Apa itu Capital Gain? Cara Menghitung dan Perbedaan antara Capital Gain dan Dividen

Table of Contents


Capital gain adalah
salah satu istilah yang wajib Anda pahami bila Anda berminat melakukan investasi, baik itu lewat instrumen saham, reksa dana, atau instrumen investasi lain. Arti capital gain yakni bisa dikatakan sebagai keuntungan yang dicari investor ketika melakukan investasi. Secara sederhana, capital gain adalah kenaikan dari nilai aset yang terealisasi ketika aset tersebut dijual.

Dalam konteks investasi, berikut beberapa poin penting mengenai capital gain:

    Pengertian Capital Gain: Capital gain adalah selisih dari harga beli dan harga jual dari suatu aset investasi. Ketika seorang investor menjual aset yang dimilikinya dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian, maka dia mendapatkan capital gain. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah dari harga beli, maka investor mengalami capital loss

 

 Menghitung Capital Gain

 Suatu investasi dapat dikatakan menghasilkan capital gain hanya ketika nilai tersebut telah direalisasikan. Aset yang telah direalisasikan berarti aset tersebut telah dijual dan menghasilkan keuntungan. Jika aset belum direalisasikan, maka masih disebut sebagai potential gain.

Aset yang belum direalisasikan adalah aset yang telah dihargai, tetapi belum terjual, sehingga masih berpotensi menghasilkan capital gain. Hal ini dikarenakan nilai aset tersebut mungkin tidak sesuai dengan estimasi nilai yang telah ditentukan.

Perhitungan capital gain atau capital loss didasarkan pada selisih laba atau rugi yang dialami oleh investor. Jika seorang investor memutuskan untuk menjual saham ketika terdapat selisih harga yang tinggi, selisih tersebut akan menjadi nilai capital gain.

Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset investasi, seperti saham, obligasi, properti, atau aset lainnya. Untuk menghitung capital gain, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Menentukan Harga Beli: Pertama, tentukan harga beli aset investasi tersebut. Harga beli biasanya mencakup harga pokok aset, biaya transaksi, dan biaya lain yang terkait dengan pembelian aset tersebut.

  2. Menentukan Harga Jual: Selanjutnya, tentukan harga jual aset investasi tersebut. Harga jual adalah harga di mana Anda menjual aset tersebut di pasar.

  3. Menghitung Selisih Harga Jual dan Harga Beli: Setelah menentukan harga beli dan harga jual, hitung selisih antara keduanya. Ini akan memberikan Anda jumlah capital gain atau capital loss (jika harga jual lebih rendah dari harga beli).

  4. Menghitung Capital Gain: Jika selisihnya positif, maka itu adalah capital gain. Jika selisihnya negatif, maka itu adalah capital loss. Untuk menghitung capital gain, gunakan rumus berikut:

    Capital Gain = Harga Jual - Harga Beli

    atau

    Capital Gain = (Harga Jual - Harga Beli) - Biaya Transaksi

  5. Menghitung Persentase Capital Gain: Jika Anda ingin mengetahui persentase capital gain dari investasi Anda, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

    Persentase Capital Gain = (Capital Gain / Harga Beli) x 100%

  6. Pajak Capital Gain: Di beberapa negara, capital gain dapat dikenakan pajak. Pastikan Anda memahami peraturan pajak yang berlaku di negara Anda terkait dengan capital gain.

Contoh: Sebagai contoh, Anda membeli 100 saham ABC pada harga Rp10.000 per saham, dengan biaya transaksi sebesar Rp200.000. Kemudian, Anda menjualnya dengan harga Rp12.000 per saham. Berikut adalah cara menghitung capital gain:

  1. Harga Beli = (100 saham x Rp10.000) + Rp200.000 = Rp1.200.000
  2. Harga Jual = 100 saham x Rp12.000 = Rp1.200.000
  3. Capital Gain = Rp1.200.000 - Rp1.200.000 = Rp0
  4. Persentase Capital Gain = (Rp0 / Rp1.200.000) x 100% = 0%

Dalam contoh ini, Anda tidak mengalami capital gain karena harga jual sama dengan harga beli, tetapi Anda harus mempertimbangkan biaya transaksi yang telah Anda keluarkan.

