Pengertian Magma Adalah - Sifat-Sifat, Klasifikasi, Jenis – Jenis, Sistem Pergerakan Dan Proses Pembentukan Magma
Table of Contents
Magma adalah suatu material yang terbentuk di dalam lapisan kulit bumi (lempeng tektonik) berupa material lumpur yang berpijar pada suhu sangat tinggi (sampai dengan 1000 derajat Celcius). Terjadi akibat adanya gesekan/ tumbukan dua lempeng tektonik, sehingga menghasilkan suhu tinggi dan membentuk dapur magma yang mendorong keatas dan dapat memunculkan adanya gunung api. Berikut ini adalah gambar proses terbentuknya magma dan gunung api.
Pengertian Magma
Pengertian Lava
Lava merupakan suatu cairan larutan magma yang mengalir kearah luar dan dalam perut bumi melalui kawah gunung berapi atau juga celah (patahan) yang lalu membeku menjadi batuan yang bentuknya beraneka macam.Jika cairan itu encer maka akan meleleh jatuh dari sumbernya dan membentuk aliran yang menyerupai sungai melalui lembah serta membeku menjadi batuan seperti lava blok (pada umumnya di Indonesia membentuk lava blok). JIka agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava serta di bagian tepinya membeku membentuk blok-blok lava namun suhunya masih tinggi, jika posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas gugutan dari lava.Pengertian Lahar
Lahar merupakan aliran material vulkanik yang umumnya berupa campuran batu, pasir dan krikil yang di sebabkan adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung berapi. Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar tersebut akan meningkat dengan seiring meningkatnya intensitas curah hujan.Lairan lahar sangat berbahaya terutama untuk penduduk yang ada dilereng gunung ataupun untuk para penambang pasir yang sering berada pada aliran lahar tersebut. Lahar bisa mengalir dengan kecepatan puluhan meter perdetik menempuh jarak sampar beberapa kilometer membawa energi yang besar. Untuk itu umumnya lahar dibuatkan saluran khusus yang didalam ilmu geoteknik dikenal sebagai “sabo”.
Beberapa gunung di Indonesia yang memiliki aktivitas aliran lahar ini misalnya Gunung Galunggung di Jawa Barat serta Gungung Merapi di Jawa Tengah.
Sifat-Sifat Magma
Sifat
– sifat magma dibagi menjadi dua, Pertama sifat-sifat fisik magma dan
sifat-sifat kimia magma. Sifat-sifat fisik magma meliputi viskositas,
berat jenis dan suhu magma, sedangkan sifat-sifat kimia magma meliputi
senyawa-senyawa volatile, senyawa non volatile serta unsur lain yang
disebut unsur jejak.
Klasifikasi Magma
- Magma basa merupakan magma yang mengandung 50% SiO2, bersuhu tinggi antara 9000 –12000 C dan viskositasnya rendah, mengalir.
- Magma intermediet merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 50 hingga 60% (berada di antara magma basa dan asam).
- Magma asam merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 60 hingga 70%, bersuhu di bawah 8000 C dan viskositasnya tinggi sehingga mobilitasnya redah.
Jenis – Jenis Magma
Berdasarkan kandungan SiO 2 (silikat dioksida) ada tiga jenis magma, yaitu:
- Basalt magma adalah magma dengan konten SiO2 sekitar 45 – 55%, konten Fe dan Mg yang tinggi dan konten K dan N yang rendah.
- Magma andesit adalah magma dengan kandungan SiO2 sekitar 55-65%, di sebelah kanan Fe, Mg, Ca, Na, dan medium K.
- Magma Riolytic adalah magma dengan konten SiO2 sekitar 65 hingga 75%, konten Ge-Mg dan Ca yang rendah dan konten K dan Na yang tinggi.
Sistem Pergerakan Magma
Seperti
yang kami jelaskan di atas, magma adalah batuan cair atau semi-padat
yang dinamis (mampu bergerak). Secara umum, ada dua gerakan magma,
yaitu:
Intrusi Magma
Penetrasi magma adalah proses pemecahan magma melalui celah atau rongga di lapisan permukaan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Penetrasi magma biasanya karena peningkatan tekanan dari gas penyusun itu sendiri.
