Angin Adalah - Karakteristik, Fungsi, Faktor, Jenis - Jenis Angin, dan Proses Terbentuknya Angin

Table of Contents

Apa Itu Angin ?

Angin adalah gerakan udara horizontal yang terjadi secara alami di atmosfer Bumi. Gerakan ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara antara daerah yang lebih hangat dan lebih dingin, serta oleh efek Coriolis yang disebabkan oleh rotasi Bumi. Angin merupakan salah satu fenomena alam yang penting dan memiliki dampak besar terhadap iklim, cuaca, dan lingkungan.

Beberapa karakteristik penting dari angin adalah:

  1. Penyebab: Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara daerah yang memiliki suhu dan tekanan yang berbeda. Udara mengalir dari daerah yang memiliki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan rendah untuk menciptakan keseimbangan.

  2. Arus Balik: Angin sering kali terjadi dalam arus balik yang bergerak dalam pola yang berulang, seperti siklus harian atau musiman. Contohnya, angin darat yang bergerak dari daratan ke laut pada malam hari, dan angin laut yang bergerak dari laut ke daratan pada siang hari.

  3. Pola Global: Terdapat pola angin global yang penting, seperti angin pasat dan jet stream, yang membentuk pola aliran udara yang konstan di seluruh Bumi. Angin pasat bergerak dari daerah ber tekanan tinggi di belahan Bumi yang lebih dingin menuju daerah ber tekanan rendah di belahan Bumi yang lebih panas.

  4. Pengaruh: Angin memiliki dampak besar terhadap cuaca dan iklim di berbagai daerah. Angin dapat membawa hujan, awan, dan berbagai kondisi cuaca lainnya. Angin juga merupakan faktor penting dalam proses pembentukan dan perubahan pola iklim global.

  5. Pemanfaatan: Manusia telah memanfaatkan angin selama ribuan tahun untuk berbagai keperluan, seperti pelayaran, penggerak kincir angin, pembangkit tenaga listrik angin, dan olahraga layang-layang.

Angin adalah salah satu fenomena alam yang kompleks dan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Bumi serta memengaruhi kehidupan manusia dan makhluk lainnya.




Karakteristik Dari Angin

Angin memiliki karakteristik sendiri untuk mengetahuinya, lihat poin-poin berikut:
  • Kepadatan angin biasanya 1.225 kg / m3
  • Kekuatan angin sebanding dengan kecepatannya
  • Angin bergerak dari area tekanan maksimum ke tekanan minimum.
  • Kecepatan angin sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara sumber dan tujuan angin dan hambatan medan dalam perjalanannya.
  • Angin mempercepat pendinginan benda-benda panas
  • Angin menyebabkan tekanan pada permukaan, yang menetralkan arah angin, dan gesekan terhadap objek dalam perjalanannya.
  • Kecepatan dan arah angin tidak stabil, yang disebut turbulensi dapat berubah setiap saat.

Fungsi Dari Angin

Berikut adalah beberapa fungsi angin:
  • Membantu penyerbukan bunga
  • Kontrol kincir angin atau operasikan turbin angin
  • Mempercepat pendinginan benda panas
  • Pencampuran lapisan udara antara panas dan dingin, lembab dan dingin dan kaya akan CO2 dan CO2
  • Membantu dalam mengamati cuaca dalam meteorologi dan klimatologi
  • Uap air yang diuapkan diangkut dari laut ke daratan dan sampai pada kondensasi, yang kemudian menjadi hujan
Dalam klimatologi angin memiliki dua fungsi dasar:
  • Pemindahan panas dalam bentuk yang dapat diukur dan disimpan dari lintang rendah ke lintang tinggi dan menyeimbangkan keseimbangan radiasi matahari antara lintang rendah dan tinggi.
  • Penghapusan uap air yang diuapkan dari laut ke tanah di mana sebagian besar dari kondensasi untuk memenuhi kebutuhan air yang jatuh kembali sebagai hujan, kabut atau embun.


