Pengertian Deuteromycota Adalah - Struktur, ciri-ciri, Ukuran, Habitat, Alat Reproduksi, peranan deuteromycota dan contoh deuteromycota


Pengertian Jamur Deuteromycota

Deuteromycota adalah kelompok jamur yang sering juga disebut sebagai jamur "imperfect" atau "fungi imperfecti". Istilah "Deuteromycota" sendiri digunakan untuk merujuk pada jamur-jamur yang tidak memiliki tahap reproduksi seksual yang diamati atau diketahui. Dalam sistem klasifikasi biologi, Deuteromycota biasanya dianggap sebagai taksonomi yang usang, karena tidak ada tahap reproduksi seksual yang diamati, sehingga tidak mungkin untuk ditempatkan dalam kategori sistematis yang lebih tepat berdasarkan reproduksi seksualnya.

Jamur-jamur dalam Deuteromycota memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Mereka berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan spora, konidia, atau struktur reproduksi aseksual lainnya.
  2. Umumnya, tidak ada tahap reproduksi seksual yang diamati atau tidak diketahui, meskipun dalam beberapa kasus, reproduksi seksual bisa saja terjadi tetapi belum diamati.
  3. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, udara, air, dan organisme lainnya.
  4. Beberapa spesies Deuteromycota memiliki peran penting dalam ekologi, seperti pembusukan materi organik, simbiosis dengan tumbuhan, atau sebagai agen penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Walaupun Deuteromycota dianggap sebagai taksonomi yang usang, namun banyak jamur yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ilmu kedokteran, industri, pertanian, dan ekologi. Dalam sistem klasifikasi modern, banyak spesies Deuteromycota telah ditempatkan dalam kelompok jamur yang lebih spesifik berdasarkan data genetik dan observasi lebih lanjut tentang siklus hidup dan reproduksinya.

 

 Baca Juga: Lembaga Eksekutif Adalah - Tugas, Fungsi, Wewenang, Hak dan Kewajiban Beserta Lembaga eksekutif

 

Struktur Jamur Deuteromycota



Jadi Struktur dari Jamur deuteromucota atau disebut dengan imperfect fungi (jamur tidak sempurna) ini  terdapat claosporium, Hifa, Alternaria, Conidium serta juga phialophora.

 

Ciri Ciri Deuteromycota

  • Tanda hubung diisolasi dengan tubuh yang harus mikroskopis.
  • Parasit itu ada di inangnya dan banyak saprofit Yuga hidup di tempat sampah.
  • Reproduksi aseksualnya dengan konidia dan seks tidak dikenali.
  • Menyebabkan penyakit dan merusak hewan, manusia, dan tumbuhan.
  • Hifa multiseluler tidak terisolasi, tetapi beberapa spesies adalah organisme uniseluler yang menghasilkan pseudomiselium (pseudomiselium) dalam kondisi lingkungan yang menguntungkan.
  • Dimana ini bersifat mikroskopis (tidak bisa diamati dengan mata telanjang).
  • Dinding sel terbuat dari kitin.
  • Dalam beberapa jenis hifa ditemukan sel-sel dengan nukleus, tetapi sebagian besar nukleus terisolasi ..
  • Spora vegetatif terbentuk dan fase kawin belum diketahui, sehingga disebut jamur tidak lengkap atau tidak lengkap.
  • Ini berkembang biak dengan membentuk spora aseksual melalui fragmentasi dan konidium uniseluler atau multiseluler. Selama reproduksi seksual tidak diketahui.
  • Banyak yang merusak atau menyebabkan penyakit pada ternak, manusia dan tanaman.
  • Saprophyte dan parasit hidup.
  • Biasanya habitat di tempat yang lembab.
 

Reproduksi Dari Deuteromycota

  • Reproduksi aseksual terjadi melalui produksi konidia atau hifa khusus, yang disebut konidiofor.
  • Meskipun tidak ada reproduksi seksual, rekombinasi genetik masih dapat terjadi, sehingga seseorang berbicara tentang parasexualitas.
  • Siklus parasexual ini adalah proses pengiriman materi genetik tanpa pembelahan dengan meiosis dan pengembangan struktur seksual.

 

Siklus Hidup Dari Deuteromycota

Banyak jamur Deuteromycota mengandung saprofitik dalam bahan organik, parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa tanaman.

Deuteromycota juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia, misalnya. B. kurap dan lendir. Selain itu, mereka juga menyebabkan pelapukan pada kayu.

 

Cara Hidup Deuteromycota

Semua jamur anggota divisi artifisial ini bereproduksi secara aseksual dengan konidia. Konidia dibentuk diujung konidiosfora, secara langsung pada hifa yang bebas. Beberapa jenis hidup pada dedaunan dan sisa-sisa tumbuhan yang tenggelam di dasar sungai yang berarus deras. Beberapa kelompok yang lain merupakan parasit pada protozoa dan hewan-hewan kecil lainnya dengan berbagai cara. Beberapa jenis juga ditemui pada semut dan sarang rayap.

Beberapa jamur parasit pada hewan-hewan kecil mengembangkan unbranched body di dalam tubuh korbannya, kemudian secara perlahan-lahan menyerap nutrien sampai korbannya mati. Setelah itu jamur tersebut memproduksi rantai spora yang mungkin menempel atau termakan oleh hewan-hewan lain yang akan menjadi korbannya. Cara lain adalah dengan menangkap mangsanya dengan hifa yang dapat menusuk, dengan menumpangi dan melekat pada amuba. Salah satu kelompok jamur penghuni tanah ada yang mampu menangkap cacing nematoda dengan membentuk cincin hifa atau hyphal loop.

