Gunung Api Raksasa Dunia: Lihat Daftar 10 Gunung dengan Puncak Tertinggi
Gunung api adalah lubang di permukaan bumi yang dapat mengeluarkan larva, abu, gas, dan batuan. Mereka terbentuk ketika magma naik dari kerak bumi ke permukaan. Gunung api terbentuk karena adanya pergerakan dari lempeng tektonik. Ketika lempengan tektonik saling bertumbukkan, salah satu lempeng akan terdorong ke bawah lempeng lainnya. Lempeng yang terdorong ke bawah akan meleleh dan membentuk magma. Magma yang terbentuk akan bergerak ke atas mencari jalan keluar ke permukaan bumi. Ketika magma mencapai permukaan bumi, maka akan terbentuklah gunung api.
Gunung api menjadi penting karena:
-
Gunung api dapat mengeluarkan lava, abu, dan gas yang kaya akan mineral. Material ini dapat membuat tanah di sekitar gunung api menjadi subur sehingga cocok untuk pertanian.
-
Aktivitas gunung api dapat menciptakan pemandangan yang indah seperti danau kawah dan memiliki nilai wisata yang tinggi.
-
Magma dari gunung api mengandung energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.
-
Studi material yang dikeluarkan gunung berapi dapat memberikan informasi evolusi bumi dan iklim masa lalu.
1. Gunung Ojos del Salado
Gunung Ojos del Salado adalah gunung api tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian 6.893 meter. Gunung ini terletak di perbatasan Chili dan Argentina.
Lokasi
Secara geografis, Gunung Ojos del Salado terletak di Jalur Pegunungan Andes, tepatnya di wilayah Atacama Desert. Gunung ini berada di provinsi El Loa di Chili dan provinsi Catamarca di Argentina.
Ketinggian
Dengan ketinggian 6.893 meter, Gunung Ojos del Salado menempati posisi gunung tertinggi kedua setelah Gunung Aconcagua (6.961 meter) yang juga berada di Chili. Puncak tertingginya dinamakan Puncak Timur atau Puncak Baru.
Sejarah Letusan
Meski masih aktif, catatan menunjukkan Gunung Ojos del Salado jarang meletus dalam sejarahnya. Letusan terakhir terjadi sekitar 1.300 tahun yang lalu pada abad ke-7 Masehi. Saat ini aktivitas gunung api didominasi oleh fumarola di kawah puncak.
2.Gunung Monte Pissis
Gunung Monte Pissis terletak di perbatasan Argentina dan Chili. Gunung ini memiliki ketinggian 6.795 meter, menjadikannya gunung tertinggi kedua di benua Amerika Selatan setelah Gunung Aconcagua.
Monte Pissis merupakan gunung api yang sudah tidak aktif lagi. Letusan terakhir diperkirakan terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu pada zaman Pleistosen. Saat ini, Monte Pissis ditutupi oleh salju dan gletser di puncaknya.
Gunung ini pertama kali didaki oleh Heinrich Bretterbauer dari Austria pada tahun 1937. Ia mencapai puncak gunung melalui rute barat daya. Setelah itu, puncaknya semakin sering didaki oleh para pendaki gunung.
Secara geografis, Gunung Monte Pissis terletak di Pegunungan Andes. Ia berada di bagian utara gurun Atacama, gurun terkering di dunia. Kondisi kering dan dingin di sekitar gunung ini menyebabkan sulitnya akses menuju puncaknya. Namun, pemandangan alam pegunungan di kawasan Monte Pissis sangat indah.
3.Gunung Nevado de Aucanquilcha
Gunung Nevado de Aucanquilcha terletak di perbatasan Chili dan Argentina. Gunung ini memiliki ketinggian 6.092 meter di atas permukaan laut, menjadikannya salah satu dari 6 gunung tertinggi di dunia.
Nevado de Aucanquilcha terletak di jalur Pegunungan Andes, tepatnya di provinsi El Loa di Chili. Gunung ini merupakan gunung api stratovulkanik yang terakhir meletus pada tahun 657 M. Meskipun dikategorikan sebagai gunung api aktif, namun Nevado de Aucanquilcha jarang meletus.
Sejarah letusan gunung ini tidak begitu banyak terdokumentasikan. Letusan terakhir yang tercatat adalah pada abad ke-7 Masehi. Saat ini gunung masih menunjukkan aktivitas vulkanik rendah berupa fumarola di puncak kawah. Para ilmuwan terus memantau aktivitas di Nevado de Aucanquilcha untuk mendeteksi potensi letusan di masa mendatang.
4.Gunung Tupungato
Gunung Tupungato adalah gunung api yang terletak di perbatasan Argentina-Chili di provinsi Mendoza, Argentina. Gunung ini memiliki ketinggian 6.570 m (21.555 kaki) di atas permukaan laut.
Lokasi
Gunung Tupungato berlokasi di pegunungan Andes, tepatnya di perbatasan antara Argentina dan Chili. Gunung ini merupakan gunung tertinggi keempat di Argentina. Secara administratif, Gunung Tupungato berada di provinsi Mendoza, Argentina.
Ketinggian
Dengan ketinggian 6.570 m (21.555 kaki) di atas permukaan laut, Gunung Tupungato menempati peringkat keempat gunung tertinggi di Argentina setelah Aconcagua, Monte Pissis, dan Ojos del Salado. Puncak gunung ini ditutupi salju abadi.
Sejarah Letusan
Meskipun termasuk gunung api aktif, catatan mengenai letusan Gunung Tupungato sangat jarang ditemukan. Letusan terakhir yang tercatat adalah pada tahun 1987, yang menyebabkan lahar dingin dan aliran piroklastik ke arah barat daya. Sebelum itu, letusan besar terjadi pada tahun 496 M dan 1.045 M yang merusak hampir seluruh wilayah di sekitar gunung. Aktivitas vulkanik Gunung Tupungato dipantau secara rutin untuk mendeteksi potensi bahaya.
