Pengertian Majas dan Macam Macam Majas Beserta Contohnya Lengkap

Table of Contents

 


Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan efek tertentu dalam sebuah karya sastra. Gaya bahasa ini dapat memberi keindahan, kedalaman makna, atau meningkatkan ekspresi perasaan penulis. Majas dapat ditemukan dalam bentuk puisi, prosa, drama, ataupun bentuk karya sastra yang lain.

Jenis-jenis Majas

1. Majas Perbandingan

  • Metafora : Perbandingan dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung.
    • Contoh: "Dia adalah singa di medan pertempuran."
  • Simile : Perbandingan dua hal yang berbeda dengan menggunakan kata penghubung seperti 'seperti', 'bagai', 'laksana', dll.
    • Contoh: "Berlari secepat kilat."
  • Personifikasi : Menyematkan sifat manusia kepada benda mati atau konsep abstrak.
    • Contoh: "Pagi yang malu-malu menyapa."

2. Majas Pertentangan

  • Ironi : Penggunaan kata-kata yang bertentangan dengan kondisi yang sebenarnya.
    • Contoh: "Giginya bagai mutiara, padahal dia belum pernah mengenal sikat gigi."
  • Sarkasme : Ironi yang bersifat menggigit atau sinis.
    • Contoh: "Kamu memang hebat, selalu terakhir dalam segala hal."
  • Antitesis : Menempatkan dua ide yang bertentangan dalam satu kesatuan.
    • Contoh: "Hidup adalah rangkaian perjalanan panjang dari kelahiran menuju kematian."

3. Majas Penegasan

  • Hiperbola : Pembesaran atau penglebihan dalam penyampaian suatu hal.
    • Contoh: "Aku sudah menunggu di sini seumur hidupku."
  • Litotes : Pengungkapan sebuah gagasan atau pendapat dengan cara merendah.
    • Contoh: "Dia tidak bodoh, hanya kurang beruntung saja dalam ujian."

4. Majas Kata Ulang

  • Tautologi : Pengulangan kata atau frasa yang memiliki makna serupa.
    • Contoh: "Kembali lagi ke hal yang sama."
  • Pleonasma : Penambahan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu karena tidak memberikan informasi tambahan.
    • Contoh: "Naik ke atas" (naik sudah bermakna ke atas).

5. Majas Sindiran

  • Paradoks : Pernyataan yang tampaknya bertentangan atau mustahil, namun pada hakikatnya memiliki kebenaran.
    • Contoh: "Semakin aku belajar, semakin aku tahu bahwa aku tidak tahu apa-apa."
  • Sinekdok : Sebuah bagian yang mewakili keseluruhan atau sebaliknya.
    • Contoh: "Banyak tangan yang terluka demi pembangunan kota ini." (tangan mewakili orang)

6. Majas Hubungan

  • Analogi : Pembahasan mengenai dua hal yang berbeda dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberi contoh.
    • Contoh: "Mal seperti hutan, penuh dan ramai."

7. Majas Suara (Onomatope)

  • Onomatope : Pemakaian kata-kata yang menirukan suara.
    • Contoh: "Gema 'dug, dug' drum memenuhi ruang."

8. Majas Perulangan

  • Anadiplosis : Pengulangan kata terakhir dari suatu kalimat di awal kalimat berikutnya.
    • Contoh: "Dia adalah pahlawan, pahlawan yang tak tergantikan."
  • Epizeuksis : Pengulangan kata dengan langsung berturut-turut tanpa kata lain di antaranya.
    • Contoh: "Tidak, tidak, tidak, aku tidak akan pergi!"

Fungsi Majas

Majas memiliki beberapa fungsi dalam karya sastra, diantaranya:

  • Menambah keindahan dalam penyampaian.
  • Menggugah emosi pembaca atau pendengar.
  • Menguatkan pandangan atau argumentasi pengarang.
  • Menyampaikan pesan secara tidak langsung atau lebih halus.
  • Memperkaya nilai estetika teks.

Dengan memahami beragam jenis dan fungsi majas, penulis dapat memilih ekspresi yang paling tepat untuk mengomunikasikan pesannya dalam sebuah karya sastra.

Post a Comment