Pengertian Gaya Adalah - Ciri , Jenis-Jenis, Rumus gaya dan Contoh Soal Menggunakan Rumus Gaya
Table of Contents
Dalam ilmu fisika, pengertian gaya adalah salah satu besaran fisika yang berkaitan dengan kesetimbangan dan gerak benda. Gaya termasuk kuantitas vektor yang dilambangkan dengan simbol F atau force. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton atau N.
Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah dan termasuk salah satu besaran vektor yang dapat dihitung. Secara sederhana, gaya dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang dilakukan pada suatu objek yang memiliki massa.Adanya gaya dapat menyebabkan objek yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk, posisi, kecepatan, panjang, volume, atau berubah arah. Kuat lemahnya gaya yang diberikan tentu turut mempengaruhi kuantitas perubahan objek yang terjadi.
Gaya memiliki besaran (magnitude) dan arah dan termasuk salah satu besaran vektor yang dapat dihitung. Secara sederhana, gaya dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan yang dilakukan pada suatu objek yang memiliki massa.Adanya gaya dapat menyebabkan objek yang dikenai gaya akan mengalami perubahan bentuk, posisi, kecepatan, panjang, volume, atau berubah arah. Kuat lemahnya gaya yang diberikan tentu turut mempengaruhi kuantitas perubahan objek yang terjadi.
Pengertian Gaya
Berikut akan dijelaskan pengertian dan definisi gaya, baik menurut KBBI atau penjelasan secara umum.
Definisi Gaya Menurut KBBI
Pengertian gaya menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas (tak terikat).
Gaya juga bisa diartikan sebagai besaran yang mempunyai besar dan arah
tertentu.
Definisi Gaya Secara Umum
Pengertian gaya secara umum adalah interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam
bentuk arah, maupun konstruksi geometris.
Sebuah gaya dapat menyebabkan sebuah objek dengan massa tertentu
untuk mengubah kecepatannya atau berakselerasi atau untuk terdeformasi
lewat proses tertentu.
Gaya termasuk dalam besaran vektor yang dapat diukur. Gaya disimbolkan dengan simbol F. Sedangkan satuan internasional yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton, disimbolkan N.
Ciri Ciri Gaya
- Kekuatan dapat mengubah posisi benda.
- Kekuatan dapat mengubah gerakan benda baik ke arah gerakan atau dalam kecepatan gerakan.
- Gaya dapat mengubah bentuk benda.
Jenis-Jenis Gaya
Gaya
tidak hanya berupa dorongan dan tarikan. Pembagian jenisnya sangat
beragam tergantung proses terjadinya gaya ataupun benda yang menjadi
perantaranya. Berikut jenis-jenis gaya :
- Gaya Otot.
Gaya ini terjadi pada organisme biotik yang memiliki jaringan otot. Misalnya, proses pencernaan makanan dalam perut terjadi karena otot-otot pada usus mencerna makanan hingga halus.
- Gaya Magnet.
Gaya ini terjadi pada benda logam seperti besi atau baja terhadap magnet ataupun antar kutub magnet yang berbeda.
- Gaya Gesek.
Gaya ini terjadi akibat sentuhan benda satu dengan benda lainnya. Gaya gesek bisa menimbulkan perlambatan pergerakan.
Misalnya, saat di jalan raya yang berlubang dan berbatu, mobil tidak bisa berjalan cepat karena permukaan jalan yang kasar.
- Gaya Mesin.
Gaya mesin diakibatkan kinerja suatu mesin, misalnya mesin motor membuat motor dapat melaju kencang.
- Gaya Listrik.
Muatan listrik dapat menggerakan suatu benda, contohnya pada kipas angin.
- Gaya Pegas.
Gaya pegas dihasilkan oleh benda pegas. Gaya ini terjadi karena ada tegangan dan regangan pada pegas.
Misalnya, saat duduk di sofa kita sering merasakan gaya dorongan ketas dikarenakan sofa didalamnya tersusun atas struktur pegas.
- Gaya Gravitasi.
Gaya yang dihasilkan bumi yang menarik benda bermassa. Contohnya, buah jatuh dari pohon.
Rumus gaya
Gaya memiliki tiga rumus dasar untuk menjelaskan gerak benda. Tiga rumus tersebut, yaitu:
Hukum Newton 1
Hukum pertama Newton tentang gerak menyatakan bahwa“sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan tetap akan terus bergerak dengan kecepatan tersebut kecuali ada gaya resultan bekerja pada benda itu. Jika sebuah benda dalam keadaan diam, benda tersebut tetap diam kecuali ada gaya resultan yang bekerja pada benda itu.”Hukum
I Newton juga menggambarkan sifat benda yangselalu mempertahankan
keadaan diam atau keadaanbergeraknya yang
dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh karena itu, Hukum I Newton
dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman.
Jika penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda yang semula diam tetap diam.
Jika penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda yang semula diam tetap diam.
Serta benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.
Sehingga rumus hukum Newton 1 adalah
∑F = 0
Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)
Hukum Newton 2
Percepatan
atau perubahan dari kecepatan gerak benda selalu berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda.
Hukum Newton 2 dapat dihitung dengan rumus:
∑F = m.a
Keterangan:
∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)
m = massa benda (kilogram)
a = percepatan (m/s2)
m = massa benda (kilogram)
a = percepatan (m/s2)
Hukum Newton 3
Jika
suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan
membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.
