Pengertian Bumi Adalah - Proses Pembentukan, Struktur Lapisan, Karakteristik, Atmosfer , dan Sistem Rotasi Bumi

Table of Contents

Pengertian Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari dalam Tata Surya dan merupakan satu-satunya planet yang diketahui memiliki kehidupan. Dengan diameter sekitar 12.742 kilometer, Bumi adalah planet padat dengan atmosfer yang mendukung kehidupan. Planet ini memiliki permukaan yang terdiri dari berbagai fitur geografis seperti daratan, lautan, dan massa es, serta atmosfer yang terdiri dari campuran gas-gas seperti nitrogen, oksigen, dan karbon dioksida.

Beberapa ciri utama Bumi meliputi:

  1. Keberadaan Air: Bumi memiliki banyak air dalam bentuk lautan, sungai, dan danau. Air merupakan komponen penting bagi kehidupan karena digunakan dalam proses biologis dan memiliki peran penting dalam regulasi suhu planet.

  2. Lapisan Atmosfer: Bumi memiliki lapisan atmosfer yang melindungi permukaannya dari radiasi berbahaya matahari dan menyediakan udara yang kita hirup. Atmosfer juga bertanggung jawab atas peristiwa cuaca dan iklim di planet ini.

  3. Keragaman Hayati: Bumi merupakan tempat hidup bagi jutaan spesies organisme yang beragam, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Keanekaragaman hayati ini tergantung pada keseimbangan ekosistem yang rapuh.

  4. Pemanasan Global: Fenomena pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer. Ini menjadi tantangan utama bagi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan di Bumi.

  5. Gerakannya: Bumi memiliki dua gerakan utama, yaitu rotasi dan revolusi. Rotasi adalah gerakan Bumi mengelilingi porosnya sendiri, menyebabkan siang dan malam. Revolusi adalah gerakan Bumi mengelilingi Matahari, menyebabkan perubahan musim.

Bumi adalah tempat yang sangat unik di alam semesta, karena keberadaan air, atmosfer, dan kondisi fisiknya yang mendukung kehidupan seperti yang kita kenal. Karena itu, memahami Bumi dan menjaga lingkungannya menjadi kunci penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan berbagai bentuk kehidupan lainnya di planet ini.




Proses Pembentukan Planet Bumi

Pembahasan mengenai proses terbentuknya planet Bumi tentu saja tidak bisa dipisahkan dari proses terbentuknya tata surya dan alam semesta. Menurut teori pembentukan alam semesta melalui proses ledakan besar (Big Bang) yang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu, alam semesta pada awalnya adalah setitik materi yang memiliki densitas tak hingga dan sangat-sangat panas, kemudian meledak menciptakan ruang dan segala materi penyusun alam semesta, seperti proton, neutron, elektron yang kemudian membentuk unsur-unsur hidrogen dan helium. Lalu beratus-ratus juta setelahnya alam semesta mulai mendingin dan terbentuklah bintang-bintang dan galaksi-galaksi seperti sekarang. Diantara galaksi-galaksi tersebut, terbentuklah galaksi bima sakti dan tata surya kita dengan matahari dan planet-planetnya.

Teori nebula menyatakan bahwatata surya kita berevolusi dari awan besar yang disebut solar nebula . Selain hidrogen danatom helium yang dihasilkan selama BigBang, solar nebula terdiri daributir-butir debu dan materi yang tebentuk dari sisa reaksi nuklir bintang sebelumnya(fusi nuklir di bintangmengubah hidrogen dan helium keunsur lain yang lebih berat). Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalunebula tersebut perlahanmulai berkontraksi karenainteraksi gravitasi antara sesama partikelnya.

Pengaruh eksternal,seperti gelombang kejut  yang dihasilkan dari ledakan bintang (supernova), mungkintelah mendorong sebagian materi dari nebula bertumbukan. Selagi perlahan-lahan material pada nebula berkontraksi, nebula mulai berotasi dengan kecepatan yang meningkat akibat dari konservasi momentum sudutnya. Akhirnya tarikan gaya gravitasi yang menarik ke pusat nebulamencapai keseimbangan dengan gaya luar yang disebabkan oleh gerakan rotasinebula. Pada saat itu nebula telah berbentuk seperti cakram datar, dengan konsentrasi material di pusatnya yang membentuk proto-matahari, dan material di tepinya menjadi kumpulan planetisimal.


Selama proses kontraksi nebula, energi gravitasi terkonversi menjadi energi panas yang menyebabkan naiknya suhu di sisi dalam tata surya. Terbentuknya matahari di pusat tata surya menandai selesainya periode kontraksi dan pemanasan dari energi gravitasi. Suhu di sisi dalam tata surya mulai menurun.Penurunan suhu menyebabkan unsur-unsur dengan titik leleh tinggi berkondensasi menjadi material kecil yang mulai berkumpul.Unsur-unsur seperti besi, nikel dan unsur pembentuk batuan lainnya berevolusi mengitari matahari.Tumbukan berulang-ulang antar material membentuk menjadi objek-objek seukuran asteroid yang disebut planetisimal.