Jenis - Jenis Angin

  • Jenis Angin Musim (Muson)

Jenis angin yang pertama adalah angin musim atau biasa dikenal dengan sebutan angin muson. Ini merupakan jenis angin yang berhembus berdasarkan periodik yakni minimal 3 bulan. Diketahui pada setiap periodenya memiliki pola yang berlawanan dan berganti arah pada setiap setengah tahunnya.
Jenis angin muson ini juga terbagi dan dibedakan menjadi dua macam yakni angin muson barat serta angin muson timur. Angin muson barat merupakan angin yang berhembus dari Asia ke Australia dan membawa curah hujan sehingga membuat Indonesia akan terjadi musim penghujan, angin ini bertiup pada periode bulan Oktober hingga April.
Kemudian ada angin muson timur yang bertiup dari Australia ke Asia dan tidak membawa curah hujan, maka dampaknya akan membuat Indonesia terjadi musim kemarau. Perlu Anda ketahui, angin ini bertiup pada periode bulan April hingga bulan Oktober.
  • Jenis Angin Laut

Jenis angin selanjutnya adalah angin laut yang bertiup dari daerah laut menuju ke daratan. Umumnya, angin ini akan bertiup pada siang hari yakni sekitaran pukul sembilan pagi hingga pukul empat sore.
Angin laut ini merupakan jenis angin yang biasanya banyak dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional dalam melakukan perjalanan pulang setelah dirinya mencari ikan ataupun melaut.
  • Jenis Angin Jatuh (Fohn)

Berikutnya ada jenis angin jatuh atau juga biasa dikenal dengan sebutan angin fohn. Angin ini merupakan jenis yang terjadi sesuai dengan adanya jenis hujan, misalnya hujan orografis. Diketahui, angin ini akan bertiup dari suatu wilayah atau daerah tertentu dengan temperatur suhu yang berbeda.
Diketahui, angin ini dapat terjadi lantaran adanya gerakan massa udara yang naik ke pegunungan dengan tinggi lebih dari 200 meter yang kemudian naik pada satu sisi dan turun kembali di sisi lain. Karena uap air sudah terbuang saat terjadi hujan orografis, maka angin fohn yang jatuh dari puncak gunung akan bertiup dengan memiliki sifat kering dan panas.
  • Jenis Angin Darat

Jenis angin selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah angin darat, jika sudah ada angin laut tentu pasti ada angin darat. Nah angin darat ini merupakan jenis angin yang bertiup dari daratan menuju lautan.Biasanya, angin ini bertiup dan terjadi ketika malam hari yakni sekitaran pukul delapan sampai empat sore. Angin ini kerapkali digunakan serta dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional yang sedang akan berangkat menuju lautan guna mencari ikan.
  • Jenis Angin Gunung

Jenis angin berikutnya adalah angin gunung yang bertiup dari puncak gunung ke lembah. Umumnya, jenis angin gunung ini akan terjadi dan bertiup ketika malam hari.
  • Jenis Angin Tetap

Adapula jenis angin berikutnya yakni angin tetap yang merupakan angin memiliki arah hembusan tetap pada sepanjang tahunnya. Perlu diketahui angin tetap ini terbagi menjadi dua macam yaitu angin pasat dan juga antipasat.
Angin pasat sendiri merupakan angin yang bertiup dari daerah subtropik menuju khatulistiwa atau equator. Sementara angin antipasat adalah angin yang mampu bertiup dari daerah khatulistiwa atau equator menuju daerah subtropik.
  • Jenis Angin Lembah

Kemudian jenis angin berikutnya adalah angin lembah yang merupakan kebalikan dari jenis angin gunung. Ya, angin ini merupakan angin yang mampu bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung, biasanya angin lembah akan bertiup ketika siang hari.
  • Jenis Angin Dingin

Jenis angin dingin ini merupakan angin yang memiliki sifat dingin. Diketahui, angin ini terbagi menjadi dua macam yakni angin mistral dan angin bora.
Angin mistral merupakan angin yang bertiup dari pantai laut tengah yakni bagian selatan Perancis. Sementara angin bora adalah angin yang bertiup di daerah balkan, biasanya angin ini turun dari dataran tinggi Balkan menuju pantai Albania dan juga Istria.