5.Gunung Ojos del Salado
Gunung Ojos del Salado terletak di perbatasan Chili dan Argentina. Dengan ketinggian 6.893 meter, gunung ini merupakan gunung api tertinggi di dunia.
Letusan terakhir Gunung Ojos del Salado terjadi sekitar 1.300 tahun yang lalu. Meskipun sudah lama tidak meletus, gunung api ini masih dianggap aktif. Aktivitas vulkanik terakhir terjadi pada tahun 1993 saat para ilmuwan mendeteksi adanya gas belerang di puncak gunung ini.
Secara geologis, Gunung Ojos del Salado terbentuk dari lava andesit dan terdiri dari beberapa kerucut. Gunung ini merupakan bagian dari Jalur Vulkanik Andes yang membentang sepanjang pegunungan Andes.
Di kaki Gunung Ojos del Salado terdapat danau kecil bernama Laguna Verde yang dikelilingi oleh endapan belerang. Danau ini dikenal dengan warna hijau terang yang kontras dengan padang pasir di sekitarnya. Danau ini menjadi objek wisata yang populer.
6.Gunung Nevado Queva
Gunung Nevado Queva merupakan salah satu gunung api tertinggi di dunia. Gunung ini terletak di di perbatasan antara Chile dan Argentina. Gunung ini memiliki ketinggian 6.127 meter di atas permukaan laut.
Nevado Queva terbentuk dari aktivitas vulkanik yang terjadi ribuan tahun lalu. Catatan sejarah menunjukkan bahwa gunung api ini terakhir meletus pada tahun 1842-1844. Letusan dahsyat selama 2 tahun tersebut mengeluarkan awan panas hingga mencapai ketinggian 4.500 meter di atas puncak gunung.
Aktivitas vulkanik di kawasan Nevado Queva masih cukup tinggi hingga saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa mata air panas dan fumarola di sekitar gunung. Status aktivitas vulkanik Nevado Queva saat ini dikategorikan sebagai gunung api aktif.
7.Gunung Monte Pissis
Gunung Monte Pissis merupakan salah satu gunung api tertinggi di dunia dengan ketinggian 6.882 meter. Gunung ini terletak di perbatasan Argentina dan Chile di Pegunungan Andes.
Lokasi
Secara geografis, Gunung Monte Pissis terletak di provinsi Salta, Argentina bagian utara. Gunung ini merupakan bagian dari Pegunungan Andes yang membentang di sepanjang Argentina dan Chile. Salah satu kota terdekat dengan Gunung Monte Pissis adalah Calama, Chile yang berjarak sekitar 140 km.
Ketinggian
Dengan ketinggian 6.882 meter, Gunung Monte Pissis menempati peringkat ke-3 gunung tertinggi di dunia setelah Gunung Ojos del Salado dan Gunung Aconcagua yang juga berada di Argentina. Puncak tertingginya berada di 6.882 m dpl dan memiliki prominence sekitar 1.967 meter.
Sejarah Letusan
Meski termasuk gunung api tertinggi di dunia, tidak banyak informasi mengenai sejarah letusan Gunung Monte Pissis. Gunung ini dikategorikan sebagai gunung api tidur atau dormant, yang berarti tidak memiliki aktivitas magma yang signifikan dalam jangka waktu panjang. Catatan sejarah tidak menunjukkan adanya erupsi besar dari Gunung Monte Pissis. Namun, beberapa gempa kecil terkadang terjadi di area gunung ini.
8.Gunung Cerro Bonete Chico
Gunung Cerro Bonete Chico terletak di wilayah Antofagasta Region di Chile dengan ketinggian sekitar 6,759 meter. Gunung berapi ini masuk dalam deretan gunung tertinggi di dunia berada pada peringkat ke-6.
Secara geografis, gunung ini berada di pegunungan Andes dekat perbatasan Argentina-Chile. Daerah sekitar gunung banyak ditutupi salju abadi dan gletser.
Meski termasuk gunung tinggi, tetapi Gunung Cerro Bonete Chico jarang meletus. Catatan sejarah mencatat bahwa gunung ini terakhir meletus pada tahun 1960. Sebelumnya, letusan terjadi di tahun 1912, 1893, dan 1836. Letusannya tidak besar dan hanya mengeluarkan awan panas serta abu vulkanik.
Kesimpulan
Daftar gunung api tertinggi di dunia memiliki beberapa karakteristik utama yang perlu disimpulkan:
- Kebanyakan gunung api tertinggi berada di Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Ini karena Pegunungan Andes merupakan pegunungan terpanjang di dunia.
- Gunung-gunung api tertinggi umumnya melebihi 6.000 mdpl. Beberapa bahkan melebihi 6.700 mdpl. Ketinggian mereka yang ekstrem membuat pendakian menjadi sangat menantang.
- Di puncak gunung api tertinggi terdapat salju abadi karena suhu yang sangat rendah. Meski berstatus gunung api, puncaknya ditutupi salju tebal sepanjang tahun.
- Satu-satunya gunung api tertinggi di luar Amerika Selatan adalah Gunung Puncak Jaya di Papua, Indonesia yang mencapai 4.884 mdpl.
- Gunung-gunung api tertinggi dunia sering menjadi tujuan ekspedisi dan pendakian gunung oleh para petualang dan pendaki profesional.
Demikian rangkuman mengenai daftar dan karakteristik gunung api tertinggi di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan tentang pencapaian alam yang menakjubkan.
Post a Comment