hal ini memberikan perlindungan dan ketenangan bagi nasabah deposito.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, deposito sangat cocok sebagai instrumen investasi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pendapatan rutin dari bunga dengan risiko rendah. Deposito juga baik untuk berinvestasi jangka pendek sambil menunggu kebutuhan dana di masa mendatang.

 

Cara Membuka Deposito

Membuka deposito cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:

  • Datang ke bank - Langkah pertama adalah datang ke cabang bank yang Anda pilih untuk membuka rekening deposito. Bawa identitas diri seperti KTP untuk melakukan pembukaan rekening.

  • Isi formulir - Setelah itu, Anda akan diminta untuk mengisi formulir pembukaan rekening deposito yang disediakan oleh pihak bank. Lengkapi formulir tersebut dengan data pribadi Anda.

  • Tentukan nominal - Kemudian, tentukan besar nominal yang ingin Anda setorkan untuk deposito. Minimal nominal deposito biasanya ditentukan oleh masing-masing bank. Semakin besar nominal yang disetorkan, semakin besar pula bunga yang didapatkan.

  • Pilih jangka waktu - Anda juga perlu menentukan jangka waktu deposito, apakah 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau lebih. Semakin panjang jangka waktu, semakin tinggi bunga deposito.

  • Pilih mata uang - Anda dapat memilih mata uang deposito apakah Rupiah atau mata uang asing seperti Dollar AS. Pilih sesuai kebutuhan Anda.

  • Setelah formulir diisi dan dikonfirmasi, Anda tinggal melakukan setoran tunai atau transfer ke rekening deposito sesuai nominal yang diinginkan untuk mengaktifkan deposito.

 

Beragam Pilihan Deposito

Ada beberapa jenis deposito yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:

Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah jenis deposito yang paling umum, di mana dana nasabah diblokir untuk jangka waktu tertentu seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Bunga deposito berjangka relatif tinggi karena dana tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.

Deposito On Call

Deposito on call atau deposito termin menawarkan keleluasaan untuk mencairkan dana sewaktu-waktu meskipun belum jatuh tempo. Bunganya lebih rendah dari deposito berjangka. Cocok untuk kebutuhan likuiditas tinggi.

Deposito Valas

Deposito valas menggunakan mata uang asing seperti dollar Amerika, Euro, atau Yen. Bunganya lebih tinggi untuk mengimbangi risiko fluktuasi nilai tukar. Bagus untuk diversifikasi investasi.

Deposito Online

Deposito online bisa dibuka melalui internet banking atau mobile banking. Prosesnya lebih praktis dan cepat. Cocok untuk nasabah yang sibuk dan sering bertransaksi online.

 

Jangka Waktu Deposito

Salah satu hal penting yang perlu Anda pertimbangkan saat membuka deposito adalah jangka waktu deposito. Umumnya, deposito ditawarkan dalam jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan atau lebih. Semakin panjang jangka waktu deposito, semakin tinggi bunga yang didapat.

  • Deposito 1 bulan cocok untuk tujuan jangka pendek seperti persiapan biaya bulanan. Bunganya tidak terlalu tinggi.

  • Deposito 3 bulan cocok untuk menyimpan dana cadangan atau tujuan jangka menengah. Bunganya lebih tinggi dari deposito 1 bulan.

  • Deposito 6 bulan memberikan fleksibilitas antara keuntungan jangka pendek dan jangka panjang. Bunganya lebih menarik dari deposito 3 bulan.

  • Deposito 12 bulan atau lebih cocok untuk tujuan jangka panjang seperti biaya pendidikan atau persiapan pensiun. Bunganya paling tinggi dibanding tenor deposito lainnya.

Jadi pilih tenor deposito yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Semakin lama tenornya, semakin besar keuntungan bunganya.

 

Perhitungan Bunga Deposito

Perhitungan bunga deposito dilakukan berdasarkan bunga yang telah ditetapkan oleh bank saat Anda membuka deposito. Ada beberapa metode perhitungan bunga deposito yang umum digunakan:

Bunga Tetap Dibayar Dimuka/Jatuh Tempo

Pada metode ini, besaran bunga deposito sudah ditentukan diawal berdasarkan nilai pokok deposito, jangka waktu, dan suku bunga. Misalnya Anda menempatkan Rp10 juta untuk jangka waktu 6 bulan dengan bunga 6% per tahun, maka bunga yang akan Anda terima adalah Rp300 ribu (10 juta x 6% x 6/12 bulan). Bunga tersebut biasanya langsung dibayarkan diawal pembukaan deposito atau saat deposito jatuh tempo.

Hitung Saldo Rata-Rata

Pada metode ini, bunga dihitung dari rata-rata saldo harian deposito Anda selama jangka waktu deposito. Bunga yang diperoleh akan lebih besar dibanding metode bunga tetap, karena memperhitungkan saldo deposito Anda setiap harinya. Misalnya saldo rata-rata deposito Anda selama 6 bulan adalah Rp15 juta, maka dengan bunga 6% per tahun, bunga yang Anda terima adalah Rp450 ribu (15 juta x 6% x 6/12 bulan).

Bunga Tiering

Beberapa bank menerapkan skema bunga tiering atau bunga bertingkat. Semakin besar nilai deposito Anda, maka semakin tinggi bunga yang didapat. Misalnya untuk deposito Rp10-50 juta bunganya 5% per tahun, deposito Rp50-100 juta bunganya 6% per tahun, dan seterusnya. Dengan skema ini, Anda bisa memaksimalkan bunga deposito dengan menyesuaikan nilai deposito yang ditempatkan.