Sekitar puluhan juta tahun setelahnya planetisimal semakin besar dan membentuk planet-planet dalam; Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Selagi material planet-planet bertambah akibat tumbukan, tumbukan debris yang laju tinggi menyebabkan suhu planet naik. Karena suhunya yang meningkat dan medan gravitasinya lemah, planet dalam tidak bisa mengakumulasikan unsur-unsur yang ringan seperti hidrogen dan helium, yang kemudian terhembus ke sisi luar tata surya akibat angin matahari.Bersamaan dengan pembentukan planet-planet dalam, planet-planet luar seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mulai terbentuk dari unsur-unsur yang lebih ringan.

Selagi proses akumulasi material yang membentuk Bumi, tumbukan debris dengan laju tinggi dan peluruhan unsur radioaktif menyebabkan suhu Bumi meningkat perlahan-lahan. Selama periode pemanasan ini, Bumi menjadi cukup panas sehingga unsur besi dan nikel mulai meleleh. Lelehan ini memproduksi cairan logam yang tenggelam ke pusat planet dan membentuk inti Bumi yang kaya besi dan nikel. Periode awal pemanasan menghasilkan proses diferensiasi unsur-unsur. Pada proses ini terbentuk lautan magma yang mungkin beberapa kilometer dalamnya.

Lelehan unsur dengan massa lebih ringan muncul ke permukaan dan memadat membentuk kerak primitif Bumi. Unsur-unsur batuan ini didominasi oksigen, silikon dan alumunium, dengan sedikit unsur-unsur kalsium, natrium, kalium, besi, dan magnesium.Beberapa unsur logam berat semisal emas, timbal dan uranium yang memiliki titik leleh rendah atau mudah larut berkonsentrasi di pertumbuhan kerak ini. Periode awal segregrasi unsur kimia membangun tiga lapisan dasar dari interior Bumi, yaitu inti bumi, kerak bumi, dan mantel bumi.

Struktur Lapisan Bumi

Latar belakang dari adanya pengelompokan sturktur bumi adalah karena pada awal terbentuknya, bumi membutuhkan milyaran tahun untuk mengalami proses pendinginan. Bagian-bagian luar bumi yang menerima pendinginan pertama sekali akan memadat, berbeda halnya dengan bagian dalam bumi yang masih panas. Maka pada saat proses pendinginan itulah terjadi pemisahan zat-zat fisik dan kimia bumi. Pemisahan itu menuruti perbedaan sifat antar zat-zat itu. Berikut adalah struktur bumi menurut ahli, yaitu :
  • Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi merupakan bagian terluar bumi dan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Ketebalan lapisan ini mencapai 70 kmdan terdiri dari batuan dan masam. Lapisan dibawahnya hingga 100 km disebut dengan litosfer.Kerak bumi bukan lapisan yang utuh, melainkan terpecah menjadi tujuh lempeng besar dan ratusan lempeng kecil. Tujuh lempeng besar itu adalah lempeng samudera pasifik, lempeng hindia-australia, lempeng Eurasia, lempeng afrika, lempeng amerika selatan, lempeng amerika utara, dan lempeng antartika.
  • Mantel Bumi
Lapisan ini juga dikenal dengan astenosfer yang memiliki ketebalan mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Mantel bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki bentuk cair, padat, dan gas. Disebut dengan mantel bumi karena lapisan ini menyelimuti lapisan inti bumi.Lapisan mantel bumi terdiri dari dua lapisan, yang pertama mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km, sedangkan mantel bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman mencapai 2.900 km.
  • Inti Bumi
Inti bumi memiliki kandungan berupa besi 90% dan nikel 8% serta material tambahan lainnya sebanyak 2%. Lapisan inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu :
  1. Inti Luar, yang memiliki ketebalan mencapai 2.000 km dan terdiri dari kandungan besi cair yang memiliki suhu sekitar 2.200 celcius.
  2. Inti Dalam, merupakan pusat bumi berbentuk seperti bola dengan diameter mecapai 2.700 km. inti dalam tersusun atas besi dan nikel dengan suhu 4.500 celcius.
Berdasarkan penelitian, karakteristik lapisan bumi paling dalam memiliki sifat pejal dan keras yang diselubungi lapisan cair yang kental.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
  1. Bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan
  2. Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai macam ekosistem perairan seperti laut, danau, dan sungai
  3. Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
  4. Bagian yang ditempati oleh makhluk hidup (biosfer)