Faktor angin

Ada beberapa hal yang memengaruhi terjadinya angin:
  • Gradien barometris
Gradien barometris adalah angka yang menunjukkan tekanan udara. Makin besar gradien barometris, makin cepat angin bertiup.
  • Letak tempat
Angin di daerah sekitar khatulistiwa seperti Indoensia bergerak lebih cepat dibanding angin di kutub.
  • Ketinggian tempat
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin cepat angin bertiup. Ini disebabkan pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara.
Di permukaan tanah, angin tak begitu cepat sebaba terhalang oleh bangunan, pohon, dan benda-benda lainnya.
  • Waktu
Angin di siang hari bergerak lebih cepat dari pada angin malam. Ini karena suhu udara di siang hari lebih panas dibanding malam hari.


Manfaat Angin Bagi Kehidupan

Angin dimanfaatkan untuk berlayar, menerbangkan layang-layang, bahkan pesawat, dan dapat juga menghasilkan listrik.

Pembangkit listrik

Turbin angin beroperasi dengan prinsip yang sederhana. Energi angin mengubah dua atau tiga baling-baling seperti baling-baling di sekitar rotor. Rotor terhubung ke poros utama, yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Secara sederhana, turbin angin bekerja kebalikan dari kipas angin. Alih-alih menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk menghasilkan listrik. Angin memutar baling-baling, yang memutar poros, yang menghubungkan ke generator dan menghasilkan listrik. Jika masih bingung bagaimana putaran baling-baling angin yang perlahan dapat menghasilkan putaran generator yang cepat, ingat prinsip gear depan dan gear belakang sepeda kita.
Istilah energi angin atau tenaga angin menggambarkan proses dimana angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik yang diubah menjadi energi listrik. Turbin angin mengubah energi kinetik angin menjadi tenaga mesin. Energi listrik yang dapat dihasilkan oleh angin cukup besar skalanya dari 100 kilowatt hingga sebesar beberapa megawatt. Turbin angin yang lebih besar akan lebih efektif biayanya jika dibuat dalam kelompok besar secara bersama kumpulan turbin angin tampak sebagai ladang angin, yang memberikan kekuatan besar ke jaringan listrik. Turbin besar biasanya ditempatkan di lepas pantai, karena lebih efisien dengan hambatan transportasi yang kecil.
Turbin kecil tunggal di bawah 100 kilowatt digunakan untuk rumah, mengerakkan pompa air dll. Turbin kecil terkadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai, dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrida dan biasanya digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan di mana sambungan ke jaringan listrik konvensional tidak tersedia.

Angin untuk berlayar

Kapal layar adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Pada awalnya, kapal layar digerakkan oleh tenaga manusia sebagai pendayung dan layar sebagai penggerak utama. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan maka kapal layar harus mempunyai dua buah layar yang dapat diatur-atur. Dua layar tersebut diatur sedemikian rupa sehingga angin yang masuk ke ruang antara dua layar memiliki kecepatan yang lebih besar. Lengkungan layar mirip dengan lengkungan sisi pesawat terbang, sehingga kecepatan angin pada sisi lengkung (depan layar) lebih besar dari kecepatan angin di belakang layar.
Perahu layar memanfaatkan Prinsip Bernoulli yang digunakan untuk menghitung daya angkat airfoil. Dalam karyanya Hydrodynamica di tahun 1738, ilmuwan Swiss bernama Daniel Bernoulli menjelaskan bahwa pada sebuah cairan ideal, setiap peningkatan kecepatan aliran diikuti dengan penurunan tekanan atau energi potensial. Jika cairan mengalir secara horizontal, maka cairan ini akan mengeluarkan lebih banyak tekanan ketika bergerak pelan dan lebih sedikit tekanan ketika bergerak cepat. Prinsip inilah yang digunakan untuk menggerakkan perahu layar.