Dengan memahami metode perhitungan bunganya, Anda bisa memilih deposito dengan skema bunga yang menguntungkan. Bandingkan penawaran bunga dari beberapa bank untuk mendapatkan hasil maksimal dari investasi deposito Anda.

 

Biaya-Biaya Deposito

Membuka rekening deposito tidaklah gratis. Ada sejumlah biaya yang harus dibayarkan nasabah saat membuka deposito. Berikut adalah biaya-biaya yang biasanya dikenakan:

Biaya Administrasi

Bank biasanya mengenakan biaya administrasi untuk pembukaan rekening deposito. Biaya ini biasanya berkisar antara Rp50.000 hingga Rp200.000 tergantung kebijakan masing-masing bank. Biaya administrasi ini merupakan imbalan jasa bank atas pembukaan rekening deposito.

Biaya Materai

Untuk legalitas perjanjian deposito, diperlukan perjanjian tertulis yang distempel materai. Oleh karena itu, nasabah deposito harus menyediakan biaya pembelian materai senilai Rp6.000 atau Rp10.000.

Pajak

Atas bunga deposito yang diperoleh, nasabah deposito dikenakan pajak bunga sebesar 20% untuk deposito rupiah, dan 20% untuk deposito valas. Pajak ini dipotong langsung oleh bank dari bunga deposito yang diterima.

Nah, dengan mengetahui biaya-biaya di atas, nasabah bisa memperkirakan pengeluaran awal saat membuka deposito. Biaya-biaya tersebut harus dibayarkan agar deposito bisa berjalan dengan lancar.

 

Manfaatkan Promo Deposito

Saat ini banyak bank yang menawarkan promo menarik untuk nasabah deposito. Promo tersebut bertujuan untuk menarik minat masyarakat agar mau menabung dalam bentuk deposito. Beberapa promo deposito yang sering ditawarkan antara lain:

Bonus Bunga

Banyak bank yang memberikan bonus bunga tambahan jika nasabah membuka deposito dalam jumlah tertentu. Misalnya bisa mendapat bonus 1% jika saldo deposito mencapai 500 juta rupiah. Bonus bunga ini langsung ditambahkan ke bunga deposito sehingga total bunga yang didapat nasabah jadi lebih besar.

Hadiah Langsung

Selain bonus bunga, beberapa bank juga memberikan hadiah langsung berupa barang kepada nasabah yang membuka deposito. Misalnya bisa mendapat TV, kulkas, atau barang elektronik lainnya. Syarat untuk mendapatkan hadiah biasanya dengan membuka deposito dalam jumlah minimal tertentu.

Kupon Belanja

Promo lain yang juga lumayan menarik adalah pemberian kupon belanja di merchant-merchant tertentu. Dengan membuka deposito di bank tertentu, nasabah bisa mendapat kupon belanja puluhan juta rupiah yang bisa digunakan untuk berbelanja.

Jadi, manfaatkanlah berbagai promo menarik yang ditawarkan bank saat membuka deposito. Dengan begitu, keuntungan yang didapatkan akan lebih optimal.

 

Perpanjang Deposito

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan saat memiliki deposito adalah masa berlakunya. Deposito umumnya diterbitkan untuk jangka waktu tertentu, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Ketika jangka waktu deposito sudah habis, nasabah perlu memperpanjang agar dananya tidak hangus.

Ada dua cara memperpanjang deposito yaitu secara otomatis atau manual.

Perpanjang Otomatis

Beberapa bank menawarkan fasilitas perpanjangan deposito secara otomatis. Artinya, deposito akan secara langsung diperpanjang dengan tenor yang sama tanpa nasabah harus datang ke bank.

Cara ini sangat praktis karena nasabah tidak perlu repot untuk memperpanjang sendiri. Cukup pastikan dana cukup tersedia di rekening tabungan untuk dipotong sebagai setoran awal perpanjangan deposito.

Perpanjang Manual

Perpanjangan manual berarti nasabah harus secara aktif datang ke bank sebelum jatuh tempo untuk memperpanjang deposito. Prosesnya sama seperti membuka deposito baru.

Keuntungan perpanjangan manual adalah nasabah bisa menyesuaikan tenor deposito yang diinginkan. Misalnya ingin merubah dari tenor 3 bulan menjadi 6 bulan. Nasabah juga bisa negosiasi suku bunga deposito.

Pastikan datang 1-2 hari sebelum jatuh tempo agar proses perpanjangan lancar. Jika terlambat, maka dana deposito akan dikembalikan ke rekening tabungan. Proses membuka deposito baru pun harus diulang.

Demikian cara memperpanjang deposito baik secara otomatis atau manual. Pilihlah opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan.

 

Cairkan Deposito

Suatu saat Anda mungkin ingin mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. Untuk itu, Anda bisa datang ke kantor bank tempat Anda membuka deposito.

Saat mencairkan deposito, pastikan membawa identitas diri seperti KTP agar petugas bank dapat memverifikasi data Anda. Kemudian Anda akan diminta untuk mengisi dan menandatangani formulir pencairan deposito.

Di formulir tersebut, cantumkan nomor rekening deposito, jumlah dana yang ingin dicairkan, dan alasan pencairan. Tanda tangani formulir tersebut di hadapan petugas bank.

Setelah itu, Anda tinggal menunggu proses verifikasi dan perhitungan administrasi oleh pihak bank. Jika disetujui, Anda bisa segera mencairkan dana deposito tersebut. Perlu diingat, pencairan deposito sebelum jatuh tempo biasanya dikenai penalti berupa potongan bunga.

Post a Comment