Penetrasi magma adalah proses pemecahan magma melalui celah atau rongga di lapisan permukaan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Penetrasi magma biasanya karena peningkatan tekanan dari gas penyusun itu sendiri.
- Penetrasi dangkal (ambang atau pelat penetrasi), adalah magma menyusup di antara dua lapisan batuan, horisontal dan sejajar dengan lapisan batu.
- Lakolit adalah magma yang menembus lapisan atas bumi. Bentuknya seperti lensa cembung atau pancake.
- Gang (Korok) adalah hasil intrusi batu magma yang menembus dan membeku di antara keriput (Korok).
- Diathermis adalah lubang (pipa) antara dapur magma dan kawah gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
- Secara terperinci, Magma Intrusion akan menghasilkan bentuk yang berbeda, yaitu:
Magma Ekstrusi
Ekstrusi magma adalah pelepasan magma dari perut bumi ke permukaan bumi. Ekstrusi magma adalah proses yang biasa kita sebut letusan gunung berapi. Proses ini dapat terjadi karena retak, retak atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi, serta karena peningkatan komponen gas magma. Ekstrusi magma dapat dilakukan di darat atau di laut.
Ekstrusi magma adalah pelepasan magma dari perut bumi ke permukaan bumi. Ekstrusi magma adalah proses yang biasa kita sebut letusan gunung berapi. Proses ini dapat terjadi karena retak, retak atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi, serta karena peningkatan komponen gas magma. Ekstrusi magma dapat dilakukan di darat atau di laut.
Ekstrusi magma dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
- Ekstrusi linier
Ekstrusi linier terjadi ketika magma bocor melalui retakan atau patah yang berkembang menjadi serangkaian gunung berapi. Misalnya Volcano Male di Islandia dan seri gunung berapi di Jawa Tengah dan Timur. - Ekstrusi area tersebut
Ekstrusi Area terjadi ketika lokasi magma berada di dekat permukaan bumi, menyebabkan magma meleleh di beberapa tempat di area tertentu. Misalnya, Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat, yang luasnya 10.000 km2. - Ekstrusi sentral
Ekstrusi sentral terjadi ketika magma bocor melalui lubang (saluran magma) dan membentuk pegunungan yang terpisah. Misalnya, gunung Krakatau, Vesucius dan lainnya.
Proses Pembentukan Magma
Bumi, planet yang kita tinggali
memiliki struktur mirip bawang merah. Bumi tersusun atas lapisan-lapisan
yang menyelubungi inti bumi. Secara umum ada tiga lapisan utama dalam struktur bumi, yaitu inti bumi yang sangat panas, mantel bumi yang sangat tebal di lapisan tengah serta kerak bumi tempak kita hidup yang berada di lapisan paling luar.
Magma
berasal dari kamar magma yang letaknya di terapit antara lapisan mantel
bumi dan lapisan kerak bumi. Mantel bumi dan kerak bumi pada umumnya
berbentuk padat. Sehingga keberadaan magma yang cair di antara keduanya
sangat penting bagi geolog untuk mempelajari struktur dan morfologi yang
terjadi di mantel bumi. Biasanya aktivitas magma juga dipengaruhi oleh
aktivitas geologi yang terjadi di lapisan mantel bumi dibawahnya.
Asal
usul magma terbentuk dalam beberapa cara yang berbeda, hal ini
disebabkan oleh perbedaan struktur, suhu dan tekanan antara lapisan
mantel bumi dan kerak bumi. Ada tiga proses pembentukan magma, yaitu decompression melting, transfer panas dan flux melting.