Ukuran cicin hifa tersebut lebih kecil dari ukuran tubuh nematoda dan runcing pada kedua ujungnya. Ketika nematoda memasukkan kepalanya ke dalam cincin hifa, cacing tersebut cenderung berusaha keluar dengan bergerak maju, bukan mundur, sehingga cacing tersebut justru terjebak pada kumparan hifa jamur tersebut. Perhatikan gambar berikut ini.

 



Contoh Deuteromycota dan Peranannya

Pada manusia, jamur anggota divisi Deuteromycota umumnya menyebabkan penyakit. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut.
  • Epidermophyton floocosum menyebabkan penyakit kaki atlet (kutu air).  
  • Microsporum sp. dan Trichophyton sp. menyebabkan penyakit kurap atau panu. Karena hidup dikulit, kedua jamur tersebut sering disebut juga sebagaidermatophytes. 
  • Candida albicans merupakan jamur mikroskopis yang memiliki bentuk tubuh mirip ragi, tetapi sifat hidupnya adalah parasit. Penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit keputihan yang terjadi karena adanya infeksi pada vagina.  
  • Tinea versicolor penyebab panu. 
  • Melazasia fur-fur, penyebab panu.  
  • Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.

Deuteromycota juga memiliki beberapa anggota yang merupakan penyebab penyakit pada tanaman, di antaranya adalah sebagai berikut.
  • Sclerotium rolfsie adalah jamur yang menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya.  
  • Helminthosporium oryzae adalah contoh jamur parasit yang dapat merusak kecambah dan buah serta dapat menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya (padi dan jagung). 
  • Alternaria parasit pada tanaman kentang.  
  • Fusarium parasit pada tanaman tomat dan kapas. 
  • Diplodia parasit pada tanaman jagung.
  • Verticillium banyak menyerang bibit tanaman. 
  • Colletrichum parasit pada bawang merah.

 

Contoh Jamur Deuteromycota

Untuk memperdalamnya. Berikut ini adalah contoh yang tergolong dalam jenis jamur deuteromycota. Antara lain sebagai berikut;

  1. Candida albicans

Candida albicans merupakan spesies cendawan patogen dari golongan deuteromycota yang bisa menyebabkan infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada sebagai kulit manusia, mukosa, dan organ yang ada dalam indera manusia.

Beberapa karakteristik dari spesies

Yaitu;

  1. Berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm
  2. Memproduksi pseudohifa
  3. Spesies C. albicans mempunyai dua jenis morfologi, yaitu bentuk seperti khamir dan bentuk hifa
  4. Mempunyai kemampuan untuk menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.
  1. Helminthosprium oryzae

Helminthosprium oryzae atau disebut juga Cochliobolus miyabeanus merupakan jamur yang menyebabkan penyakit bercak coklat pada padi. Penyakit ini adalah agen yang akhirnya menjadi penyebab kelaparan Bengal pada tahun 1943.Cochliobolus miyabeanus dapat menyebabkan berbagai gejala. Gejala umum yang terjadi pada inang dapat diamati pada banyak bagian tanaman, termasuk daun, biji, arti batang dan perbungaan, bersama dengan adanya bercak coklat.Perubahan warna batang adalah gejala lain yang muncul dari bercak coklat penyakit padi. Bintik-bintik coklat berbentuk oval adalah tanda pertumbuhan jamur, yang memiliki pusat berwarna abu-abu yang dikembangkan pada daun inang.

  1. Sclerotium Rolfsii

Sclerotium rolfsii merupakan salah satu jamur patogen yang dapat mengakibatkan beberapa penyakit pada tanaman, seperti busuk batang, layu serta rebah kecambah.Tanaman yang biasanya diserang oleh jenis jamur yang satu ini kacang tanah serta tanaman lain, seperti, kubis-kubisan, bawang, seledri, jagung, kentang, tomat, kedelai selada, kapas, tembakau dan tanaman dari famili Cucurbitaceae.Bahkan menurut Semangun (1991), dalam penjelasannya mengungkapkan bahwa rolfsii memiliki miselium yang terdiri atas benang-benang berwarna putih, tersusun seperti bulu atau kapas. Dalam hal ini, jamur tidak membentuk spora.

Akan tetapi untuk tujuan pemencaran dan mempertahankan diri, jamur akan membentuk sejumlah sklerotium yang semula berwarna putih, kemudian menjadi coklat dengan garis tengah kurang lebih 1 mm.

Kesimpulan

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa contoh jamur deuteromycota ini terlihat dalam monlia sitophila atau biasa disebut jamur oncom yang belum diketahui reproduksi seksualnya sehingga tergolong pada Deuteromycota.

Namun untuk saat ini reproduksinya dengan memproduksi askospora di dalam peritesium atau askus. Jadi dikelompokkan ke dalam Ascomycota dan diubah menjadi Neurospora sitophila atau Neurospora crassa.

 

 Baca Juga: Tugas Dan Wewenang Lembaga Eksekutif, Legislatif Dan Yudikatif Secara Lengkap

 

Penelusuran yang terkait dengan deuteromycota adalah

  • reproduksi deuteromycota
  • manfaat deuteromycota
  • peranan deuteromycota
  • contoh deuteromycota
  • habitat deuteromycota
  • alat reproduksi secara aseksual pada deuteromycota adalah
  • ciri-ciri deuteromycota
  • ukuran deuteromycota