 

 

Perbedaan antara Capital Gain dan Dividen

Capital gain dan dividen adalah dua jenis penghasilan yang berbeda dalam investasi, terutama dalam investasi saham. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

  1. Capital Gain:

    • Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset investasi, seperti saham, obligasi, atau properti.
    • Keuntungan capital gain akan diperoleh ketika Anda menjual aset tersebut dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
    • Capital gain tidak selalu terjadi pada setiap investasi, dan dapat bervariasi tergantung pada pergerakan harga pasar.
  2. Dividen:

    • Dividen adalah pembagian pendapatan perusahaan kepada pemegang saham sebagai bagian dari laba yang telah diperoleh oleh perusahaan.
    • Dividen biasanya dibagikan secara periodik, misalnya setiap kuartal atau setahun sekali, tergantung pada kebijakan perusahaan.
    • Dividen dapat dibagikan dalam bentuk uang tunai atau dalam bentuk tambahan saham perusahaan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah sumber pendapatan. Capital gain berasal dari selisih harga jual dan harga beli aset investasi, sementara dividen berasal dari pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Sementara capital gain bergantung pada pergerakan harga pasar, dividen bergantung pada kinerja dan kebijakan pembagian laba perusahaan.

 

 Capital Gain Jangka Pendek dan Jangka Panjang

 Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari perbedaan harga saham atau aset investasi antara saat dibeli dan saat dijual. Dalam konteks ini, kita akan membahas perbedaan antara capital gain jangka pendek dan capital gain jangka panjang.
 

Capital Gain Jangka Pendek:

  • Capital gain jangka pendek didapat dari investasi yang lamanya kurang dari satu tahun.
  • Contohnya, jika Anda membeli saham A pada Januari dan menjualnya pada Desember di tahun yang sama, keuntungan yang Anda peroleh termasuk capital gain jangka pendek.
  • Pajak yang dikenakan pada capital gain jangka pendek biasanya lebih tinggi daripada capital gain jangka panjang.

Capital Gain Jangka Panjang:

  • Capital gain jangka panjang berasal dari investasi yang dibiarkan selama minimal satu tahun sebelum dijual.
  • Contohnya, jika Anda membeli saham B pada Januari dan menjualnya pada Januari tahun berikutnya, keuntungan yang Anda peroleh termasuk capital gain jangka panjang.
  • Pajak yang dikenakan pada capital gain jangka panjang biasanya lebih rendah daripada capital gain jangka pendek.


Penting untuk memahami perbedaan ini karena pajak yang dikenakan berbeda tergantung pada jangka waktu investasi. Semoga penjelasan ini membantu!

 

 Contoh Capital Gain

Berikut adalah contoh sederhana mengenai capital gain:

Anda membeli 100 lembar saham XYZ pada harga Rp 1.000 per lembar. Total biaya transaksi (termasuk komisi) adalah Rp 1.050. Setelah beberapa bulan, harga saham XYZ naik menjadi Rp 1.500 per lembar, dan Anda memutuskan untuk menjualnya.

  1. Harga Beli: Jumlah lembar saham x Harga per lembar + Biaya transaksi = (100 lembar x Rp 1.000) + Rp 1.050 = Rp 100.000 + Rp 1.050 = Rp 101.050

  2. Harga Jual: Jumlah lembar saham x Harga per lembar = 100 lembar x Rp 1.500 = Rp 150.000

  3. Capital Gain: Harga Jual - Harga Beli = Rp 150.000 - Rp 101.050 = Rp 48.950

Jadi, capital gain dari penjualan saham XYZ adalah Rp 48.950.

 

Post a Comment