Rumus Hukum Newton 3 adalah
∑Faksi = -∑Freaksi
Alat Pengukur Gaya
Dinamometer
Secara ilmu fisika, ketika kita memberikan gaya pada suatu benda,
kemudian benda tersebut berpindah dari tempat semula, itulah yang
disebut usaha. Namun, jika tidak ada perpindahan benda, maka bisa
disimpulkan jika gaya yang dikeluarkan tidak menghasilkan usaha. Misal,
gaya yang dikeluarkan saat mendorong tembok.
Pada dasarnya,
dinamometer merupakan alat ukur gaya yang dikeluarkan oleh suatu benda.
Jika gaya yang dikeluarkan menghasilkan perpindahan (s), maka kejadian
tersebut disebut sebagai usaha. Jadi, dinamometer dapat juga digunakan
sebagai salah satu alat ukur usaha.
Besar usaha yang dihasilkan bisa diketahui melalui rumus berikut ini.
W = F.s
Keterangan:
- W : Usaha (Joule)
- F : Gaya (N)
- s : Jarak (m)
Dinamometer sebagai Alat Pengukur Daya
Mengukur dapat dilakukan menggunakan rumus berikut.
P = W/t
Keterangan:
- P : Daya (Joule/watt)
- W : Usaha (Joule)
- t : Waktu (s)
Contoh Soal Menggunakan Rumus Gaya
Soal dan pembahasan 1
Sebuah
kotak bermassa diletakkan diatas bidang datar yang licin. Kemudian,
seorang anak ingin mendorongnya dengan gaya sebesar 10 N. Namun, ada
seorang anak lain yang mendorong kotak dengan arah yang berlawanan.
Akibatnya, kotak menjadi tidak bergerak. Kondisi ini digambarkan pada
skema berikut. Selanjutnya, berapakah gaya yang diberikan oleh anak lain
tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui:
F1 = 10 N (positif)
F2 = ? N (berlawanan, negatif)
Diketahui:
F1 = 10 N (positif)
F2 = ? N (berlawanan, negatif)
Benda
menjadi diam, artinya benda yang diam akan tetap diam kecuali ada
resultan gaya yang tidak nol bekerja pada benda itu. Dapat dikatakan
resultan gaya yang terjadi adalah nol terjadi hukumn newton 1.
Perhatikan perhitungan di bawah ini. Sehingga diperoleh F2 = -10, negatif artinya gaya yang berlawanan.
Perhatikan perhitungan di bawah ini. Sehingga diperoleh F2 = -10, negatif artinya gaya yang berlawanan.
Soal dan pembahasan 2
Perhatikan ilustrasi resultan gaya berikut!
Jika permukaan lantai dasar kotak licin, tentukan gaya yang pada anak 2?
Penyelesaian
Diketahui
F1 = 10 N (positif)
a = 2 m/s2
m = 100 Kg
F2 = ? N (searah, positif)
Kejadian diatas mengacu hukum newton II sehingga..
Diketahui
F1 = 10 N (positif)
a = 2 m/s2
m = 100 Kg
F2 = ? N (searah, positif)
Kejadian diatas mengacu hukum newton II sehingga..
Soal dan pembahasan 3
Seorang
polisi ingin mendobrak pintu kayu untuk menyelamatakn seoarang bayi
yang terperangkap. Saat mendorong pintu, gaya aksi yang dilakukan polisi
sebesar 100 N. Berapakah gaya reaksi dari pintu terhadap polisi ?
Penyelesaian:
Menurut hukum newton III, pintu akan melawan reaksi yang sama, yakni sebesar 100 N.
Soal dan pembahasan 4
Seorang
pemuda sedang memindahkan mesin dengan massa 25 Kg. Dia menarik mesin
dengan gaya sebesar 50 N. Berapakah percepatan yang dihasilkan ?
Penyelesaian
m = 25 Kg
F1 = 50 N
Penyelesaian
m = 25 Kg
F1 = 50 N
Soal dan pembahasan 5
Tentukan persamaan resultan gaya yang berkerja pada gambar berikut.
Penyelesaian:
Gaya F1 dan F2 searah, dan berlawanan dengan F3. Jika kita misalkan bahwa arah ke kiri bertanda positif (berlawanan artinya negatif) dan resultan gaya dapat dirumuskan:
F3 – F1 – F2= F3 – ( F1 +F2 )
Dengan demikian, menurut hukum newton 2, dirumuskan
F3 – ( F1 +F2 ) = m.a
Gaya F1 dan F2 searah, dan berlawanan dengan F3. Jika kita misalkan bahwa arah ke kiri bertanda positif (berlawanan artinya negatif) dan resultan gaya dapat dirumuskan:
F3 – F1 – F2= F3 – ( F1 +F2 )
Dengan demikian, menurut hukum newton 2, dirumuskan
F3 – ( F1 +F2 ) = m.a
Penelusuran yang terkait dengan Gaya Adalah
- satuan gaya adalah
- gaya fisika
- jenis-jenis gaya
- rumus gaya
- alat untuk mengukur gaya adalah
- apa yang dimaksud dengan gaya
- sifat-sifat gaya
- contoh soal gaya
Post a Comment