Angin menerbangkan pesawat terbang

Seperti saat kita bermain layang-layang, pesawat udara memanfaatkan angin secara berlawanan dengan arah angin untuk mengangkat badannya yang besar. Pesawat, untuk terbang membutuhkan sebuah gaya, yang dinamakan Gaya Angkat. Gaya ini timbul akibat interaksi permukaan penghasil gaya angkat dengan udara di sekitarnya. Permukaan yang dominan menghasilkan gaya angkat adalah sayap, ekor horizontal, dan elevator.

Bagaimana proses terbentuknya angin?

Secara lebih terstruktur, proses terjadinya angin ini melibatkan 3 langkah khusus, yaitu:
  1. Terjadinya perbedaan penyinaran oleh panas matahari
Matahari yang memancarkan sinarnya tidak bisa menyinari dengan intensitas penyinaran yang sama antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Pastilah ada perbedaan di beberapa wilayah atau tempat perihal penerimaan sinar matahari ini. Nah, perbedaan radiasi atau cahaya matahari ini lah yang menjadi dasar terbentuknya angin.
  1. Terjadi pengembangan udara atau pemuaian udara
Dalam proses terjadinya angin, setelah terjadi perbedaan suhu dan tekanan selanjutya terjadi pengembangan udara auat pemuaian udara . Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan atau suhu yang ada di suatu wilayah tersebut. Pada daerah yang mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak, udara akan mengalami pengembangan atau pemuaian, sehingga mempunyai tekanan udara yang lebih rendah dibandingakan dengan daerah yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari. Karena terjadinya pemuaian udara atau pengembangan udara ini, maka terjadi perbedaan tekanan udara diantara kedua daerah atersebut.
  1. Terjadinya gerakan udara
 Adanya perbedaan tekanan udara yang diakibatkan oleh pemuaian udara ini akan memicu terjadinya pergerakan pada udara. Udara yang berada di daerah dengan tekanan lebih tinggi akan bergerak menuju daerah yang mempunyai tekanan udara lebih rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa daerah yang mendapatkan sinar matahari rendah akan lebih mempunyai banyak angin menuju daerah yang lebih panas. Dan inilah akhir dari proses terjadinya angin, dan terbentuklah angin.

Alat Untuk Pengukuran Kecepatan Angin

Alat ukur angin meliputi:
  • Anemometer, adalah perangkat yang mengukur kecepatan angin. Alat seperti ini biasanya berada di BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) untuk menentukan cuaca dan iklim. Atau dapat juga digunakan di area yang direncanakan (setidaknya) untuk pemasangan turbin angin.
  • Baling-baling angin adalah alat untuk menentukan arah angin, dengan mana kecepatan angin yang tepat tidak dapat diperkirakan. Alat ini adalah alat sederhana yang biasa digunakan di perkebunan dan pertanian untuk mendeteksi arah angin.
  • Windsock, adalah alat untuk menentukan arah angin dan memperkirakan kecepatan angin. Yang biasanya ditemukan di bandara. Alat ini membantu mendaratkan pesawat yang bisa terganggu oleh angin.
    Biasanya, pengukuran angin dilakukan di darat, tetapi dalam rumus gelombang, data angin yang digunakan untuk menentukan kecepatan adalah kecepatan di permukaan laut. Oleh karena itu, perlu untuk mengkonversi data angin terestrial di dekat lokasi terdekat ke pengukuran data angin di atas permukaan laut.
    Representasi data angin juga ditunjukkan oleh mawar angin. Angin naik adalah grafik yang memfasilitasi penyajian data angin. Untuk mawar angin, data yang ditampilkan termasuk kecepatan angin, arah angin dan frekuensi angin dalam diagram.




Penelusuran yang terkait dengan angin adalah
  • pengertian angin dan jenisnya
  • proses terjadinya angin
  • jenis-jenis angin
  • angin muson
  • angin darat adalah
  • materi tentang angin
  • angin adalah brainly
  • manfaat angin

Post a Comment