- Decompression melting
Decompression
melting merupakan pergerakan komponen penyusun mantel bumi yang panas
ke atas. Material panas ini naik ke atas yang tekanannya lebih rendah
melalui konveksi panas. Menurut hukum fisika, tekanan berbanding lurus
dengan titik lebur. Daerah dengan tekanan lebih rendah juga memiliki
titik lebur lebih rendah. Dekompressi (penurunan tekanan) di atasnya
membuat lapisan mantel yang solid meleleh menjadi magma
Decompression
melting umumnya terjadi didaerah divergent, dimana lempeng tektonik
saling terpisah. Pergerakan lempeng itu menyebabkan magma yang ada di
bawahnya bergerak mengisi ruang kosong di atasnya. Magma kemudian
membeku mebentuk batuan beku yang menyusun lapisan baru dari kerak bumi.
Decompression
melting juga terjadi di daerah bulu mantel, yaitu lorong-lorong yang
terdiri dari material panas dari inti bumi menuju kerak bumi yang lebih
rendah tekanannya. Bila berada di bawah permukaan laut, bulu mantel yang
disebut magma ini mendorong magma ke dasar laut. Proses yang
berlangsung selama jutaan tahun ini membentuk pulau vulkanik tengah
laut.
- Transfer Panas
Magma
juga dapat terbentuk ketika energi panas dari batuan cair mengintrusi
lapisan kerak bumi yang dingin. Saat batu cair ini membeku, ia juga
menyebarkan panas ke sekelilingnya. Akibatnya batuan di sekitarnya
meleleh dan membentuk magma.
Transfer panas terjadi daerah
konvergen, dimana lempeng-lempeng tektonik bergerak dan bertubrukan.
Batu-batu cair yang ada di bawah lempeng tektonik mempengaruhi lapisan
dingin di atasnya. Proses ini menyebakan panas dan menciptakan magma.
Selama jutaan tahun, magma di bawah zona subduksi ini berubah membentuk
busur vulkanik, yaitu rangkaian gunung berapi aktif yang ada di daerah
konvergen.
- Flux Melting
Flux
melting terjadi saat air dan karbondioksida ditambahkan pada batuan.
Kedua senyawa ini menyebabkan batu meleleh pada suhu yang lebih rendah
dari biasanya. Flux melting menciptakan magma pada daerah-daerah, yang
kalau dilihat dari suhu dan tekanannya seharusnya masih berbentuk batuan
(belum meleleh).
Kandungan Gas dalam Magma
Pada
kedalaman bumi hampir semua magma mengandung gas yang terlarut dalam
cairan, tetapi gas tersebut akan membentuk fase uap terpisah ketika
tekanan menurun saat magma naik ke permukaan.
Gas dalam magma:
- Sebagian besar terdiri dari H2O (uap air) dan CO2 (karbon dioksida)
- Sebagian kecil mengandung gas Sulfur, Chlorine, dan Fluorine
Jumlah
gas dalam magma juga terkait dengan komposisi kimia magma. Magma
riolitik biasanya mengandung gas terlarut yang lebih tinggi daripada
magma basaltik.
Temperatur Magma
Pengukuran laboratorium dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa temperatur dari ketiga jenis magma adalah sebagai berikut:
- Magma basaltik: 1000 hingga 1200°C
- Magma andesitik: 800 hingga 1000°C
- Magma riolitik: 650 hingga 800°C
Viskositas Magma
Viskositas
adalah salah satu sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan
terhadap gaya dari hasil pergeseran (kebalikan dari fluiditas).
Viskositas tergantung pada komposisi dan temperatur magma.
- Magma basaltic: 10 - 103 PaS
- Magma andesitic: 103 - 105 PaS
- Magma riolitik: 105 - 109 PaS
Magma dengan kandungan SiO2 (silika) tinggi, viskositasnya lebih tinggi daripada magma dengan kandungan SiO2 rendah (viskositas meningkat dengan meningkatnya konsentrasi SiO2 dalam magma).
Magma
bertemperatur rendah viskositasnya lebih tinggi daripada magma
bertemperatur tinggi (viskositas menurun dengan meningkatnya temperatur
magma).
Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Materi Pengertian Magma. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami . Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Magma
- pengertian magma, lava dan lahar
- magma adalah brainly
- pengertian lava
- pengertian magma menurut para ahli
- jenis magma
- apakah yang menyebabkan magma naik ke permukaan bumi
- arti kata magma
- perbedaan magma dan lava
Post a Comment