Karakteristik Bumi

Secara visual, jika dilihat dari luar angkasa memiliki warna biru dan coklat. Warna biru ini disebabkan oleh permukaan bumi yang terdiri dari air (samudera, lautan) dan warna coklat menunjukkan daratan di bumi (benua).
Sekali dalam berevolusi, Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,26 hari atau satu tahun sideris. Rotasi bumi adalah perputaran Bumi terhadap porosnya, hal ini yang menyebabkan adanya malam dan siang. Kalau musim di Bumi disebabkan oleh revolusi Bumi terhadap matahari.
Planet Bumi bisa berinteraksi dengan benda angkasa lain seperti bulan dan matahari secara gravitasi. Perputaran Bumi pada porosnya memiliki kemiringan sekitar 23,4 derajat dari bidang orbitnya. Dan ini lah penyebab perbedaan musim di Bumi.

Ukuran Bumi

Bumi tidak berbentuk sepperti sebuah bola ataupun lingkaran sempurna. Perputaran planet ini menyebabkan tonjolan di khatulistiwa, sehingga pengukurannya akan sedikit berbeda.
  • Diameter khatulistiwa : 12.756 km
  • Jari Jari Katulistiwa : 6.378 km
  • Keliling Katulistiwa : 40.070 km (24.900 miles)
  • Diameter kutub : 12.713,6 km
  • Jari Jari Kutub : 6.356 km (3.949 miles)
  • Volume : 1.08321×1012 km3



Atmosfer Di Planet Bumi

Untuk melindungi bumi dari berbagai macam efek buruk luar angkasa, bumi diselimuti oleh lapisan udara yang dinamakan atmosfer. Atmosfer bumi terdiri dari beberapa lapisan atmosfer, diantaranya adalah:
  1. Lapisan Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah. Lapisan tropisfer berada pada jarak 0 hingga 12 km di permukaan bumi.
  2. Lapisan Stratosfer, adalah lapisan atmosfer yang berada di ketinggian antara 12 kilometer hingga 60 kilometer di atas permukaan bumi. Antara lapisan troposfer dan stratosfer ini ada jarak yang disebut tropopause.
  3. Lapisan Mesosfer, adalah lapisan atmosfer yang berada di ketinggian antara 60 kilometer hingga 80 kilometer di atas permukaan bumi.
  4. Lapisan Termosfer, adalah lapisan atmosfer yang berada di ketinggian antara 80 kilometer hingga 100 kilometer di atas permukaan bumi.
  5. Lapisan Ionosfer, adalah lapisan atmosfer yang berada di ketinggian antara 100 kilometer hingga 800 kilometer di atas permukaan Bumi.



Sistem Rotasi Bumi

  • Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah proses rotasi yang dilakukan oleh Bumi untuk memutar porosnya. Bumi berbelok ke timur atau utara sebagai belokan searah jarum jam.
Waktu yang diperlukan Bumi untuk memutar porosnya ketika terhubung ke sebuah bintang adalah 23 jam 56 menit 4091 detik. Ini berbeda dari waktu yang dibutuhkan ketika dikaitkan dengan matahari, yaitu 24 jam. Karena pengaruh gravitasi bulan, rotasi bumi melambat sepanjang tahun. Sebagai hasil dari proses rotasi ini, bagian-bagian bumi dapat mengalami siang dan malam.
  • Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah proses pergerakan bumi untuk mengorbit matahari. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengorbit matahari di orbit adalah 365¼ hari. Pada waktu itu, itu juga disebut Revolusi Bumi. Revolusi bumi terjadi karena tarik ulur antara gaya gravitasi matahari dan gaya gravitasi bumi.
Keadaan orbit bumi ini menyebabkan beberapa fenomena alam yang dirasakan setiap tahun, yaitu perbedaan panjang antara siang dan malam antara daerah, gerakan semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan penampilan rasi bintang dan kalender Islam.
Ketika Bumi berkembang, proses rotasi Bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap Matahari. Sudut ini dapat diukur dari garis imajiner yang membagi Kutub Utara dan Kutub Selatan, garis khatulistiwa.
  • Hubungan antara Rotasi dan Revolusi
Telah dijelaskan di atas bahwa untuk rotasi bumi selama 365¼ hari, rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4091 detik. Ini menyebabkan perbedaan antara gerakan revolusioner dan gerakan rotasi. Akibatnya, ada tahun kabisat, tahun yang hanya memiliki 365 hari. Tahun kabisat diulang setiap 4 tahun.




Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Pengertian Bumi. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami Di Referensisiswa.my.id. Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.

Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Bumi
  • pengertian bumi menurut para ahli
  • planet bumi dan penjelasannya
  • pengertian planet mars
  • luas bumi
  • diameter bumi
  • karakteristik bumi
  • ukuran bumi
  • pengertian bumi dan alam semesta

Post a Comment